Rabu, 26 Desember 2012

CATATAN KECIL DI PENGHUJUNG TAHUN

CATATAN KECIL DI PENGHUJUNG TAHUN


Tak terasa waktu terus berjalan dengan sombongnya menggerus peradaban. Kita tak pernah bisa menghentikannya. Tuhanlah sang penguasa sang waktu. Dan kita hanya bisa meninggalkan sang waktu dengan berbagai torehan kenangan didalamnya. Apakah kita berkutat dengan kegalauan ataukah kita mensyukuri atas segala pencapaian kita sampai di titik waktu ini.
Aku termenung di ujung waktu, mencoba menoleh ke belakang dengan melihat semua yang pernah tertoreh di tahun ini. Renungan ini bukannya tak bermakna. Tapi membawaku ke tempat dimana aku harus mereview semua hal yang pernah kujalani. Ada hal-hal yang berprogress, tapi ada juga hal dimana sudah “ stag “ dan berjalan ditempat.
Semua mimpi yang pernah ada dalam dream list seolah berlomba-lomba untuk diaktualisasikan secepatnya. Memang ada dream jangka pendek dan ada dream jangka panjang. Terkadang kita hanya menulis dream kita tanpa target waktu yang jelas sehingga saat kita tiba dititik akumulasi waktu yang panjang, semua terlihat seolah penantian tak bertepi. Ya...pelajaran tentang waktu belum usai dan tak akan pernah usai sampai kapanpun.
Ada yang mengisi tahun ini dengan torehan prestasi sehingga menjadi tahun keemasan dan kejayaan. Tapi sebaliknya justru tahun ini sebagai tahun kegalauan dan penuh kekecewaan . Atau justru tahun ini terasa biasa saja seperti tahun-tahun sebelumnya...datar dan tanpa membawa perubahan apapun. Apapun itu setidaknya kita telah berbuat untuk mengejar mimpi. Dan berjalan mengiringi sang waktu.
Dalam beberapa hari kedepan kita akan menyongsong Tahun Baru. Pasti banyak sekali hal-hal yang masih tertinggal di tahun ini harus segera direlisasikan di tahun baru mendatang. Harapan harus ada, tapi kita tidak bisa berharap banyak dengan sang waktu. Semua ada dalam kendali kita. Semoga mimpi-mimpi lama kita yang sempat menunggu lama dalam atrean panjang bisa sampai di tempat tujuannya. Dan apa yang sudah kita peroleh semoga tetap bertahan dan men jadi lebih lagi lagi. Kita pasti bisa . Amin.

Selamat Menyongsong Tahun Baru.
Mari kita raih asa yang tertinggal.
Kalau masa lalu itu indah.... siapa bilang masa depan tidak bisa indah...bahkan bisa jadi lebih indah dari masa lalu. 

Rabu, 04 Juli 2012

SEMUA ADA MASANYA


SEMUA ADA MASANYA




Oleh : Yuyung Riana, S.Psi

Hidup adalah anugerah dari Allah SWT yang merupakan rangkaian waktu, peristiwa dan semua hal yang membawa kita sampai dititik usia saat ini. Masih soal waktu. Ia terus merambat, kadang terasa pelan terkadang pula seolah cepat. Ia terus berlalu. Mengantarkan kita pada sebuah titik yang kita belum pernah berhenti di sana. Ya, kadang ia melesat begitu cepat hingga kita merasa telah melewatkan banyak hal. Kadang pula ia terasa menjemukan, berjalan begitu pelan tak segera mengantarkan kita pada saat-saat yang kita tunggu. Pada sesuatu yang kita nanti-nantikan.
Saat baru lahir, ada banyak senyuman bahagia menyambut kehadiran kita, lalu tak lantas tiba-tiba mampu berjalan. Kita harus merangkak terlebih dulu. Itu pun tak bisa dilakukan ketika masih di bawah sembilan bulan.Saat pertama berjalan pun tak lantas ia bisa langsung berlari. Kadang keseimbangan sering hilang dan terjatuh. Butuh beberapa waktu lagi untuk bisa benar-benar berjalan seimbang. Itulah waktu yang telah ditentukan dan tak bisa dielakkan dalam tahapan proses.
Kita punya impian di waktu yang lain. Dengan penuh percaya diri kita merasa sanggup meraih apa yang ingin kita raih. Membayangkan menggenggam apa yang menjadi keinginan. Layak kita berbangga, rasa itu ada. Tak ada yang salah, rasa itu memang harus kita punya!.
Hanya saja kita tak pernah menyadari, seringkali kita merasa berkuasa atas waktu yang kita lalui. Merasa lebih kuat melebihi apa yang kita duga, karena telah sampai pada titik di mana sekarang kita berdiri.
Sementara di waktu yang lain pula, ketika apa yang kita harapkan, menghindar dari yang telah kita perhitungkan. Meski sekuat apapun kita berusaha meraih tiap ingin, merengkuh tiap harap, terkadang apa yang kita kehendaki tak seperti yang telah kita bayangkan. Nampak tergambar begitu jelas hingga kita merasa mampu menggenggam meski dengan mata terpejam, namun sedikitpun tak terjamah oleh kita. Hingga pada akhirnya kita merasa rapuh dan harus mengeluh karena merasa kalah.
Sayangnya, kita tak bisa mengulang atas waktu yang berlalu. Kita hanya memiliki kesempatan untuk belajar darinya. Sedikit menengok seolah memutarnya kembali. Dari tempat-tempat yang telah kita singgahi. Dari tiap orang yang kita temui. Dari langkah kita menyisir tiap waktu, yang menyimpan jejak di tiap masa. Menemani kita meresapi resah, hingga kita merasa yakin tak akan jatuh pada lubang yang sama.
Hingga suatu kali, barangkali kita harus merasa yakin, semua ada masanya. Di suatu waktu, kita merasa tak ada yang perlu dipaksakan. Dan kembali merasa, semua ada masanya.

Ada banyak hal yang berubah dalam kehidupan kita. Siang, malam. Kaya, miskin. Tua, muda. Sakit, sehat. Semua ada masanya.
Ada banyak orang yang datang dan pergi dalam kehidupan kita, dengan berbagai alasan. Beberapa mungkin tetap tinggal, tapi tidak sedikit juga yang tiba-tiba pergi.
Bila kita review apa yang sudah kita lalui sampai dititik ini, begitu indah dan tertata sempurnanya skenario Allah untuk kita. Dari mulai lahir, belajar berjalan, belajar berbicara, belajar bersosialisai, mengenyam pendidikan formal sampai menuntaskannnya sehingga tercapai cita-cita yang diimpikan. Lalu memasuki dunia kerja, meningkatkan karir sampai dititik puncaknya, lalu berkeluarga, dan akhirnya menghabiskan sisa waktu hidup kita dengan akumulasi perjalanan hidup kita, sungguh skenario yang sangat indah dari Allah. Dan tak ada yang serba kebetulan. Semua benar-benar telah tertoreh dalam suratanNya. Dan ada skala prioritas dimasing-masing masa itu yang tentunya akan berbeda disetiap masanya. Pengalaman hidup juga akan mengajarkan kita bahwa semua ada masanya.
So....tak ada salahnya kalau kita menikmati masa dimana saat ini kita berdiri dan mensyukurinya. Apapun itu keadaannya.

