Senin, 07 Oktober 2019

PUNYA GELAR SARJANA KOK CUMAN BERDAGANG ? APA GELARNYA GAK SIA-SIA?



PUNYA GELAR SARJANA KOK CUMAN BERDAGANG ?
APA GELARNYA GAK SIA-SIA?



Oleh : Yuyung Riana, S.Psi

“ Punya gelar sarjana kok cuman berdagang, apa gelarnya gak sia-sia tuh ?”
Pertanyaan seperti ini pernah ditujukan kesaya saat memulai berdagang baju muslim. Ya setiap orang bebas mempunyai pendapat dan mindset seperti tersebut. Mungkin mereka menyayangkan saja , buat apa sekolah tinggi kalau akhirnya hanya berdagang. Apalagi bagi saya dengan basic pendidikan psikologi yang lulus dengan predikat Cumlaude hehe….

Tapi satu hal yang mereka lupa bahwa berdagang itu adalah membangun bisnis kita sendiri, Membangun bisnis yang serius itu memerlukan pemikiran dan edukasi yang baik, attitude serta komitmen.  Kita bisa mengembangkan kreatifitas dan pemikiran kita sendiri yang tentu saja hal ini membutuhkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas dan up to date walaupun mungkin dalam skala kecil. I create my own company. And it needs knowledge. It takes integrity obviously. Walaupun mungkin dalam skala kecil kita adalah bos dari perusahaan kita, kita bebas mengkreasikan dan mencurahkan seluruh kemampuan kita untuk mengembangkan bisnis kita apapun bidangnya , dan setinggi apapun jabatan kita di sebuah perusahaan kita adalah tetap sebagai karyawan dan bawahan. Ini memerlukan mindset yang berbeda memang. Tapi bukan berarti bekerja disebuah instansi perusahaan tidak bagus, ini hanyalah tentang mindset.
Dulu selepas SMA saya pernah bekerja di perusahaan ekspedisi pelayaran selama 9 tahun. Ini juga saya lakukan sambil kuliah. Jadi saya membiayai kuliah saya dari bekerja. Dan begitu lulus kuliah saya sempet bekerja di perusahaan yang sesuai dengan bidang keilmuan saya yaitu psikologi. Saya pernah bekerja di Biro Psikologi. Setidaknya saya mengaplikasikan ilmu yang saya dapat dibangku kuliah. Saya juga sempet bekerja dilembaga pendidikan dimana ilmu psikologi saya juga bisa diaplikasikan sesuai bidangnya.
Setelah menikah, saya memutuskan resign dari semua pekerjaan untuk fokus ke keluarga. Dan memilih untuk mulai berbisnis yang tidak menyita waktu dan bisa dilakukan secara part time saja. Dan diluar dugaan saya ternyata ilmu itu sangat luas dan kompleks kita tidak bisa terpacu pada ilmu yang kita dapat dibangku kuliah saja. Diluar sana masih banyak sekali ilmu ilmu yang bisa dikembangkan yang dapat membuka cakrawala berpikir kita sehingga bisa mengubah mindset kita. Kita harus selalu “merasa hijau” dan selalu open minded terhadap perubahan zaman yang sangat cepat dan pesat. Dengan begitu kita akan menyerap banyak ilmu yang berbeda beda yang dikemudian hari ternyata sangat bermanfaat buat saya tanpa disadari.
Dari semua bidang pekerjaan konvensional dan bisnis yang saya jalani di masa lalu semuanya bagus dan tidak ada yang sia-sia. Pengaplikasian ilmu itu luas dan kompleks. Dari berbagai bidang pekerjaan yang saya jalani semua memberikan pengalaman yang berbeda beda dan dari akumulasi itulah membentuk mindset yang yang berbeda buat saya kedepannya.

So kesimpulannya adalah :
1.      Gelar sarjana bukan untuk semata-mata sebagai “alat” untuk mencari pekerjaan agar kita bisa bekerja disebuah instansi atau perusahaan  besar. Tapi justru kita bisa membuka lapangan pekerjaan buat orang lain yang mungkin tidak mampu untuk kuliah sehingga secara tidak langsung kita ikut membantu mengurangi pengangguran dengan membuka lapangan kerja buat mereka.

