Rabu, 25 September 2013

MEMAHAMI KEPRIBADIAN INTROVERT

MEMAHAMI KEPRIBADIAN INTROVERT


Oleh : Yuyung Riana, S.Psi


          Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita pernah bertemu atau mengenal seseorang dengan sikap dan perilaku yang susah dimengerti dan dipahami. Bahkan terkesan “ aneh “. Orangnya cuek dan terkesan arogan . Jarang berbasa-basi. Harus dipaksa berkali-kali hanya untuk mau bergaul, kongkow, pesta, atau sekedar kumpul-kumpul dan bersosialisasi. Berpikirnya seribu kali kalau diajak main. Tidak banyak bicara. Bicarapun hanya seperlunya saja. Jarang menyapa ketika sedang berpapasan. Lebih suka menyendiri. Jika demikian mungkin Anda sedang berhadapan dengan seseorang yang berkepribadian introvert. Dan “ berita baiknya “ saya termasuk didalamnya, hehehe...
          Dari sisi luar mungkin orang yang introvert terlihat seperti yang disebutkan diatas tadi. Tapi tahukah anda jika dipahami dari sisi si “ introvert “ ini sungguh tidak ingin terlihat seperti itu. Si “ Introvert “ sebenarnya juga ingin terlihat seperti para “ Ekstrovert “ pada umumnya . Berusaha lebih bisa bergaul dan bersosialisasi, ramah, cepat akrab dengan siapa saja, terbuka dan ceria, mempunyai teman dan sahabat yang banyak, lebih mudah berkomunikasi dsb. Dan ini terkadang membuat para introvert sedikit tertekan dengan kesalah pahaman mereka yang sebenarnya hanya karena mereka tidak memahami dengan benar akan si introvert ini.
       Menjadi introvert bukan suatu pilihan. Tapi mau gimana lagi, wong ini udah dari sononya begitu, hehehehe..... Biarkan orang-orang menjudge saya, saya memang begini apa adanya. Menjadi pendiam itu bukan sebuah kutukan. Kita tidak selamanya terasingkan. Ada kalanya kita cerewet dan tertawa terbahak-bahak dengan teman-teman dekat kita. Orang introvert memang cenderung memiliki sedikit teman. Meskipun sedikit, tapi berkualitas karena teman mereka adalah teman-teman dekat atau sahabat yang bisa dipercaya. Dan saya akui itu. Saya punya beberapa teman lama yang masih eksis sampai sekarang. Ketika bersama mereka, saya benar-benar merasa jadi diri saya. Mereka tahu baik buruknya saya. Saya bisa bercanda dan tertawa lepas bersama mereka. Ini sungguh kontras bila saya berada di tengah orang-orang yang berbeda.
        Orang introvert itu mungkin terlihat cuek. Tapi di balik kecuekannya itu mereka terkadang memiliki “kekepoan” yang luar biasa. Dalam kesendirian, mereka senang membaca.Ini memang benar, ketika waktu senggang, saya lebih suka menyibukkan diri dengan googling atau browsing. Mulai dari membaca informasi gak penting sampai informasi yang benar-benar penting. Mungkin mereka sering terlihat “ kaku “ kalau berinteraksi dengan lingkungan sekitar, tapi sebenarnya mereka memiliki wawasan yang sangat luas dan cenderung jenius . Cuman sayangnya mereka kurang bisa mengungkapkan kepandaian mereka. Kurang bisa mengkomunikasikan dengan baik, itu saja Semua itu karena terbatasnya kemampuan berinteraksi mereka. Eits, tapi jangan salah lho! Mereka bisa jadi pembicara yang luar biasa ketika dihadapkan dalam sebuah forum resmi.