Selasa, 19 Juni 2012

Keindahan dan Keindahan...Pun Pada Akhirnya


Keindahan dan Keindahan...Pun Pada Akhirnya


Dalam setiap perjalanan untuk mencapai tujuan..apapun jenis perjalanannya, bahkan perjalanan hidup sekalipun, kita sering terlampau tergesa-gesa untuk segera mengetahui hasil akhirnya. Ya memang begitulah seharusnya agar tujuan kita segera tercapai. Tapi satu hal yang tidak boleh terlupa adalah terkadang kita lupa untuk menikmati keindahan-keindahan yang mengiringi perjalanan itu.
Sebagai contohnya saat kita pergi ke Bandung lewat Puncak misalnya. Karena tidak sabar dan buru- buru maka keindahan pemandangan berupa hijaunya daun teh, hamparan pemandangan yang berujung pada kota Jakarta sampai dengan hawa dingin, segar dan sejuk, hilang begitu saja tanpa sempat dinikmati. Mungkin kita baru menyadarinya diakhir perjalanan tanpa sempat bisa mengulanginya kembali. Begitu sia-sia bukan ?
Dalam hidup kita pasti juga punya mimpi yang harus kita raih. Selain fokus untuk meraihnya , nikmatin saja keindahan-keindahan yang ada didalamnya. Apapun itu, kesulitan-kesulitannya, lika-likunya, kemudahan-kemudahannya dan sebagainya itu merupakan keindahan yang terbingkai dalam kemasan yang berbeda. Adalah manusiawi saat kita mengharapkan keindahan yang belum kita raih , dan terkadang lupa menikmati keindahan yang sudah kita miliki.
Dalam hidup ada beberapa orang yang terlalu buru-buru. Ketika lulus sekolah, buru-buru mau bekerja. Setelah bekerja, buru-buru mau jadi direktur. Setelah jadi direktur buru-buru mau jadi presiden direktur. Setelah jadi presiden direktur, baru terasa kalau banyak sekali yang hilang. Tawa canda sahabat ketika masih di bawah dulu. Ketulusan dan kejujuran orang lain ketika masih jadi orang
bisasa. Teman-teman sekeliling yang datang hanya untuk berteman, tanpa motif yang kotor-kotor. Candaan dan perhatian yang tulus dari orang-orang tercinta yang dulu sering hadir karena waktu bersama yang melimpah. Dan setelah menoleh seperti ini, baru sadar kalau dalam langkah-langkah hidup yang buru-buru, banyak sekali yang hilang di belakang. Dan diganti oleh kekinian dan masa depan yang terkadang kering, gersang, hampa, dan penuh ketakutan.

Disinari oleh kesadaran seperti inilah, ada baiknya jika kita fokus menikmati moment demi moment yang memgiringi perjalanan kita. Bukannya berhenti berusaha, sekali lagi bukan. Melainkan berhenti buru-buru dan berhenti diganggu oleh pertanyaan usil dan nakal : di mana dan bagaimana akhirnya ? Kemudian bersahabat serta berpelukan mesra dengan kekinian yang suci. Berjalan tetap berjalan, melangkah ke tujuan itu harus, cuman tidak ada keindahan dalam kekinian yang dibiarkan berlalu tanpa rasa syukur.
- Mungkin diluar sana orang berfikir kita kesepian, tetapi Allah menunjukkan cara-Nya sendiri yang membuat kita tidak kesepian. Sungguh skenario dari-Nya teramat indah.
- Mungkin diluar sana orang berfikir hidup kita belum sempurna, tapi aku merasa hidupku sempurna walaupun sebenarnya tidak ada ketidaksempurnaan yang sempurna , pun juga sebaliknya, tidak ada kesempurnaan yang sempurna selain yang maha sempurna tentunya, yaitu Sang Maha Pencipta.

Jangankan ketika makan enak, menarik dan menghembuskan nafaspun ada yang indah. Jangankan ketika berlimpah rezeki, tanpa ada limpahan rezekipun masih ada yang bersyukur di dalam sini. Jangankan ketika sehat, tatkala sakitpun masih bisa melihat makna. Jangankan ketika naik pangkat, tatkala pensiunpun tersisa berlimpah keindahan.

Seperti Anda yang sedang membaca tulisan ini. Kesimpulan akhirnya memang belum ketahuan. Rangkaian makna yang bisa mengendap ke dalam juga belum tahu. Apa lagi derajat perubahan yang ditimbulkan karena membaca tulisan ini, masih jauh. Cuman ada suara tarikan nafas masuk dan hembusan nafas keluar yang berbunyi dan bertutur tentang sesuatu. Ada kekayaan badan sehat yang perlu disyukuri. Ada kursi empuk yang menyangga dengan setianya. Ada senyuman tulus dari orang-orang tecinta. Dan masih banyak lagi yang lain. Bukankah semua akan indah pada waktunya. So...pada akhirnya...hanya keindahan yang ada.

Sabtu, 12 Mei 2012

NARSIS......NARSIS.....


NARSIS....NARSIS.....


Bagi yang sering bermain di dunia maya, apalagi bagi kita yang mempunyai akun jejaring sosial...pasti sudah familiar dengan istilah “ Narsis “ ini terutama jika kita melihat foto-foto teman yang diupload di jejaring sosial, facebook misalnya. Seiring kemajuan teknologi, facebook merupakan media yang memudahkan kita untuk ber- narsis ria . Tinggal jepret sana, jepret sini lalu diupload di facebook...udah deh...tersalurkan ke-narsis-an kita...mudah sekali bukan.

Meskipun saat ini istilah “narsis” sudah dipakai oleh banyak orang dan kita tidak asing dengan sebutan “ narsis loe “ , sebenarnya istilah ini telah bergeser dan bias dari arti yang sebenarnya dan hanya dipakai oleh kaum remaja saja sebagai kosakata yang gaul, serta untuk mempermudah penilaian terhadap seseorang, walaupun sebenarnya kelakuan orang yang membuat status “lebay” dijejaring sosial, dan suka memotret diri serta meng-uploadnya ke blog dan situs jejaring sosial belum tentu dibilang narsis, mungkin saja itu hanya ingin eksis.

Narsisisme (dari bahasa Inggris) atau narsisme (dari bahasa Belanda) adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis (narcissist). Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narkissos (versi bahasa Latin: Narcissus), yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis.


Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir, bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain. Narsisisme memiliki sebuah peranan yang sehat dalam artian membiasakan seseorang untuk berhenti bergantung pada standar dan prestasi orang lain demi membuat dirinya bahagia. Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis. Kelainan kepribadian atau bisa disebut juga penyimpangan kepribadian merupakan istilah umum untuk jenis penyakit mental seseorang, dimana pada kondisi tersebut cara berpikir, cara memahami situasi dan kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi normal. Kondisi itu membuat seseorang memiliki sifat yang menyebabkannya merasa dan berperilaku dengan cara-cara yang menyedihkan, membatasi kemampuannya untuk dapat berperan dalam suatu hubungan. Seseorang yang narsis biasanya memiliki rasa percaya diri yang sangat kuat, namun apabila narsisme yang dimilikinya sudah mengarah pada kelainan yang bersifat patologis, maka rasa percaya diri yang kuat tersebut dapat digolongkan sebagai bentuk rasa percaya diri yang tidak sehat, karena hanya memandang dirinya lah yang paling hebat dari orang lain tanpa bisa menghargai orang lain. ( Wikipedia )


Sebenarnya setiap orang dipastikan memiliki sifat narsis ini, mungkin saja kadar yang dimiliki setiap orang berbeda satu sama lain. Ditinjau dari  sudut pandang Psikologi, Narsis merupakan gangguan  yang melibatkan pola pervasive dari grandiosities dalam fantasi atau perilaku; membutuhkan pujian dan kurang memiliki empati, gejala-gejala orang dalam keadaan narsis adalah, :
  • melebih-lebihkan prestasi dan bakat yang dimiliki
  • berharap dikenal sebagai orang yang paling mampu, paling unggul, paling unik dsb
  • memerlukan pujian yang berlebih saat melakukan sesuatu
  • memiliki keinginan untuk diberi julukan tertentu
  • kurang memiliki empati
  • selalu merasa iri dengan keberhasilan orang lain dan percaya orang lain juga iri padanya dan banyak gejala lain dari narsis.


Sisi Positif :
  • Membangun Rasa Percaya Diri
  • Memotivasi diri untuk lebih berprestasi dan berkarya
  • Narsis berperan dalam mengungkap kelebihan dalam diri kita sendiri, yang mungkin jarang dieksplorasi.
  • Narsis” sangat berperan dalam dunia entertaiment untuk menunjang prestasi , karena semakin populer seorang publik figur tentu saja bisa membawanya ke puncak popularitas dalam karirnya.