2.      Berdagang itu bukan sekedar berjualan, semua ada ilmuya. Jika kita ingin bisnis kita jangka panjang, untuk bisa terus bertahan, tentu saja kita harus serius menjalankannya dan ini sangat membutuhkan ilmu pengetahuan dan attitude yang baik serta komitmen. Dan hal ini semua terbentuk dari pengalaman pengalaman dan basic pendidikan kita. Tentu saja jika pendidikan kita lebih tinggi tingkat bisnis kita juga lebih berkelas dan bisa survive dan bekembang pesat. Belajar tiada henti sampai kapanpun akan terus belajar, karena dunia ini akan terus bertumbuh , dinamis , berkembang secara pesat. Kalau kita tidak mengikuti perkembangan jaman tentu kita akan tergilas kemajuan zaman dan menjadi kudet. Karena sepintar apapun anda dimasa lalu, tapi jika anda berhenti belajar dan stag, anda tidak akan jadi apa-apa dimasa sekarang karena zaman terus berubah. Jadi kita harus selalu mengupgrade mindset kita mengikuti perkembangan zaman terbaru.
Contoh :
Ø  Bisnis wartel dijaman tahun 1990 an itu adalah bisnis yang menghasilkan dan menjamur tapi sekarang, apakah masih ada yang bertahan ? Sekarang semua pegang HP bahkan smartphone yang canggih sudah ada digenggaman. Ini hanya salah satu contoh kecil saja bahwa kemajuan zaman bisa menggerus bisnis yang trend jaman dahulu sekalipun.

3.      Ilmu psikologi bisa diaplikasikan juga dalam berdagang. Tentu saja disamping ilmu marketing dan ekonomi yang umum dipakai dalam berdagang. Ilmu psikologi bisa kita terapkan untuk pendekatan kepada konsumen juga lho. Psikologi Konsumen adalah salah satu ilmu psikologi yang bisa diterapkan untuk berdagang. Ini bisa kita terapkan dalam menjalin hubungan yang baik yang agar kita mendapat konsumen yang loyal dan menaikkan repeat order karena mereka nyaman dengan kita. Semua ada ilmunya. DEngan berdagang setiap hari bertemu banyak orang dengan karakter yang berbeda-beda tentu perlakuan kita ke mereka juga berbeda-beda donk sesuai karakter mereka agar mereka nyaman dengan kita dan membeli produk kita . Nah, disinilah ilmu psikologi konsumen yang diaplikasikan kesana. Jadi buat saya, kita tidak bisa seperti katak dalam tempurung dalam berdagang. Open minded dan selalu merasa hijau sehingga saya terus belajar dan meingkatkan diri agar bisnis kita tetap bertahan bahkan disaat semua bisnis gulung tikar seperti dimasa sekarang ini. Tetap optimis dan positif thinking.

4.      Bisnis fashion adalah passion saya. Dari zaman dulu saya suka fashion. Saya juga hobbi belanja seperti pada umumnya perempuan hehe. So apa salahnya jika perpaduan hobi dan ketertarikan kita dijadikan lahan bisnis yang halal yang insyaAllah menjadikan bisnis yang besar dan bertahan. Karena jika kita bekerja sesuai passion kita akan bekerja tanpa merasa “bekerja”. Tidak ada beban dalam menjalankannya dan feel enjoy. Ini sangat bagus untuk menjaga ritme kerja yang tentu saja outputnya juga bagus.

5.      Berdagang merupakan salah satu cara mencari rezeki yang halal yang disarankan.
Dalam Al-Mughni ‘an Hamlil Asfar, Al-Hafizh Al-‘Iraqi pada hadits no. 1576 membawakan hadits,
عليكم بالتجارة فإن فيها تسعة أعشار الرزقة
Hendaklah kalian berdagang karena berdagang merupakan sembilan dari sepuluh pintu rezeki.
Diriwayatkan oleh Ibrahim Al-Harbi dalam Gharib Al-Hadits dari hadits Nu’aim bin ‘Abdirrahman,
تِسْعَةُ أَعْشَارِ الرِزْقِ فِي التِّجَارَةِ
Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan.”.
6.      Dengan berdagang saya bisa membuka lapangan kerja buat orang lain walaupun dalam skala kecil. Sehingga kita bisa memberi manfaat kepada orang lain. So justru gelar sarjana bagus buat berdagang khan ? Tidak ada yang sia-sia. Mengelola bisnis menggunakan pikiran dan kemampuan jadi butuh edukasi yang baik dan komitmen.. Dan semua itu didapat dari tingkat pendidikan yang tinggi juga. Kalau dulu kemampuan saya digunakan untuk membesarkan perusahaan orang lain, kalau sekarang kemampuan saya digunakan untuk membesarkan usaha saya sendiri.Justru karena saya kuliah saya bisa punya pemikiran seperti sekarang ini dan punya usaha sendiri walaupun kecil-kecilan. Karena keberanian saja tidak cukup tanpa dibekali ilmu pengetahuan. Itu modal nekat namanya.hehehe... So Hapus mindset punya gelar sarjana kok cuman berdagang sih. :-)
 


