MENANGISLAH…BILA
INGIN MENANGIS
Oleh : Yuyung Riana, S.Psi
Dalam
hidup, suka dan duka datang silih berganti. Ada tawa dan tangis yang mengiringi
kehidupan kita. Itulah yang membuat hidup kita menjadi lebih berwarna. Menangis
adalah hal yang manusiawi pada diri kita sebagai manusia. Menangis bukanlah
menunjukkan kelemahan jiwa seseorang. Salah besar jika ada anggapan bahwa orang
yang rajin menangis adalah orang yang jiwanya lemah. Menangis merupakan respon fisik akibat dari refleks ataupun dari
gejolak emosi yang dirasakan oleh seseorang.
Tetapi aktivitas menangis tidak hanya terjadi
akibat dari gejolak emosi, ada tiga macam air mata yang dikeluarkan
oleh manusia.[1]
- Air mata Basal berasal dari kelenjar air mata dan bertujuan sebagai pelumas agar mata anda sehat (proses lakrimasi).
- Air mata Refleks berasal dari respon yang terjadi alamiah dari mata apabila mata kemasukan zat-zat dari luar yang tidak seharusnya masuk ke mata, seperti debu, sabun, saat anda memotong dan mengupas bawang dan lain sebagainya. Air mata ini memicu reaksi berantai yang mengaktifkan bagian di otak agar kelenjar lacrimal di atas mata melepaskan air mata pada kelopak mata agar mengeluarkan zat-zat tersebut.
- Air mata emosional hanya terjadi pada manusia dan berasal dari pemicu yang sama dengan gejolak emosi yang mengakibatkan wajah seorang merona merah karena malu atau marah. ( Wikipedia )
Menangis
sudah menjadi identitas manusia sejak dilahirkan. Hal yang dilakukan pertama
kali saat bayi lahir ke muka bumi ini adalah dengan menangis. Bagi bayi,
menangis merupakan cara yang dilakukan untuk berkomunikasi dengan lingkungan
sekitarnya. Menangis adalah cara untuk memberitahukan bahwa bayi merasa sakit
atau tidak nyaman pada dirinya. Menangis menjadi hal pertama yang bisa
dilakukan generasi Adam dan Hawa di bumi ini. Sebelum bisa bicara, sebelum
mampu tertawa, sebelum siap berjalan, tangis itu sudah ada pada diri tiap
manusia. Tanpa diajarkan pun, semua bayi, semua anak, semua manusia bisa
menangis karena tangis merupakan fitrah yang melekat pada kemanusiaan. Tangis
merupakan bentuk kepekaan yang bisa menjadi alat pendeteksi perasaan seseorang.
Ketika menangis, biarkan menangis, jangan dipendam. Menangis bukanlah kesalahan
yang harus dihakimi. Menangis itu kebebasan jiwa untuk mengungkapakan perasaan
yang tersimpan, yang tersisa dan terbiar di dasar keinginan.
Menangis bukan sekedar pelampiasan perasaan. Menangis merupakan reaksi atas tersentuhnya hati oleh sebuah kejadian. Arti air mata yang tercurah saat menangis merupakan ungkapan perasaan atas kebahagiaan, kekecewaan juga kesedihan. Tangis adalah anugerah bagi hidup dan hati agar senantiasa menyadari fitrah kemanusiaan yang begitu indah, tetapi lemah dan tak berdaya atas kuasa Yang Maha Perkasa.
Menangis bisa mengandung banyak arti, menangis bahagia, terharu ataupun karena bersedih. Hal ini bisa dilihat dari ekspresi wajah yang bias membedakannya. Secara psikologis, menangis mampu membuat perasaan menjadi lebih baik, nyaman, dan tenang karena tangisan dapat membantu menyingkirkan kimiawi stres dalam tubuh.
Manfaat
menangis secara psikologis :
1. Meningkatkan mood
Menangis bisa menurunkan tingkat
depresi seseorang. Dengan menangis, mood akan terangkat kembali. Air
mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena luapan perasaan atau emosi
mengandung 24% protein albumin yang bermanfaat dalam mengatur kembali
sistem metabolisme tubuh. Air mata tipe ini jelas lebih baik dibanding air mata
yang dihasilkan dari iritasi mata.
2. Mengurangi stress
Penelitian menyatakan bahwa air
mata ternyata juga mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh yaitu
endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin.
3. Melegakan perasaan
Sepertinya, setiap orang
merasakan hal ini setelah menangis. Setelah menangis, berbagai masalah dan
cobaan yang mendera, kekesalan dan amarah yang menyesak, serta goresan
sakit hati biasanya berkurang dan muncullah perasaan lega.
Perasaan lega yang dialami seseorang setelah menangis muncul karena sistem limbik, otak dan jantung menjadi lancar. Karena itu, keluarkanlah masalah di pikiran dengan menangis, jangan dipendam karena bisa menjadi tangisan yang meledak-ledak. Malu menagis sesak di dada, tertahan menjadi ganjalan perasaan yang sewaktu-waktu bisa memporakporandakan pertahanan jiwa, rasa bahkan raga.