Sisi Negatif :
  • Menjadi egois
  • Meremehkan kemampuan orang lain, karena merasa dirinyalah yang paling hebat
  • Cenderung angkuh dan sombong
  • Jika kadarnya berlebihan bisa mengarah ke gangguan mental atau kelainan kepribadian yang bersifat patologis.

Nah...tinggal kita sendiri yang bisa mengendalikan apakah ke-”narsis”-an kita menjadi hal yang positif atau malah yang bersifat negatif. Karena bila berlebihan bisa membahayakan kepribadian dan efek terparahnya mengganggu kesehatan mental kita.

Senin, 30 April 2012

KEKUATAN PSIKOLOGIS DARI SEBUAH LIRIK LAGU


KEKUATAN PSIKOLOGIS DARI SEBUAH LIRIK LAGU



“ Kau tuliskan padaku Kata cinta
Yang manis dalam suratmu
Kau katakan padaku Saat ini
Kuingin hangat pelukmu
Dan belai lembut kasihmu
Takkan kulupa slamanya
Saat kau ada di sisiku “.........

         Demikian petikan bunyi lirik lagu tentang cinta yang di nyanyikan oleh band Dewa 19 yang berjudul “ Kangen “. Untaian kata-kata yang terangkai dalam sebuah kalimat yang dikemas dalam nada-nada yang indah yang mungkin sering kita dengarkan setiap hari. Tak jarang lagu-lagu romantis yang  kita dengarkan membangkitkan perasaan melankolis kita, bahkan mampu menghantarkan kita pada tepian nostalgia yang tak terbatas dan seakan lirik-lirik yang mengalun syahdu itu membangunkan kembali setiap bagian-bagian serpihan kenangan yang sempat terkubur bertahun-tahun dalam kehidupan kita. Disadari tauapun tidak.
       Pernahkah kita bertanya-tanya, mengapa sebuah lagu mampu menggugah perasaan seseorang sedemikian rupa, bahkan hanya dengan sebuah lagu, syndrom CLBK ( Cinta lama bersemi kembali )pun bisa terjadi?, disadari atau tidak, lantunan lirik tersebut dapat merubah karakter seseorang, bahkan bagi sebagian orang  dapat berubah menjadi  delusional saat mendengarkan lagu-lagu romantis yang diyakininya mengingatkannya pada masa lalu.  Benarkah lagu memiliki kekuatan psikologis tersendiri yang dapat meluluh lantahkan kejiwaan kita? 
       Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari kita sering ikut menyanyikan sebuah lagu yang kita dengarkan di media player dengan sangat menghayati begitu dalamnya sehingga seolah -olah kita yang mengalami peristiwa dalam lagu tersebut. Apalagi jika lagu tersebut adalah lagu yang berisi memori masa lampau...yang mengingatkan kita pada sebuah peristiwa atau seseorang yang terpatri dihati kita...pastilah ingatan kita seolah melesat jauh bak mesin waktu ...kembali kemasa lampau yang sebenarnya itu hanya kamuflase belaka. Dan tentu tidak kita sadari karena ada rasa empati didalamnya.
        Delusional Disorder ( Gangguan Khayalan ) adalah gambaran tipuan dari pengamatan, gambar atau tulisan yang memperdayai kita, dengan kesesatan-kesesatan yang tidak bisa dibetulkan, dan tidak cocok sama sekali dengan fikiran serta pendapat sendiri. Delusi itu pada umumnya ditimbulkan oleh pengalaman-pengalaman masa lampau yang diliputi oleh perasaan-perasaan berdosa dan bersalah, serta haapan-harapan yang tidak atau belum tecapai.
      Lirik lagu romantis yang terkadang sering kita nyanyikan sehari-hari yang disadari atau tidak mempengaruhi kejiwaan mental seseorang --- virus lagu-lagu romantis ini menyerang pola pikir yang mengarah kepada kepribadian seseorang, seperti contoh, lagu-lagu romantis orang dewasa kini bukan hanya milik orang dewasa tapi juga anak-anak  yang masih dibawah belasan tahun, dan tak segan lirik-lirik lagu ini dijadikan ajang  kata romantis saat berhubungan melalui sms atau dunia maya lainnya yang saat ini sangat marak--- dalam hal ini saya mengaitkan perasaan melankolis yang disebabkan oleh lagu-lagu romantis sebagai bagian dari personality disorder pada DSM IV yaitu pada kategori dramatis, emosional,dan temperamental, serta sikap dan perasaan yang berubah-ubah dan sulit di prediksi.
        Sebegitu dahsyatnya efek sebuah lirik lagu....tentu kita ingat pada jaman orba dulu...pemerintah sempat melarang lagu-lagu yang berlirik dan bertemakan cengeng...karena dikhawatirkan akan mempengaruhi generasi muda pada saat itu. Karena memang pada saat itu banyak sekali lagu-lagu “cengeng” sedang hits dimana-mana. Sangat luar biasa hingga pemerintah sempat bereaksi akan hal ini.
       Finally....semua kembali kepada kita....apakah lirik sebuah lagu kita jadikan sebagai motivator untuk lebih semangat atau malah membuat kita “Galau”.......so...nikmatin aja semua itu sebagai sebuah karya seni yang indah. Pilihlah lagu-lagu yang bermakna positif karena secara tidak langsung akan juga menimbulkan efek yang positif juga.

Jumat, 13 April 2012

SAHABAT SEJATI

SAHABAT SEJATI





Teman atau sahabat... mungkin saja kita menemukan mereka dari aktivitas sosial secara langsung. Misalnya saja mereka itu tetangga kita, mereka teman sekolah, teman kuliah atau teman kerja. Tetapi sekarang, kita bisa menemukan orang yang benar-benar asing masuk ke dalam daftar teman kita. Coba cek deh di daftar pertemanan kita di facebook atau media sosial lainnya, ada berapa banyak teman yang belum pernah bertatap muka langsung dengan kita? Pasti ada beberapa khan yang kita bahkan belum pernah kenal sebelumnya.Dan terkadang muncul pemikiran seperti ini : " Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri. Karena sahabat itu tulus, saling menghargai dan tidak bertendensi."

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya...

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya..

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian..

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Ingatlah kapan terakhir kali kita berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kita ???
Siapa yang mengasihi kita saat kita merasa putus asa ??
Siapa yang ingin bersama kita saat kita tak bisa memberikan apa-apa ??


Sebagai seorang perempuan, hidup tidak akan lengkap tanpa kehadiran seorang sahabat, terlebih lagi sahabat sejati yang bisa menjadi cermin siapa diri kita. Masalahnya, dengan banyaknya kehadiran orang-orang baik dalam kehidupan kita (baik dari pertemuan langsung atau dunia maya), ternyata tidak semua bisa menjadi sahabat sejati kita. Apakah mereka hanya teman berbagi kesenangan dan pengetahuan belaka, atau bisa menjadi
soulmate kita ?

Sahabat Sejati...
Mengatakan yang Sesungguhnya


Sahabat sejati tidak akan sungkan mengatakan, "Berat badan kamu naik ya?" atau "Ada cabai di gigi kamu, bersihin dong!" Mengapa? Karena mereka melakukan itu tidak lebih untuk kebaikan Anda sendiri. Tidak jarang mereka menjadi alarm yang tidak berhenti memperingatkan Anda bahwa pria yang Anda sukai sebenarnya pria yang tidak baik dan tidak pantas untuk Anda.

Sahabat Sejati...
Mengantar Anda Menggapai Impian


Sekalipun mereka mengatakan hal-hal kebenaran tentang Anda, mereka tidak akan menghakimi atau mengkritik Anda. Mereka adalah pemberi saran terbaik, sekaligus rekan paling gila yang bisa membuat Anda tidak sungkan mengatakan apa sebenarnya impian Anda, apa yang sebenarnya yang Anda cari dalam hidup Anda (seringkali hal ini bahkan tidak diketahui orang tua Anda sendiri).