Senin, 25 Maret 2019

BISNISKU BUKAN BISNIS BIASA



BISNISKU BUKAN BISNIS BIASA





Oleh : Yuyung Riana, S.Psi

Hampir 3 tahun terakhir ini saya menekuni bisnis dibidang fashion. Tepatnya saya berdagang baju muslim dan hijab. Sebenarnya background pendidikan saya adalah bidang psikologi. But it’s ok…..ilmu psikologinya masih bisa diaplikasikan dalam bisnis ini terutama untuk pendekatan psikologis ke konsumen untuk menaikkan omset tentunya.
Sebelum berdagang baju muslim dan hijab….saya dahulu pernah bekerja dibeberapa perusahaan dan bidang yang mungkin berseberangan satu sama lainnya. Selepas SMA saya bekerja diperusahaan ekspedisi dan pelayaran selama beberapa tahun. Waktu itu saya bekerja sambil kuliah. Sangat sibuk but it was fun. Saya juga pernah bekerja di bidang pendidikan dengan menjadi asisten pengajar disebuah lembaga pendidikan yang berasal dari Jepang. Mempelajari hal baru dan berbeda bagi saya sungguh sangat menyenangkan. Bukankah ilmu tidak hanya terbatas dari yang apa yang kita dapatkan dibangku sekolah formal bukan. Hal baru apapun yang kita temui itu adalah ilmu yang sangat penting dan bersifat universal.
Selepas menikah, saya resign dari semua pekerjaan konvensional. Saya memilih lebih fokus ke keluarga baru saya. Akhirnya saya memilih pekerjaan yang tidak banyak menyita waktu. Saya ambil pekerjaan secara part time. Saya bekerja di sebuah Biro psikologi dan Konsultan sebagai tester. Saya juga pernah menjadi nara sumber dan pembicara di beberapa acara parenting atau seminar tentang psikologi anak di sekolah-sekolah. Saya juga pernah menjalani Bisnis Multi Level Marketing yang didalamnya berisi tentang building people and character yang tentunya sangat banyak ilmu yang saya dapatkan, baik dalam ilmu berbisnis, berdagang, membantu sesama di bidang kesehatan dan membangun karakter manusia yang positif. Semua ilmu yang saya dapatkan tersebut terakumulasi dengan baik sehingga sangat bermanfaat hingga saat ini. Dan masih bisa saya aplikasikan ke bisnis saat ini walaupun berbeda bidangnya.
Di tahun 2009 akhir…dimana internet lagi booming-boomingnya saya juga ambil bagian didalamnya. Saya membuka usaha Warung Internet ( Warnet ) dan pengetikan Komputer. Profitnya sangat bagus walaupun akhirnya bertahan hingga akhir tahun 2018.
Di Bulan November 2016…Saya ingin keluar dari zona nyaman, walaupun saat itu usaha warnet saya masih berjalan.  Pertengahan November 2016 saya memberanikan diri untuk memulai bisnis baru yang sama sekali berbeda dari sebelumnya. Tapi sebenernya ini adalah passion saya dari dulu. Entah kenapa dari dulu sejak  jaman kuliah saya sudah tertarik di bidang fashion. Saya dulu punya impian bahwa suatu saat nanti saya ingin punya usaha di bidang fashion dengan membuka butik baju muslim dan hijab. Ternyata keinginan tersebut merupakan afirmasi positif yang alhamdulilah bisa terwujud secara tidak sengaja. Mungkin itu cara Allah memberi jalan kepada saya. Semua dimudahkan dan dilancarkan. I am so blessed. Alhamdulilah.
Bismillah dengan modal seadanya , akhirnya saya mencoba berdagang baju muslim dan hijab. Saya menggunakan modal dari tabungan pribadi untuk saya belanjakan barang dagangan. Diawal saya sudah berniat tidak akan terlibat RIBA dan TIDAK AKAN menggunakan  pinjaman dari bank atau institusi manapun untuk modal usaha. Walaupun kecil-kecilan tapi menggunakan modal sendiri. Karena kebarokahan dalam berbisnis itu sangat penting, melebihi dari sekedar mendapatkan keuntungan materi semata.