          Dan satu hal lagi, orang introvert juga cenderung lebih aktif di dunia maya. Jangan heran kalau mereka lebih seru di jejaring sosial. Mereka memang lebih nyaman mengungkapkan segala sesuatu dengan tulisan. Mungkin salah satunya saya, hehehe... . Saya suka sekali ngeblog, nulis artikel atau cerita fiksi. Saya lebih senang mengungkapkan pemikiran dalam rangkaian kata-kata. Makannya jangan heran kalau banyak orang introvert yang jadi penulis atau ahli filsafat. Penulis dan filsuf seperti Plato, Jean-Paul Sartre, Friedrich Nietzsche atau Milan Kundera adalah contohnya. Mereka besar dengan tulisan mereka yang fenomenal, bahkan kontroversial.
          Adalah dari orang yang pertama kali mengemukakan istilah Introvert, dialah Carl Gustav Jung seorang psikiater pelopor psikologi analistis asal Swiss, dan kira-kira menurut Jung kepribadian mana yang lebih baik? Hmm, ternyata Introvert ! Menurut Jung, orang-orang introvert adalah mereka yg terampil dalam melakukan perjalanan ke dunia dalam, yaitu diri mereka sendiri. Mereka selalu mencoba memahami diri mereka sendiri dengan melakukan banyak perenungan dan berkontemplasi. Pada akhirnya mereka menjadi orang yang memahami dirinya, berpendirian keras, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, dan mengetahui apa yang menjadi tujuan dalam hidupnya. Namun ada kelebihan tentunya akan ada kekurangannya, mereka yg introvert seringkali terlalu disibukkan dengan dirinya sendiri, kurang peka terhadap lingkungannya dan akhirnya lingkungannya juga tidak dapat menerima mereka yg introvert dengan baik. Mereka tau apa yg mereka mau namun sulit untuk mengkomunikasikannya kepada orang lain. Hal ini membuat mereka yang introvert seringkali dicap sebagai orang aneh.
           Ya, begitulah introvert. Terkadang pemikiran mereka agak berbeda dari pemikiran kebanyakan orang. Mereka orang yang sangat prinsipal dan memandang hidup secara esensial. Pemikiran mereka cenderung masuk ke dalam. Terkadang, mereka tak mau mengikuti alur hidup orang kebanyakan. Pemikiran mereka jauh dari kata mainstream. Mereka adalah para pemikir abstrak yang tak mudah dijebak. Mereka tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. Tapi mereka juga tak akan berusaha untuk mempengaruhi orang lain. Orang lain akan terpengaruh dengan sendirinya tanpa orasi basa-basi. And it’s naturally!