Sahabat Sejati...
Tidak Meminta Imbalan Apapun


Mungkin Anda pernah saling meminjam barang atau uang pada sahabat Anda, ini wajar. Tetapi di luar itu semua, seorang sahabat tidak mengharap apapun dari Anda. Tidak mengharap Anda akan memberikan sesuatu dalam bentuk materi atau keuntungan lain. Mereka hanya ingin berbagi bersama Anda dan saling menopang. Tidak ada imbalan yang akan mereka minta sebagai bentuk balas jasa.
Sahabat Sejati...
Tidak Akan Mengubah Anda


Mereka menerima apapun diri Anda, apapun pemikiran Anda dan mereka tidak akan meminta Anda untuk berubah menjadi orang lain. Mungkin mereka akan mengingatkan Anda bila terlalu banyak mengonsumsi makanan tak sehat dan masih merokok, tetapi mereka melakukan itu untuk kebaikan Anda. Mereka mungkin mengingatkan Anda untuk tidak berteriak kurang ajar pada seorang supir taksi, tetapi sekali lagi, mereka melakukannya untuk kebaikan Anda.
Sahabat Sejati...
Mau Mendengarkan Anda


Banyak orang yang tampak mendengarkan Anda dan bersimpati, tetapi hanya itu saja, kemudian mereka berlalu. Tetapi seorang sahabat tidak melakukannya, mereka mendengar apapun yang Anda katakan, bahkan bila membutuhkan waktu berjam-jam. Saat Anda mencurahkan hati dan pemikiran Anda, mereka benar-benar mendengarkan Anda. Melihat mimik wajah Anda, menggali apa yang sedang Anda rasakan dan mereka selalu tahu saat Anda berbohong.


Beribu-ribu teman datang saat kamu tertawa
Tapi seorang sahabat akan datang saat kamu berderai air mata “


Semoga kita mendapatkan sahabat sejati
Persahabatan yang indah.....yang tak tersentuh rasa egois dan arogansi


Rabu, 04 April 2012

RASA TAKUT, APAKAH SELALU PHOBIA ?


RASA TAKUT, APAKAH SELALU PHOBIA ?



Dalam keseharian kita, sering kita jumpai  seseorang menyebut dirinya phobia terhadap sesuatu yang ia takuti sehingga kata-kata “phobia” menjadi populer di pergaulan kita sehari-hari. Namun apakah Rasa Takut itu adalah Phobia? Apakah kita takut terhadap ular lantas kita menyebut phobia ular? Apakah kita takut terhadap buaya lalu kita menyebut orang yang phobia buaya? Sebagian besar kita pasti yakin semua orang takut jika bertemu buaya, ( kecuali pawang buaya ) .

Rasa takut merupakan reaksi manusiawi yang secara biologis merupakan mekanisme perlindungan bagi seseorang pada saat menghadapi bahaya. Ketakutan adalah emosi yang muncul pada saat orang menghadapi suatu ancaman yang membahayakan hidup atau salah satu bidang kehidupan tertentu. Ketakutan biasa disebut dengan tanda peringatan terhadap hidup, peringatan agar berhenti, melihat atau mendengarkan.
Setiap manusia dihadapkan pada peringatan serta ancaman yang sangat menuntut perhatian. Rasa takut betul-betul memperlambat dan mengendalikan sejumlah besar emosi psikosomatis. Salah satu tujuan dari pengendalian adalah untuk membantu seseorang untuk menghindarkan diri dari bahaya dan mengatasinya. Bila seseorang diliputi rasa takut, kebahagiaan maupun sukses kita terancam, orang itu sering mengalami rasa nyeri pada perut, telapak tangan berkeringat, jantung berdenyut kencang, malas bergerak, gagap bicara dan lain sebagainya.

Jika berhadapan dengan situasi yang menakutkan, reaksi orang berbeda-beda, ada orang yang tidak takut pada si anjing itu sendiri, tetapi ada mereka yang takut hanya mendengar gonggongannya. Tapi ada orang lain yang tidak terganggu gonggongan anjing. Ada orang lain yang sungguh-sungguh takut terhadap halilintar, sedang orang lain tidak. Adalah normal pada saat menghadapi bahaya tertentu orang merasa takut dan tingkat ketakutan itu biasanya sebanding dengan besar-kecilnya bahaya.
Tetapi kenyataan menunjukkan bahwa penyebab obyektif dari rasa takut itu justru dilupakan seseorang, sehingga reaksinya terasa lebih berat, lebih cepat dan lalu menimbulkan kepanikan. Rasa takut yang sedemikian hebat ini sangat tidak sebanding dengan penyebabnya. Inilah reaksi neurotik murni. Ketakutan inilah yang kita sebut dengan “Phobia”. Hanya dengan melihat kucing hitam, seseorang lalu khawatir akan mati. Padahal dengan melihat kucing hitam tentu seseorang tidak akan mati kecuali melihat kucing hitam sambil berdiri di tengah rel kereta api.

Jadi Phobia adalah Ketakutan neurotik menunjukkan adanya reaksi-emosional yang tak sebanding dengan rangsangan. Dengan kata lain penyebab ketakutakan tidak obyektif dan tidak sebanding dengan resiko jika menghadapi bahaya atau rangsangan tersebut. So, jangan keliru jika anda takut buaya bukan berarti anda phobia buaya

Yang pasti  jaga selalu kondisi psikologis diri kita agar selalu sehat. Disamping kondisi fisik kita tentunya.

Rabu, 14 Maret 2012

DAMPAK PENGGUNAAN FACEBOOK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


DAMPAK PENGGUNAAN FACEBOOK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Berkembangnya facebook akhir-akhir ini, seolah-olah telah melahirkan dunia baru bagi perjalanan komunikasi manusia. Betapa tidak, dengan facebook manusia dengan mudah berkomunikasi dengan teman-temannya tanpa hambatan apa pun.
Kehadiran facebook telah menjadi fenomena tersendiri bagi kecanggihan teknologi komunikasi yang berkembang pesat saat ini. Hampir seluruh kaum urban perkotaan menggunakan facebook sebagai alat komunikasi dalam dunia maya. Kepopuleran facebook membuatnya melesat menjadi situs pertemanan sosial nomor satu di seluruh dunia.
Hampir semua orang mengenal facebook dari mulai anak kecil, remaja bahkan sampai orang dewasa. Jika kita amati keadaan sekitar kita akhir-akhir ini hampir semua orang menggunakan facebook disetiap waktu tenggangnya, tidak jarang mereka yang sedang bekerja, atau kuliah diruangan kelas, bahkan mungkin guru yang sedang mengajar dalam kelas juga bermain facebook padahal saat itu mereka harus mengerjakan pekerjaan lain yang bisa dibilang lebih penting dari hanya sekedar bermain facebook.
Tidak bisa kita pungkiri bahwa penggunaan facebook saat ini sangat marak di kalangan masyarakat. Penggunaannya yang sangat mudah dan tampilannya yang menarik membuat semua orang ingin memiliki facebook. Menurut Purnomo dan Amir W (2009) [1].  Syarat mutlak yang harus dimiliki untuk membuat akun facebook hanyalah email yang masih aktif.
Facebook adalah merupakan salah satu jejaring sosial di dunia maya yang sangat marak beberapa tahun terakhir ini. Facebook merupakan sebuah akun yang lengkap, dengan facebook kita bisa bersosialisasi dengan orang lain. Bentuk sosialisasi facebook sendiri bisa dirasakan oleh para penggunanya. Dari hari ke hari pengguna facebook semakin bertambah karena semakin banyak saja orang yang ingin tahu apa saja yang ada di komunitas facebook. Selain untuk chatting banyak hal lainnya yang bisa dilakukan di komunitas ini. Update status, memberi komentar akan up date status teman, sharing apa saja yang kita inginkan yang tentu saja kita bisa kendalikan sendiri penggunaannya.
Dampak Positif Penggunaan Facebook :
  • Menambah teman baru, atau bahkan mempertemukan kembali teman-teman lama kita yang sudah lama terpisah jarak dan waktu. Tentu saja hal ini menyambung kembali silaturrahmi yang telah terputus sekian lama.
  • Meningkatkan perkembangan sosialisasi antar teman, relasi bahkan juga keluarga. Komunikasi tidak terputus, walaupun hanya terjalin di dunia maya.
  • Adanya fitur membuat “ Group “ membuat kita selalu terhubung dengan teman-teman se-komunitas, sehingga kita bisa berdikusi dan sharing secara berkelompok dalam waktu yang bersamaan walaupun tidak ada kehadiran secara fisik. Tentu ini sangat menghemat jarak dan waktu. Apalagi untuk membuat sebuah “Acara Reuni” tentu hal ini sangat memfasilitasi sehingga kehadiran facebook menjadi sangat efektif dan efisien.
  • Kita bisa mendapatkan info-info yang selalu “ Up to date “. Karena di facebook memiliki fitur untuk memberitahukan suatu berita.
  • Untuk sebagian orang, facebook bisa dimanfaatkan sebagai media berbisnis secara on line. Tentu saja dengan mempromosikan barang dagangannya di facebook, ini bisa menghemat biaya tetapi cakupan promosinya bisa luas asal kita punya pertemanan yang cukup banyak.