Sebenarnya di awal memulai berbisnis baju muslim ini tidak sengaja. Ada teman saya menawarkan kepada saya untuk joint di stand tokonya. Teman saya berdagang sepatu dan tas, lalu saya ditawari untuk berdagang baju dan hijab. Wah…saya pikir ini mungkin kesempatan bagi saya untuk mewujudkan impian saya dulu di bidang fashion dan mungkin ini jalan dari Allah. Tanpa pikir panjang saya terima saja tawaran teman tadi, Tapi…saat itu saya tidak punya modal yang besar dan tidak punya channel supplier baju muslim dan hijab yang pas waktu itu. Saya modal nekat aja deh. Hehee. Diawal saya mendapatkan supplier dari toko langganan saya saja. Tapi Alhamdulilah Allah memberi kemudahan kepada saya akhirnya saya mendapat supplier bagus dan saya benar-benar adalah tangan pertama sehingga dapat harga yang bagus pula. Hehehe…
Untuk teknik promosi diawal saya menggunakan akun medsos saya di facebook dan Blackberry waktu itu. Dan baru saja saya share gambar gambar dagangan saya….ada pembeli pertama saya lewat BBM. Dan setelah melalui chat BBM akhirnya saya mengantarkan barang pesanan tersebut sendiri kerumah beliau. Pembeli  pertama saya namnya Bu Yuyun. Kami berteman di BBM tapi jujur saja saya tidak pernah mengenal beliau sebelumnya. Entah darimana asalnya beliau yg invite saya duluan di BBM.
Saat ketemu Bu Yuyun….alhamdulilah orangnya senang sekali dengan baju yang dibelinya dari saya dan puas. Beliau ingin mengunjungi stand kami di mall nantinya. Untuk diketahui…saat saya mengantarkan baju pesanan ke rumah Bu Yuyun tersebut saya masih belum buka stand di mall…masih kumpul-kumpul barang dagangan dulu. Dan kami ngobrol banyak dengan beliau. Ternyata beliau adalah seorang muallaf…..masyaAllah. Beliau ingin belajar menggunakan baju muslim syari dalam kehidupan sehari-hari dan ingin istiqomah. Dan ingin mengkoleksi baju muslim syari yang beli ditempat saya. Kata beliau, beliau terinspirasi dari saya yang sudah mengenakan baju muslim syari dalam kehidupan sehari-harinya. MasyaAllah…ini bukan kebetulan. Ini adalah cara Allah mempertemukan saya dengan beliau untuk memberi jalan kepada beliau sebagai muallaf agar istiqomah dijalan Allah. AllahuAkabar. Saya sangat terharu dan tersentuh. Baru saja saya akan memulai usaha ini…tapi lihatlah yang ditunjukkan Allah dari jalan ini begitu indah. Semoga kebarokahan bisa kami dapatkan untuk usaha ini yang nilainya lebih dari sekedar materi yang didapat. Ada nilai spiritual dan moral yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Saya semakin semangat untuk segera memulai usaha ini secepatnya.
Singkat cerita…keesokan harinya saya memulai berdagang baju muslim dan hijab di mall. Dengan semangat yang tinggi saya jaga sendiri toko saya tersebut joint dengan teman saya. Diawal, seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya saya joint dengan teman saya menyewa stand di sebuah mall di Surabaya. Setelah kira-kira berjalan 2 minggu….alhamdulilah saya akhirnya menyewa stand sendiri dan menggunakan pegawai untuk membantu usaha saya tersebut. Dan alhamdulilah usaha saya berjalan sampai sekarang di tahun ketiga tahun 2019 ini. Alhamdulilah juga di awal tahun 2019 ini, saya membuka cabang baru Toko Kedua kami baju muslim dan hijab didaerah Wonosari Surabaya.

Yang terlihat dipermukaan, saya memang berdagang baju muslim dan hijab. Pasti yang diharapkan oleh semua pedagang mendapatkan keuntungan materi dengan profit yang jelas dan prospek kedepan berkembang dengan bagus . Tapi tahukah anda…ternyata dibalik itu semua ada nilai-nilai dan value of life yang tak pernah terbayangkan sebelumnya saya temukan dalam menjalani bisnis ini. Ada nilai spiritual, nilai moral, nilai humanis yang sepertinya mungkin agak berlebihan bagi sebagian orang , tapi ini fakta. This is true life.