Dibawah ini ada beberapa “ klarifikasi “ dari si Introvert tentang kesalah pahaman terhadap kepribadian mereka :

Introvert itu arogan? 

Tidak juga. Kesalahpahaman ini mungkin ada hubungannya dengan wujud para introvert yang lebih cerdas, lebih berkepala dingin, lebih tenang, lebih reflektif, dan lebih sensitif dibanding ekstrovert. Selain itu, mungkin karena kami kurang melakukan basa basi. Introvert cenderung berpikir sebelum berbicara sedangkan ekstrovert berbicara sambil berpikir.

Introvert hampir selalu memperkirakan setiap perkataannya atau bisa dibilang cenderung kalkulatif. Apakah perkataan ini  penting, bisa dianggap lucukah, cocokkah ini dengan konteks, bagaimana kira-kira reaksi pendengarnya, atau bagaimana efek jangka panjangnya. Dengan demikian introvert kemungkinan besar tidak pernah keceplosan, semua kata-katanya terencana. Kalaupun pernah terdengar seperti keceplosan, pasti itu disengaja.

Introvert itu pendiam? Mahal suaranya?

Introvert bukan pendiam walaupun kami memang cenderung diam alias tidak banyak bicara. Hanya saja introvert tidak suka berbicara dengan sembarangan orang, apalagi dengan orang yang baru pertama kali ditemui. Dengan demikian introvert hanya berbicara jika memang dibutuhkan. Introvert lebih suka menjadi pengamat (observer) dan menganalisa keadaan. Bukankah orang yang terkuat dalam suatu ruangan atau rapat biasanya yang paling pendiam, bukan? Jika dia sudah bicara yang lain pasti mengangguk-angguk.
Intinya introvert bukan tidak suka berbicara. Mereka hanya tidak suka basa-basi kecuali mungkin dengan teman dekat. Mereka juga cenderung lebih suka pembicaraan yang serius dan mendalam dibanding pembicaraan yang melebar. Kemudian, coba saja ajak saja seorang introvert mengobrol hal yang dia sukai, bisa tidak berhenti-berhenti bicaranya. Mereka juga bukan orang yang tidak pandai berbicara. Banyak seorang introvert yang bisa memberikan presentasi yang hebat. Bahkan banyak CEO yang mengaku bahwa mereka itu sebenarnya introvert, misalnya Bill Gates.
Karena berpikir sebelum bicara dan tidak suka basa-basi, orang yang bicara dengan introvert biasanya tidak luwes, kadang berhenti atau jeda canggung di tengah. Mentok. Akan tetapi, karena sifat mereka yang cenderung diam dan kalkulatif, mereka bisa menjadi pendengar yang baik dan terkadang solutif.


Introvert cenderung tertutup?

Mungkin benar. Karena tidak banyak bicara, introvert cenderung tertutup. Introvert juga tidak suka membicarakan dirinya atau hal pribadi ke sembarangan orang. Tidak seperti ekstrovert yang biasanya bicara sampai berbusa-busa dan sering melakukan dialog semi internal, mengutarakan kekecewaan, menjelaskan siapa dirinya, dan apa yang telah ia perbuat ke semua orang.
Oh ya, karena introvert cenderung tertutup berbahagialah kalian yang mendapati orang introvert sebagai teman Anda yang bisa bicara terbuka tentang dirinya kepada Anda. Ia bisa menjadi teman setia sepanjang hidup.
Introvert juga tidak suka dirinya dibesar-besarkan atau jadi perhatian orang. Berbeda dengan ekstrovert yang tidak akan ragu atau canggung saat memamerkan pencapaian IP atau target di blognya atau detail mata kuliah yang diambil semester lalu beserta nilainya. Introvert tidak. Kami tidak suka jadi bahan pembicaraan. Kami akan cenderung diam misalkan saat menang lomba, mendapat penghargaan, atau saat akan melakukan hal terbesar dalam hidup kami.

Introvert tidak sopan?

Sama sekali salah. Saya sudah menyebutkan bahwa introvert tidak suka basa-basi bukan. Kami hanya ingin semua orang hidup jujur apa adanya tanpa ada kata-kata remeh temeh penghalus belaka.
Kami tidak begitu suka mengucapkan selamat, baik itu selamat ulang tahun, selamat lebaran, selamat jalan, atau selamat tinggal.   Bahkan kami  hanya akan memberikan sapaan sedikit (seperlunya) kepada teman yang ketemu di jalan.
Oleh karena itu, jangan heran terhadap orang yang tidak mau memulai menyapa Anda setelah ia pulang dari bepergian jauh karena bisa jadi dia itu introvert dan menganggap hal itu tidak perlu atau bahkan berlebihan. Sebaliknya, jika Anda mampu datangilah dia dan beri sapaan duluan. Yakinlah mereka akan membalas dengan senyum.
Oh ya, meskipun tidak suka basa-basi, tidak berarti introvert tidak suka atau tidak bisa melucu loh ya. Justru biasanya mereka memiliki humor masing-masing yang orisinil dan berbeda.


Introvert antisosial?

Sama sekali tidak. Memang introvert lebih nyaman dengan pikirannya sendiri. Mereka suka berpikir, suka berkhayal, dan cenderung beraktifitas sendirian atau melibatkan sedikit orang. Akan tetapi, seperti yang ditekankan di atas, introvert bukan benci berinteraksi. Hanya saja kami cenderung tidak ingin melakukan hal yang tidak perlu. 
Bertentangan dengan pendapat kebanyakan, introvert juga suka bersosialiasi tetapi dalam cara yang berbeda dan frekuensi yang lebih sedikit dibanding ekstrovert. Kami juga suka kok diajak pergi jalan-jalan hanya saja jika ada kepentingan misal untuk membeli sesuatu, menonton film, atau foto-foto, bukan cuma kongkow tidak jelas. Setelah itu, kami butuh waktu untuk mengecas energi lagi dan mengatur pikiran kami.
Akan tetapi, memang introvert lebih nyaman relaksasi di tempat yang tenang dibanding di tempat ramai (seperti pesta). Itulah mengapa kami susah diajak ke acara-acara atau pesta yang ramai. Jika kami datang pun kami tidak tahu harus berbuat apa disana. Tidak ada yang menarik.