Dampak negatif Penggunaan Facebook :
  • Dengan adanya media facebook bisa merenggangkan silaturahmi secara langsung, karena komunikasi sudah terjalin sebegitu mudahnya di dunia maya. Dengan menyapa, mengobrol dan diskusi didunia maya dirasa sudah cukup sehingga tidak perlu lagi ketemu secara langsung.
  • Penggunaan facebook yang secara terus menerus membuat lupa waktu. Bagi pelajar, bisa saja prestasi belajarnya menurun. Bagi pekerja, mungkin pekerjaannya tidak bisa maksimal , tentu hal ini sangat merugikan.
  • Walaupun sangat baik untuk perkembangan sosialisasi, dilain sisi juga orang yang kecanduan facebook menjadi seorang penyendiri, tidak peduli dengan lingkungan sekitar karena asyik dengan “dunianya” sendiri, sehingga lambat laun bisa saja dijauhi teman-temannya, hal ini menjadi tidak bagus dan lambat laun bisa berdampak negatif pada kesehatan mental / kejiwaan seseorang.
  • Ada beberapa rumah tangga yang berselisih dan bahkan terjadi perpecahan karena salah satu pasanganya selalu menyibukkan diri dengan facebook. Bahkan yang lebih fatal, facebook dijadikan ajang perselingkuhan yang bisa merusak keharmonisan rumah tangga.

Dari beberapa dampak positif dan negatif diatas, sekiranya kita harus lebih bijaksana menggunakan facebook sebagai media yang memfasilitasi perkembangan sosialisasi sebagai bentuk kemajuan teknologi yang semakin berkembang. Sehingga kita bisa memaksimalkan dampak positifnya dengan meminimalisir dampak negatifnya.

Selasa, 28 Februari 2012

A Walk To Remember


A Walk to Remember


Bak terhempas di kedalaman samudera , lalu aku kembali menyusuri jalan itu lewat memori ingatanku. Tanyaku hanya satu “Apa yang sebenarnya terjadi?”. Saat ini aku telah merelakanmu untuk kembali ke tempat indah yang memang disanalah semestinya engkau berada. Menarilah, tertawalah dengan keabadian. Saat masa akhirnya menjawab “Ia bukan milikmu.”.
Saatnya aku berjalan di atas bayangan diriku sendiri, tanpa harus ada raga dan bayangan mungil yang indah. Tanpa ada lagi genggaman jemari dan hangatnya kebersamaan.
Bisa? Jawabanku “Bisa”. Membenahi semua hal yang selama ini terasa indah dan berwarna akan hadirmu walaupun hanya sekejab. Selalu ada rahasia dibalik rahasia. Pasti ada rencana besar yang indah dibalik semua ini. Walaupun tidak mudah untuk tersenyum kala hati menangis. Tapi semua akan terasa indah jika kita menyadarinya bahwa dengan begitu kita tahu bahwa selalu ada makna indah yang ditujukan untuk kebaikan diri kita, yang terbaik tentunya.
Terkadang dalam pikiran ini bertanya “Apa mungkin sanggup menjalankannya dengan sayap kehidupan yang telah hilang sebagian ?”. Hingga selalu saja ada jawaban dalam bisik batin pada diri “Kamu harus sabar menanti, hingga saat indah itu tiba.”.
Bertahun-tahun aku berjalan pada jalan hidupku, hanya ditemani oleh bayang sejati diri. Selama hidup masih menangkap cahaya, bayang diri itu selalu setia di samping raga ini. Ia menjadi saksi bisu senyum simpul, tawa, canda, serta tangis haru dan syahdu yang dari sanalah kenangan itu dibuat.
Saat ini, saat aku berdiri pada jejak-jejak hidupku, aku meyakini di ujung persimpangan itu, ada sentuhan kasih Sang Pencipta  yang maha dahsyat yang akan memberiku kebaikan ...yang terbaik tentunya.

Rabu, 15 Februari 2012

Melukis Asa Dalam Kanvas Sang waktu


Melukis Asa Dalam Kanvas Sang waktu


Sang waktu....akan terus berjalan. Detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari, bulan demi bulan, bahkan tahun-tahun sudah kita lewati yang mengantarkan kita sampai seusia seperti sekarang ini. Dan kita akan terhenyak bila merenungkan apa yang sudah kita lakukan sampai hari ini ? Do something or nothing ? Hanya kita yang tahu, yang tentunya setiap dari kita punya batasan sendiri-sendiri dalam memaknai sang waktu.


 Waktu adalah sesuatu yang tak akan pernah kembali. Dia akan berjalan terus, walaupun ada yang menangis bersujud memintanya berhenti. Orang yang hebat adalah orang yang bisa berjalan beriringan dengan waktu, bukan orang yang tertinggal oleh waktu.
Pergantian tahun selalu menjadi ajang pesta perayaan bagi sebagian orang yang dibarengi ucapan: Selamat tinggal masa lampau selamat datang tahun baru. Apa yang terjadi dengan pergantian tahun? Sebagian orang mungkin cemas, bahkan takut karena bertambah umur. Tambah usia berarti tambah tua. Sebagian lagi mungkin penuh semangat membuat resolusi-resolusi baru dalam hidupnya. Dan sebagian lagi menyesali bergulirnya waktu yang terasa begitu cepat tanpa sempat mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat. Tapi....Waktu akan terus berjalan tanpa ada manusia yang bisa menghentikannya....Ya.....itulah Sang Waktu yang terus berjalan dengan sombongnya.
Sang waktu membuat lingkaran kehidupan menjadi amat pendek. Dimulai dari KELAHIRAN, masuk ke dunia kerja lalu memasuki tahap PERKAWINAN, dan diakhiri dengan masa tutup buku kehidupan KEMATIAN. Hanya itu! (Adakah yang lain?)
Secara psikologis kita manusia mempunyai fase perkembangan. Mulai lahir, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa hingga masa usia lanjut. Setiap individu mengisi fase hidupnya masing-masing tentu berbeda-beda sesuai tumbuh kembang pribadinya. Lebih-lebih pada fase masa remaja / usia muda , dimana masa yang sangat produktif dan semangat mengejar mimpi dan prestasi. Semua dunia tertuju pada masa remaja. Sehingga seolah-olah dunia hanya “ Milik “ para remaja / usia muda saja. Saat kita masih kanak-kanak kita ditanamkan untuk mengejar pendidikan yang baik agar kita bisa meraih mimpi kita diusia remaja / dewasa nantinya. Bagi yang berusia lanjut, pasti dengan semangatnya akan menceritakan semua kenangan-kenangan yang indah dan prestasi-prestasi yang membanggakan yang diraihnya pada usia muda dulu. Memang masa remaja/ usia muda masa yang paling indah, tempatnya mengejar mimpi, cita-cita, karir dan sekaligus kehidupan pribadi. Masa muda datang sekali, sudahkah berarti ?