Perasaan lega yang dialami seseorang setelah menangis muncul karena sistem limbik, otak dan jantung menjadi lancar. Karena itu, keluarkanlah masalah di pikiran dengan menangis, jangan dipendam karena bisa menjadi tangisan yang meledak-ledak. Malu menagis sesak di dada, tertahan menjadi ganjalan perasaan yang sewaktu-waktu bisa memporakporandakan pertahanan jiwa, rasa bahkan raga.
4. Menjadi penghalang agresivitas
Orang yang sedang memuncak
tingkat emosinya, meletup amarahnya biasanya akan berlaku dan bersikap lebih
agresif bahkan bisa berdampak destruktif. Emosi yang diluapkan dengan menangis
mampu menjadi penghalang agresivitas. Seperti yang diungkapkan Oren
Hasson, seorang ilmuwan dari Univesitas Tel Aviv, bahwa dengan
air mata, seseorang sebenarnya tengah menurunkan mekanisme pertahanan dirinya
dan memberikan simbol dirinya tengah menyerah.
5. Menangis bisa mendekatkan dan menguatkan hubungan dengan orang lain
5. Menangis bisa mendekatkan dan menguatkan hubungan dengan orang lain
Walau terlihat gampang, menangis kadang
sulit untuk dilakukan kan?! Apalagi dihadapan orang asing yang sama
sekali tidak kamu kenal. Hal ini berarti bahwa kamu hanya bisa menangis
di depan orang yang akrab denganmu, begitu juga sebaliknya kamu akan
dapat merasa lebih dekat dengan orang yang melihatmu menangis.
Hal ini juga diperkuat dengan tulisan Ashley Montagu di dalam majalah Science Digest,
yang menyebutkan bahwa menangis itu tidak hanya berguna bagi
kesehatanmu, tapi juga berguna untuk membangun hubungan yang lebih dekat
dengan orang lain. Kamu akan merasa lebih peduli dan merasa lebih dekat
dengan teman yang pernah menangis di depanmu (terutama sih, pasanganmu!).
6. Menangis adalah anugerah-Nya
Menangis adalah fitrah kita sebagai manusia dan merupakan cara Allah menyayangi kita.
Manfaat
menangis dari segi medis :
- Membantu penglihatan. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.
- Membunuh bakteri. Air mata berfungsi sebagai antibakteri alami. Tanpa obat tetes mata, sebenarnya mata sudah mempunyai proteksi sendiri. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 % bakteri yang tertinggal hanya dalam 5 menit. Misalnya, bakteri yang terserap dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin, serta tempat-tempat yang mengandung bakteri.
- Mengeluarkan racun. William Frey, seorang ahli biokimia yang telah melakukan beberapa studi tentang air mata menyatakan bahwa air mata yang keluar saat menangis karena faktor emosional ternyata mengandung racun. Jadi, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa racun dari dalam tubuh terbawa dan dikeluarkan melalui mata.
- Membantu melawan penyakit. Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi. Bagaimanapun, perasaan tertekan dan tersakiti bisa membuat seseorang stres. Endapan stres yang terpendam dengan menahan tangisan inilah yang sering menimbulkan gejala tekanan darah tinggi dan penyakit lainnya yang dipicu oleh stres.
Menangis
tak selalu identik dengan sosok perempuan. Laki-lakipun pasti pernah menangis
dalam hidupnya. Setiap raga yang memiliki jiwa pasti pernah menangis,
setidaknya menangis dalam hati, menangis ketika masih bayi, dan menangis di
hadapan Tuhan. Tangisan tidak selalu berarti kerapuhan, kecengengan atau
kelemahan seseorang. Jika tangisan bisa melemahkan seseorang, tangisan pun bisa
menguatkan ketegaran seseorang untuk berjuang. Dalam kepasrahan yang dalam,
tangisan mampu mengembalikan kesadaran seseorang kan fitrahnya sebagai manusia
dan hamba yang lemah, sehingga tangisan mampu melarutkan sebuah jiwa
dalam doa yang khusyuk, taubat yang sesungguhnya hingga totalitas penyerahan
diri kepada Tuhan.. Ini yang disebut tangisan spiritual.Tangisan ini yang
senantiasa dicurahkan oleh para Utusan Tuhan serta kaum yang beriman. Menjadi
pengantar kesadaran akan ketidakberdayaan, kelemahan dan kelalaian dalam
menghamba.
Menangis
bukanlah tanda kelemahan jiwa seorang hamba yang menyebabkan seseorang dapat
jatuh ke jurang kehinaan, namun justru sikap terpuji yang mesti wujud pada diri
setiap hamba Allah yang senantiasa berdiri pada dua tonggak kehidupan yang
sangat penting; khouf (rasa takut) dan roja’ (rasa harap). Menangis bisa saja
terjadi saat sedang melakukan sholat, membaca Al Qur’an, berdzikir dan berdoa
sambil menangis. Semua merupakan bentuk kepasrahan dan bersyukur kepada Allah
SWT sebagai hamba yang lemah.
Ternyata ada beberapa ayat-ayat suci al-Qur’an yang
mengajarkan dan mengkisahkan kepada kita perihal menangis ini, antara lain :
1. Surat Al Isra: 109
“Dan mereka bersujud sambil menangis dan maka
bertambahlah atas mereka perasaan khusyu’”
2. Surat
Maryam: 58
“…apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha
Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.”
Jadi
Jika ingin menangis….menangislah. !! That’s so simple.
(Dari berbagai sumber )