Beberapa contoh moment yang saya alami selama saya  berdagang baju muslim dan hijab yang mengandung “Value of life” adalah sbb :
1.      Pembeli pertama saya adalah seorang muallaf yang sedang belajar istiqomah menjalankan syariat agama Islam dan ingin mengenakan baju muslim syari dalam kehidupan sehari-hari. Dan Allah mempertemukan saya dengan beliau yang akhirnya beliau menjadi langganan saya. MasyaAllah. Saya tidak pernah mengenal beliau sebelumnya , tiba-tiba beliau meng-invite saya di BBM atas saran dari temannya juga di BBM. Beliau juga tidak mengenal saya sebelumnya tapi udah diinvite aja. Ternyata berikutnya itu adalah cara Allah mempertemukan kami dan menjadikan ajang silaturrahim buat kami yang memberi  jalan kepada beliau untuk saya memfasilitasi agar beliau istiqomah. MasyaAllah.
2.      Saya pernah bertemu dengan 2 anak SMP  yang sedang kebingungan saat belanja ditoko saya karena mereka mau beli baju muslim untuk kado Hari Ibu buat ibunya tetapi uangnya kurang. Ternyata mereka berdua adalah kakak adik yang mengumpulkan uang tabungannya untuk membeli kado buat ibu mereka sebagai hadiah di HARI IBU. Akhirnya saya kasih discount ke mereka…berapapun uang yang mereka punya mereka boleh ambil baju yang mana yang dipilih untuk kado buat ibu mereka.Akhirnya saya peluk kedua anak tersebut saking terharunya saya dan kami bertiga tak terasa meneteskan air mata. Sungguh bisnis yang indah bukan ??.
3.      Saya pernah mendapatkan customer sepasang suami isteri ditoko saya. Suaminya bilang kesaya ingin agar istrinya menutup aurat secara syari. Selama ini sang istri kurang serius dalam hal menutup aurat, terkadang masih buka tutup hijab. Dan saat itu si istri disuruh memilih baju muslim syari beberapa baju  sekaligus ditoko saya untuk dipakai sehari-hari. Dan saya bantu sang istri tersebut memilihkan warna dan motif yang sesuai dengan selera sang istri. Istrinya berjanji akan menggunakan baju muslim syari dalam kehidupan sehari-hari. MasyaAllah.
4.      Saya pernah mendapatkan customer seorang ibu tengah baya ditoko saya. Beliau memang membeli satu setelan baju syari ditoko saya tetapi beliau akhirnya curhat dan menceritakan kisah rumah tangganya yang tidak harmonis dengan suaminya. Beliau sampai curhat ditoko saya sampai 3 jam lebih. Dan saya harus siap mendengarkan curhatan dan keluh kesah beliau walaupun saya tidak pernah mengenalnya sebelumnya. Untungnya saya ada basic pendidikan psikologi yaa…jadi ternyata ilmu saya masih bermanfaat walaupun beda bidang sekalipun. Heehe..Dan finally..beliau menjadi langganan saya hingga saat ini. Alhamdulilah.
5.      Saya pernah mendapatkan cutomer seorang (maaf) wanita pekerja malam. Waktu moment mendekati lebaran. Beliaunya belanja baju muslim syari ditoko saya untuk dipakai di hari lebaran dikampungnya di desa dan dia curhat dan meminta saran saya. Sebenarnya dia sedih karena orangtuanya didesa tidak mengetahui dengan jelas perkerjaan anaknya dikota…..dan dengan memakai baju muslim syari di hari lebaran nanti dia berharap agar diberi hidayah oleh Allah untuk bisa berhijrah mengenakan baju muslim syari seterusnya. Duh….bikin sedih dan terharu yaa….
6.      Saya pernah mendapatkan customer ditoko saya seorang pedagang baju batik yang nyaris bangkrut. Tokonya mau ditutup paksa karena hutangnya dimana-mana dikarenakan tokonya mulai sepi sementara tanggungan harus dibayar. Beliaunya curhat dan berkeluh kesah ditempat saya sampai hampir 4 jam. Benar-benar hampir 4 Jam lhoo… Saya tidak pernah mengenal beliau juga sebelumnya. Beliau juga melihat toko saya juga tidak seramai yang beliau kira. Memang beberapa waktu terakhir bisnis pakaian dan fashion lagi sepi, tidak seramai tahun tahun sebelumnya. Saya berusaha menjadi pendengar yang baik buat beliaunya dan member semangat ke beliaunya,  akhirnya beliau bersemangat untuk keep fight dan tidak ingin menutup tokonya dan tetep berharap agar toko baju batiknya ramai lagi seperti dulu. Akhirnya kami saling menguatkan satu sama lainnya. Walaupun kita tidak pernah mengenal sebelumnya. Sungguh moment yang indah tanpa harus didasari tendensi untung rugi bukan.