Dari sebuah blog, Saya mengutip rangkaian pepatah bijak tentang makna Sang Waktu…
Untuk memahami makna SATU TAHUN, tanyalah pada siswa yang tidak naik kelas
Untuk memahami makna SATU BULAN, tanyalah pada ibu yang melahirkan bayi prematur
Untuk memahami makna SATU MINGGU, tanyalah pada editor majalah mingguan
Untuk memahami makna SATU HARI, tanyalah pada pekerja dengan gaji harian
Untuk memahami makna SATU JAM, tanyalah pada gadis yang sedang menunggu kekasihnya
Untuk memahami makna SATU MENIT, tanyalah pada seseorang yang ketinggalan kereta
Untuk memahami makna SATU DETIK, tanyalah pada seseorang yang selamat dari kecelakaan
Untuk memahami makna SATU MILI DETIK, tanyalah pada pelari peraih medali perak Olimpiade
Lama dan sebentar, itu adalah masalah waktu , namun sadarkah kita bahwa waktu terus berlalu ?

Kehidupan berjalan terus beriringan dengan Sang Waktu
Sudahkah kita menggunakan waktu yang kita miliki untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat ?
Nikmati waktu yang masih ada
Gunakan waktu yang masih tersisa
Dan jadikan selalu berarti setiap harinya
Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin
Bukankah hidup ini terlalu indah untuk diburamkan begitu saja
Jadi, warnailah hidup kita yang indah ini
Bak Melukis Asa Dalam Kanvas Sang Waktu....





Kamis, 02 Februari 2012

Sisi Psikologis Dari Sebuah Reuni


Sisi Psikologis Dari Sebuah Reuni



Oleh : Yuyung Riana, S.Psi


Reuni, sebuah kata yang dinanti dan dirindukan bagi setiap orang yang pernah mempunyai komunitas di masa lalu, apapun komunitas itu , entah di sekolah, di pergaulan sosial atau komunitas di dunia maya sekalipun. Reuni...bak kata ajaib yang tiba-tiba bisa menyatukan kita semua dalam sebuah moment keakraban, kebersamaan dan kegembiraan.
Reuni berasal dari kata Re dan Uni. “Re” mengandung arti kembali, sedangkan “Uni” berarti satu kesatuan. Sehingga “Re-Uni” bermakna sebagai sebuah kegiatan yang menyatukan kembali segenap komponen yang terpisah baik oleh waktu maupun tempat. Memang tidak ada batasan norma yang pasti tentang berapa lama reuni diadakan setelah berpisah, berapa banyak orang yang harus disatukan, dan atas dasar apa reuni itu dibuat. Tentu yang saya maksud disini adalah reuni dalam konteks “ Pure Reuni “ yang bertujuan untuk mempertemukan kembali sahabat-sahabat lama, bukan sebuah reuni yang ditunggangi kepentingan atau ada tendensi tertentu. Reuni memang ada yang berskala besar, seperti reuni akbar di sekolah yang mempersatukan beberapa angkatan sekaligus, atau reuni dalam skala kecil, yaitu reuni yang sekedar menyatukan teman-teman dekat yang sebenernya masih sering bertemu dan belum lama terpisah.
Bagi yang sudah berkeluarga, mempunyai karir dan kehidupan baru yang berbeda dengan masa lalu....reuni merupakan suatu kebutuhan psikologis sebagai bentuk “penyegaran” diantara rutinitas yang mungkin agak “ menjenuhkan “. Bertemu teman lama yang sudah bertahun-tahun tidak jumpa dengan menghabiskan waktu hanya untuk bercerita tentang kenangan masa lalu dengan dipenuhi canda tawa , menyanyi bersama , berbagi pengalaman hidup masing-masing selama bertahun-tahun tidak jumpa, melakukan hobi bersama.....dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan ketika bertemu teman lama, yang intinya hanya satu.....mengenang kembali kehidupan masa lalu kita.
Setiap mendapatkan undangan reuni, rasanya sudah tidak sabar ingin bertemu dengan mereka-mereka yang pernah hadir di kehidupan kita dimasa lalu. Apalagi sahabat karib. Salah satu bentuk kerinduan yang ingin diwujudkan yang selama ini mungkin terpisahkan jarak, ruang dan waktu , terutama bagi yang merantau jauh ke tanah seberang apalagi ke negeri orang....moment reuni tentunya sangat besar maknanya.
Reuni bagi sebagian orang bisa membawa pengaruh positif-negatif, mempunyai makna yang besar-kecil dll. Tergantung dari masing-masing individu. Karena satu hal yang harus diingat bahwa Tidak semua orang berkembang “sama” secara psikologis. Dalam perkembangannya seiring berjalannya waktu, ada yang berkembang secara konstruktif maupun destruktif. Masa lalu ada yang mengenangnya sebagai suatu hal indah yang ingin dikenang dan diulang kembali, atau bahkan ada yang memandang masa lalu sebagai suatu hal yang harus di kubur dalam-dalam bahkan menyimpan sebuah peristiwa traumatik. Bayangkan apabila harus dipertemukan kembali dengan hal-hal yang berhubungan yang peristiwa “traumatik” itu. Ini bisa menyangkut peristiwa, individu, tempat, benda ataupun perilaku yang mungkin akan ditemui kembali dalam sebuah acara reuni. Apakah ada yang menjamin semua akan baik-baik saja ?
Dalam psikologi, ada yang dinamakan regresi, yang dicetuskan oleh Seorang Tokoh Psikologi , Sigmund Freud. Regresi adalah salah satu bentuk defend mechanism ( mekanisme pertahanan diri ) , dimana seolah-olah kita kembali ke masa anak-anak ketika kita menghadapi suatu situasi, yang semestinya kita hadapi secara dewasa. Memang tidak semua perilaku regresi buruk. Menangis, itu salah satu bentuk dari regresi. Tetapi jika reaksi tersebut ditunjukkan terlalu sering dan berlebihan, tentunya akan menjadi sebuah respon yang akan menyulitkan untuk perkembangan kedewasaan berikutnya.
Dewasa ini, menjamurnya situs-situs jejaring sosial di dunia maya seperti facebook, twitter dll, yang bisa menghubungkan kembali dengan teman-teman lama merupakan sarana yang bisa memfasilitasi untuk mengadakan sebuah reuni. Tentu saja hal ini merupakan sebuah dampak positif yang bisa menghemat jarak, ruang dan waktu, cukup efektif dan efisien.

Dilihat dari sisi psikologis, sebuah reuni mempunyai makna sebagai berikut :
  1. Bentuk Silaturrahmi
    Bertemunya kembali dengan teman-teman di masa lalu mempererat tali persaudaraan yang membawa efek kedekatan secara emosional yang terjalin secara positif tentunya.
  2. Bentuk Self Esteem.
    Melalui sebuah reuni, seseorang juga bisa mendapatkan self esteem / harga diri. Hal yang satu ini merupakan sebuah bentuk penghargaan terhadap diri sendiri atas apa yang telah dicapai selama ini. Saat reuni pasti bertemu dengan teman-teman lama yang tentunya tahu sifat kita yang dulu. Mungkin dulu kita dianggap tidak mampu maka reuni dapat dijadikan sebagai sebuah pembuktian diri bahwa dia telah berhasil. Self esteem melalui teman-teman lama mempunyai dampak yang lebih besar. Jika self esteem itu terpenuhi maka kehidupan psikologis orang tersebut akan lebih stabil dan mapan.
  3. Bentuk Refleksi.
    Reuni yang digelar secara besar-besaran atau sederhana dapat memenuhi kebutuhan manusia untuk merefleksi diri atau menilai diri,menjaga keterlibatan dirinya dalam sebuah komunitas sebagai bentuk identitas diri, dan juga untuk memenuhi kebutuhan atas keberakaran (asal-usul) yang jelas.
  4. Bentuk Monumen Perkembangan diri.
    Reuni merupakan semacam sarana untuk melihat kembali diri kita beberapa tahun ke belakang. Dengan melihat masa lalu, seseorang akan mengerti bahwa kehidupan yang dia jalani selama ini merupakan suatu hal yang sangat penting. Setiap orang melalui kenangannya pasti akan membuat monumen-monumen dirinya agar dapat selalu mengingat bahwa dia berkembang.
  5. Bentuk Relaksasi.
    Acara reuni biasanya digelar dengan penuh keceriaan atau bahkan memungkinkan pesertanya untuk merasakan kembali masa mudanya maka reuni juga dapat berfungsi sebagai pelepasan stres atau memberikan efek katarsis. Yaitu melepaskan energi-energi negatif atau tekanan-tekanan dalam kehidupan. Reuni juga bisa dijadikan alternatif kegiatan rekreasi yang memberi efek relaksasi jika acaranya dikonsep penuh kegembiraan.
Asal kita bisa mengambil sisi positif dari sebuah reuni tentunya ini akan menjadi sebuah sarana untuk pengembangan diri kita di kemudian hari. Dimana kita bisa memperluas cakrawala pandang kita, memperluas koneksi dan wawasan yang mungkin bisa menunjang perkembangan diri dan karir kita. Kalau masa lalu itu indah, siapa tahu masa depan bisa lebih indah..