Terus kalau ketemu orang introvert gimana?

Jika bertemu orang introvert sapalah dan ajak bicara. Intinya mulailah percakapan. Sudah saatnya orang ekstrovert mengenail lebih jauh orang-orang introvert dan melatih diri berkomunikasi dengan mereka. Mereka tidak menyapa Anda bukan karena mereka tidak sopan, Anda tidak penting, atau bagaimana. Hanya saja itu sudah menjadi bagian dari psikologi mereka. Akan tetapi jangan terlalu banyak bicara keluar topik atau tidak sesuai konteks (atau basa basi lah kasarnya) dengan mereka. Hal itu justru akan membuat mereka tidak mood..

Kelebihan si Introvert :
Ternyata karakter introvert gak seburuk yang kita duga. Di balik kelemahannya, seseorang yang introvert ternyata bisa mengubah dunia. Memang semua itu tidak bisa terjadi secara radikal, tapi jangan remehkan kemampuan mereka. Mereka bisa sangat mengejutkan dalam sebuah kesempatan.
1. Orang introvert itu mandiri
We’re not an individualist! Kita cuma senang menyendiri. Orang introvert lebih senang mengerjakan segala sesuatu sendiri. Mereka tak akan meminta bantuan orang lain selama masih bisa mengerjakannya sendiri.
2. Orang introvert itu mempunyai toleransi yang tinggi
Siapa bilang mereka cuek dan arogan? Justru dibalik sifat diam mereka ada suatu empati. Mereka lebih baik mengalah daripada harus terjadi konflik. Mereka sangat menghargai kehadiran orang-orang yang ada di sekitar mereka.
3. Orang introvert itu punya idealis tinggi
Introvert itu prinsipal sekali. Mereka akan melakukan apapun untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka. Mereka cenderung obsesif dan tidak mudah digoyahkan oleh pemikiran sekilas.
4. Orang introvert itu kreatif
Karena mereka lebih senang memikirkan segala sesuatu sendiri, maka ide-ide yang keluar dari pikiran mereka pun cenderung orisinil. Kebanyakan mereka cocok bekerja dalam bidang kreatif seperti seni atau sains yang memiliki tingkat orisinalitas yang tinggi.
5. Orang introvert itu loyalis
Yap, mereka akan selalu berpegang  teguh dengan apa yang mereka yakini. Mereka adalah sahabat yang setia. Mereka akan menjadi karyawan yang loyal bila mereka dipercaya dan dihargai.
6. Orang introvert itu peduli
Tidak banyak yang tahu akan hal ini. Mereka itu sebenarnya peduli. Mereka akan melakukan apapun untuk orang yang mereka sayangi. Mereka akan selalu siap membantu siapa pun juga. Hanya saja mereka tak ingin bantuan atau pertolongan mereka diketahui orang lain. Mereka tidak mau semua orang tahu karena mereka tidak ingin menonjolkan diri. Menonjolkan diri membuat mereka tak nyaman. Menjadi pusat perhatian adalah sebuah beban. Mereka hanya ingin mengulurkan tangan. Tak ada niat lain selain untuk memberi pertolongan. 

Itulah beberapa kelebihan orang introvert yang saya ketahui. Kita memang punya banyak kekurangan, tapi kita juga punya kelebihan yang sangat berpotensi. Saya cuma ingin mensyukuri apa yang telah Tuhan beri. Saya tidak ingin meninggikan hati. Ini cuma sebuah bentuk motivasi diri.
Just be yourself !!

* Dari berbagai sumber