7.      Saya pernah didatangi serombongan anak sekolah yang masih memakai seragam sekolah SD …mereka ingin mencari kado buat gurunya yang akan berulang tahun. Akhirnya saya pilihkan baju muslim yang sesuai dengan nominal uang yang terkumpul dari teman-teman sekolahnya. Sungguh masih ada zaman sekarang anak-anak baik yang masih menghargai guru mereka. Dari sini saya belajar banyak dari anak-anak sekolah itu. Kerukunan dan kekompakan mereka serta penghargaan terhadap guru mereka. What a life.
8.      Saya pernah mendapatkan customer seorang anak kecil sekitar umur 5 tahun yang pengen sekali beli mukenah ditoko saya yang bergambar karakter hello kitty lucu karena ada bonus tas hello kity juga. Warnanya juga cantik dan menarik. Sianak merayu sang ibunya minta dibelikan mukenah tersebut dan berjanji akan sholat tepat waktu saat adzan jika dibeliin mukenah tersebut. Hehee….lucu juga yaaa….ada-ada saja tingkah anak-anak itu. Memang motivasi untuk mengajarkan sholat kepada anak-anak bisa lewat berbagai cara. Bahkan mukenah yang menarikpun bisa menjadi motivator yang baik ternyata tanpa siibu harus ngomel-ngomel mengingatkan sianak untuk sholat tepat waktu. Hehe..
9.      Saya pernah mendapatkan customer seorang bapak-bapak muda ditoko saya. Beliau ingin beli baju muslim buat istrinya sekaligus 2 pcs. Beliaunya minta saya yang pilihkan . Katanya itu untuk hadiah buat isterinya yang sedang hamil muda. Dan ini untuk hadiah kejutan buat isterinya sebagai bentuk syukur atas kehamilan sang istri. MasyaAllah…..gak bisa diungkapkan dengan kata-kata bagaimana perasaan saya saat itu. Speechless sayanya. Saya jadi baper berat nih.
10.   Saya pernah mendapatkan customer seorang anak muda cowok, dianya minta dipilihkan baju muslim syari untuk kado ibunya di moment HARI IBU. Ya maklum anak cowok mana tahu selera baju muslim syari buat seorang ibu. Akhirnya dengan senang hati saya pilihkan dan dianya manut saja dan berterimakasih. Ya Allah semoga masih ada anak-anak baik yang berbakti kepada ortunya. Aamiin.
11.  Ini yang terbaru…ternyata bisnis saya berdagang baju muslim dan hijab yang telah berkembang dengan membuka cabang toko kedua telah menginspirasi beberapa teman dan rekan saya untuk akhirnya mereka juga membuka usaha yang sama seperti saya. Mereka tidak segan meminta bantuan kepada saya untuk minta diajari dan dibantu sehingga bisa membuka bisnis seperti saya. MasyaAllah…saya bahkan tidak menyadari hal ini. Alhamdulilah. Keep spread positiveness, goodness and more benefit for all.

Itulah beberapa moment yang saya alami selama saya berdagang baju muslim syari. Tentunya sangat beda konteksnya dibandingkan dengan esensi dari bisnis itu sendiri bukan. Terkadang kita tidak tahu dari arah mana Allah memberi rezeki kepada kita, bisa saja dari jalan yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Bahkan bisa jadi kita jadi jalan buat orang lain mendapatkan hidayah atau menjemput rezeki juga buat mereka. Yang pasti jalani saja bisnis kita dengan lurus, dan jujur Jauhi RIBA, hindari kebohongan dalam berdagang. Bukankah ada hadist yang  mengatakan bahwa 9 dari 10 rezeki adalah dari Berdagang. So Berdaganglah dengan hati. InsyaAllah ada kebarokahan disana. Perlakukanlah pegawai kita dengan baik. Bayar gajinya sebelum kering keringatnya. Bisnisku memang Bukan Bisnis Biasa. Bisnisku bukan hanya tentang Omset, Laba, Untung dan Rugi . Ada Value of life…nilai-nilai indah dan luhur dalam kehidupan yang tercipta disana.