Rabu, 25 Januari 2012

MAKNA GELAR AKADEMIK SEBAGAI FENOMENA SOSIAL


MAKNA GELAR AKADEMIK SEBAGAI FENOMENA SOSIAL

Beberapa waktu lalu ada teman di facebook yang menanyakan “ Apa arti gelar sarjana buat anda ? Dan apakah yg diharapkan dr gelar sarjana? ( dari keprihatinan ada anak ingin kuliah tapi ortunya tidak ngijinin karena kata mereka banyak sarjana nganggur , lalu buat apa kuliah... ) “
Pertanyaan ini sangat simpel, sederhana tapi menarik buat saya untuk menulis tentang makna gelar akademik.
Gelar akademik , menurut Wikipedia, adalah gelar yang diberikan kepada lulusan pendidikan akademik bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi. Gelar akademik kadangkala disebut dengan istilahnya dalam bahasa Belanda yaitu titel (dari bahasa Latin titulus). Gelar akademik terdiri dari sarjana (bachelor), magister (master), dan doktor (doctor).
APA sih arti gelar sarjana?
Bagi mereka yang tinggal di perkotaan, barangkali gelar sarjana sudah bukan lagi sesuatu hal yang luar biasa. Gelar itu tidak lagi mendatangkan “Sensasi “ tersendiri. Ribuan sarjana “dicetak” setiap tahunnya oleh ribuan universitas hingga lembaga sejenis pelatihan yang tersebar di mana-mana. Ribuan sarjana meramaikan pasar pencari kerja dan sibuk menawarkan dirinya ke berbagai penyedia lapangan kerja. Sebagian besar terpental dan tidak tertampung kemudian masuk dalam lingkungan masyarakat, tanpa tahu harus berbuat apa-apa. Sangat Ironis.

Lalu bagaimana menjadi sarjana di satu kampung yang terpelosok atau daerah yang kecil dan mungkin tak tercatat dalam peta negeri ini? Dimana untuk meraih gelar kesarjanaan memerlukan pengorbanan dan perjuangan yang tidak mudah ? Sebuah kebanggaan. Sebuah kebahagiaan. Seakan-akan ada rezeki yang tiba-tiba jatuh dari langit hingga membuat hari-hari seakan berubah. Berhasil menjadi sarjana di satu daerah kecil adalah keberhasilan dalam mengangkat harkat dan derajat diri serta keluarga besar. Jika sebelumnya menempati lapis terbawah dari satu struktur sosial dan hidup dengan selalu membungkukkan badan pada yang lain, setelah menjadi sarjana hidup tiba-tiba berubah. Tumbuh rasa percaya diri serta keyakinan bahwa keluarga itu sudah bisa sejajar dengan yang lain.
Sebagai fenomena sosial, gelar akademik dapat dikatakan merupakan bentuk simbol status baru yang diciptakan seiring tumbuhnya lembaga pendidikan tinggi. Bicara tentang  simbol status akan menarik sekali kalau itu dikaitkan dengan orang Indonesia. Bagi orang Indonesia yang sangat gengsi dan status minded, gelar kesarjanaan dapat disamakan dengan gelar kebangsawanan versi baru yang menggantikan gelar kebangsawanan tradisional yang mulai ditinggalkan banyak orang. Gelar kesarjanaan yang seharusnya menjadi sertifikat keahlian untuk bekal terjun mengabdi dan berkarya bagi pembangunan bangsa dan Negara , akan mudah disalahgunakan begitu mengalami deviasi pemaknaan menjadi sekedar simbol status dan gengsi. Orang merasa belum percaya diri kalau di depan namanya tidak ada gelar kesarjanaan.
Arti gelar sarjana sangat kompleks : sebagai simbol cita-cita yang terwujud, kebanggaan, prestise, kalau untuk mencari kerja....itu sebagai salah satu media pendukung akan keahlian yang sesuai dengan bidang akademik dari gelar itu...yang penting harus juga diimbangi dengan kualitas diri......kalau ada pendapat banyak sarjana menganggur....itu berarti ada kesenjangan antara gelar itu dengan kualitas pribadi si pemegang gelar....karena sebenarnya kalau dilihat dari sisi pengusahanya, juga banyak yang mengeluh lho..." kenapa cari karyawan yg sesuai kriteria kok susah ya "...jadi dimana letak kesalahannya ?.....mungkin perlu evaluasi yang lebih mendfalam akan hal ini.
Jika ada yang berpendapat “ Buat apa kuliah tinggi jika sekarang banyak sarjana yang menganggur ? “: Pendapat itu relatif....tergantung cara pandang masing2 orang dan latar belakang sosial, pendidikan dll. Semua hanya masalah paradigma yang berbeda sudut pandang.Yang pasti dalam bidang apapun harus ada prinsip “ The right man on the right place “ sehingga bisa meminimalisir fenomena negatif akan makna sebuah gelar akademik yang hanya sebagai pelengkap status sosial dan prestise semata yang semestinya ada tanggung jawab moral yang besar didalamnya.

Selasa, 17 Januari 2012

MENJADI IBU RUMAH TANGGA ATAU WANITA KARIR......ITU PILIHAN


MENJADI IBU RUMAH TANGGA ATAU WANITA KARIR......ITU PILIHAN



Oleh : Yuyung Riana, S.Psi

Selepas sekolah, kita para perempuan semangat mengejar cita-cita. Memilih kuliah terbaik untuk akhirnya mendapatkan pekerjaan yang terbaik pula, dimana pada zaman sekarang ini wanita bekerja sudah menjadi trend dan tuntutan zaman, selain tentu saja berkarir sebagai ajang untuk aktualisasi diri, sosialisasi dan prestise sosial tentunya. Disamping itu semakin terbuka peluang yang sangat besar bagi para perempuan untuk menunjukkan eksistensinya disegala bidang.
Dan setelah menikah, semua idealisme yang kita perjuangkan, karier yang susah payah kita bangun yang tentu saja ada prestis didalamnya, seakan berada di ujung persimpangan jalan saat kita dihadapkan diantara 2 pilihan : “ Menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir ? “
Inilah pertanyaan yang muncul disetiap benak perempuan bekerja setelah berkeluarga, terutama setelah hadirnya sibuah hati. Sebelum mempunyai anak, mungkin pilihan tersebut bisa dengan mudah kita ambil. Tetapi setelah hadirnya sibuah hati, pilihan tersebut terasa sulit dengan berbagai pertimbangan yang muncul.
Setiap dari kita pasti mempunyai prioritas dalam hidup yang pastinya masing-masing dari kita sangat berbeda-beda. Dan prioritas kita setelah berkeluarga, pasti jauh berbeda dengan prioritas hidup sebelum berkeluarga dulu. Dengan mengedepankan pertimbangan yang dalam dan hasil pemikiran yang berbeda-beda, ada yang memilih menjadi wanita karir setelah menikah, namun tidak sedikit pula yang memilih menjadi ibu rumah tangga dengan meninggalkan kesuksesan karir yang telah dibangun bertahun-tahun sebelumnya.

Memilih menjadi wanita karir
Sebagian perempuan yang memilih tetap menjadi wanita karir setelah menikah memiliki beragam alasan, diantaranya :
  • Mempunyai karir dan jabatan yang sudah bagus sebelum menikah, sehingga merasa sayang untuk ditinggalkan begitu saja.
  • Perasaan malu, kurang percaya diri menyandang predikat sebagai ibu rumah tangga setelah sebelumnya mempunyai jabatan yang bagus di kantor.
  • Pendidikan yang tinggi, sehingga merasa sayang jika tidak diaplikasikan.
  • Tidak punya pilihan lain, selain tetap bekerja karena penghasilan suami yang dirasa kurang mencukupi kebutuhan rumah tangga.
  • Bekerja sebagai bentuk aktualisasi diri, ajang sosialisasi dan prestise sosial.
  • Bisa memenuhi kebutuhan pribadi tanpa tergantung kepada suami.
  • Bekerja merasa lebih dihargai.
  • Dll.

Memilih menjadi ibu rumah tangga
Diperlukan kebesaran hati dan kesiapan mental untuk mengambil pilihan ini, terutama jika penghasilan sebelumnya cukup besar dengan posisi karir yang terbilang bagus. Ada konsekuensi berat yang harus diambil, diantaranya : pemasukan keluarga berkurang, berkurangnya kemandirina secara finansial bagi si ibu, secara psikologis , berpindahnya status wanita karir menjadi ibu rumah tangga tentu membutuhkan kesiapan batin untuk menerimanya dengan ikhlas.

Beragam alasan para perempuan yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga setelah berkeluarga yang sebelumnya bekerja, diantaranya :
  • Pendapatan suami sudah mencukup kebutuhan keluarga.
  • Kesadaran pribadi akan kodrat perempuan sebagai ibu rumah tangga yang mengabdi sepenuhnya ke keluarga.
  • Tuntutan keluarga untuk berhenti bekerja.
  • Anak-anak yang membutuhkan keberadaan sosok ibu dirumah.
  • Ingin memiliki banyak waktu untuk keluarga.
  • Mendampingi pertumbuhan dan perkembangan anak secara fisik dan psikologis.
  • Merasa jenuh dengan pekerjaan yang digeluti selama ini.
  • Ingin menikmati peran sebagai istri bagi suami dan ibu bagi anak-anaknya sepenuhnya.
  • Dll.

Lantas bagaimana dengan pilihan kita ?
Apapun pilihan yang kita ambil, itu benar adanya. Tidak ada pilihan yang salah atau benar. Salah jika kita tidak bisa menempatkan segala sesuatu ditempatnya. Yang pasti adalah pilihan yang kita ambil sudah tepat dengan kondisi keluarga kita, karena yang tahu kondisi kita sebenarnya adalah diri kita sendiri dan bukan orang lain. Bukan pilihan yang sesuai keinginan kita, tetapi pilihan yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Mungkin kita pernah membaca status facebook teman yang seorang ibu rumah tangga pukul 09.00 pagi sedang menonton tv, siang hari sedang menyuapi makan anak , sore hari ngopi di cafe dengan teman-teman arisan lalu ditutup dengan meninabobokkan si anak ditempat tidur di malam hari. Akh....terasa indahnya hidup ini......!!
Ada memang ibu rumah tangga yang berkecukupan secara materi dan semua serba ada, tetapi tidak sedikit pula ibu rumah tangga yang mengerjakan segala pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak . Selain itu banyak juga ibu rumah tangga yang mendedikasikan sebagian waktunya untuk aktif di berbagai komunitas dan bersosialisasi.
Para ibu rumah tangga masa kini tentu berbeda dengan ibu rumah tangga dua / tiga generasi sebelumnya, dimana pada waktu itu perempuan belum memiliki kesempatan yang setara dengan para pria seperti sekarang. Kini zaman telah berubah, akses perempuan untuk memilih pendidikan tinggi, karir yang bagus sangatlah terbuka lebar. Sehingga untuk menjadi ibu rumah tangga adalah sebuah pilihan, yang mungkin pada zaman dulu itu sebuah keharusan karena tidak ada pilihan lain. Sangat jauh berbeda konteks.
Tidak sedikit perempuan yang hebat, smart, berpendidikan tinggi dan memiliki basic akademis yang bagus memilih menjadi ibu rumah tangga sebagai pilihan hidupnya. Bukan suatu hal yang harus disayangkan, karena ada tanggung jawab besar untuk mendedikasikan kehebatan, kecerdasan dan pendidikan yang tinggi itu membangun keluarga yang ideal , untuk mendampingi tumbuh kembang anak sehingga kedepannya diharapkan menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dengan hasil sentuhan seorang ibu yang hangat, penuh kasih dan mempunyai kecerdasan intelektual, emosional maupun spiritual. Bukankah sebuah pilihan luar biasa untuk menjadi ibu rumah tangga. Sehingga tidak perlu merasa minder ataupun tidak percaya diri.
Dan bagi yang memilih tetap berkarir , anda sangatlah luar biasa. Karena walaupun banyak waktu yang terlewatkan bagi kebersamaan keluarga dan pendampingan anak, pastinya anda semua adalah seorang ibu yang sangat mencintai keluarga sehingga dengan ikhlas menjadi pejuang bagi keluarga. Kalaupun itu pilihan anda, pasti sudah dipikirkan segala konsekuensinya. Mungkun secara kuantitas berkurang tapi secara kulaitas harus kita maksimalkan untuk mendampingi anak. Karena itu sudah pilihan yang kita ambil. Berbanggalah kita masih punya pilihan dalam hidup. Karena sebenarnya ada juga perempuan yang sebenarnya ingin memilih berhenti bekerja untuk mendampingi anak-anak, tetapi karena tidak punya pilihan lain sehingga bekerja merupakan sebuah keharusan.
Pada intinya, menjadi ibu rumah tangga ataupun tetap berkarir, adalah pilihan yang harus kita tentukan sendiri sebagai perempuan dan ikhlas menjalaninya plus ada support dari suami , dan yang penting Fell happy dan enjoy.Semua kembali ke pilihan pribadi, dan jangan jadikan pilihan itu sebagai suatu bentuk “ pengorbanan “ karena tidak ada yang lebih mulia selain menjadi ibu rumah tangga yang lewat sentuhan kasih sayangnyalah akan melahirkan pribadi berkualitas dikemudian hari dan menjadi wanita karir yang tetap mencintai dan menomorsatukan kebahagian keluarga. Karena dibalik kesuksesan dan kehebatan seseorang , pasti juga ada cerita berliku dibaliknya. Jadi...apapun pilihan kita...tetap jalani dengan hati.
( Yuyung Riana )

Senin, 16 Januari 2012

Puisi Pernikahan Kami

" PUISI PERNIKAHAN KAMI "
Oleh : Yuyung Riana






Yuyung Riana & Eko Minto Widodo



Y aa Illahi Rabbi....kubersimpuh memohon ridha-Mu
U ntuk menyempurnakan sebagian ibadah kami
Y aa Illahi Rabbi...saat harapku berlabuh di dermaga-Mu
U ntuk menjalankan sunnah-Mu
N aungilah kami dalam lautan cinta dan kasih-Mu, dalam...
G oresan takdir yang tertoreh tanda kuasa-Mu

R isauku....dikala himpitan itu ada....
I zinkanlah aku mencintai makhluk-Mu
A ndai aku bisa, hanya Engkaulah yang aku cinta
N amun aku hanya manusia biasa
A ku tetap akan senantiasa bersujud kepadaMu

&

E ngkaulah....Dzat yang maha segala-galanya
K etika kaki-kaki telanjang menyusuri jalan tak beraspal
O nak dan duri yang ada bak riak di samudera.....dan...

M enikah....ketika hari indah itu tiba
I zinkanlah kami menyegerakannya
N iat, harap, hati, jiwa dan mimpiku...tersirat dalam ijab
T uk bisa bersamanya....kemarin, sekarang dan selamanya
O hh Illahi Rabbi...satukanlah kami dalam ikatan suci

W aktu berjalan terasa begitu indah
I ringi bunga-bunga yang tak biru lagi
D ia....satu yang kupilih, dan aku.....satu yang dia pilih
O rang tua merestui pilihan itu
D alam lembaran baru fase kehidupan .....yaitu pernikahan
O hh Illahi Rabbi...terimakasih untuk anugerah yang indah ini


by : Yuyung Riana, 2006