Sisi Psikologis Dari Sebuah Reuni
Reuni,
sebuah kata yang dinanti dan dirindukan bagi setiap orang yang
pernah mempunyai komunitas di masa lalu, apapun komunitas itu , entah
di sekolah, di pergaulan sosial atau komunitas di dunia maya
sekalipun. Reuni...bak kata ajaib yang tiba-tiba bisa menyatukan kita
semua dalam sebuah moment keakraban, kebersamaan dan kegembiraan.
Reuni
berasal dari kata Re dan Uni.
“Re” mengandung arti kembali, sedangkan “Uni” berarti satu
kesatuan. Sehingga “Re-Uni” bermakna sebagai
sebuah kegiatan yang menyatukan kembali segenap komponen yang
terpisah baik oleh waktu maupun tempat. Memang tidak ada batasan
norma yang pasti tentang berapa lama reuni diadakan setelah berpisah,
berapa banyak orang yang harus disatukan, dan atas dasar apa reuni
itu dibuat. Tentu yang saya maksud disini adalah reuni dalam konteks
“ Pure Reuni “ yang bertujuan untuk mempertemukan kembali
sahabat-sahabat lama, bukan sebuah reuni yang ditunggangi kepentingan
atau ada tendensi tertentu. Reuni memang ada yang berskala besar,
seperti reuni akbar di sekolah yang mempersatukan beberapa angkatan
sekaligus, atau reuni dalam skala kecil, yaitu reuni yang sekedar
menyatukan teman-teman dekat yang sebenernya masih sering bertemu dan
belum lama terpisah.
Bagi
yang sudah berkeluarga, mempunyai karir dan kehidupan baru yang
berbeda dengan masa lalu....reuni merupakan suatu kebutuhan
psikologis sebagai bentuk “penyegaran” diantara rutinitas yang
mungkin agak “ menjenuhkan “. Bertemu teman lama yang sudah
bertahun-tahun tidak jumpa dengan menghabiskan waktu hanya untuk
bercerita tentang kenangan masa lalu dengan dipenuhi canda tawa ,
menyanyi bersama , berbagi pengalaman hidup masing-masing selama
bertahun-tahun tidak jumpa, melakukan hobi bersama.....dan masih
banyak lagi yang bisa dilakukan ketika bertemu teman lama, yang
intinya hanya satu.....mengenang kembali kehidupan masa lalu kita.
Setiap
mendapatkan undangan reuni, rasanya sudah tidak sabar ingin bertemu
dengan mereka-mereka yang pernah hadir di kehidupan kita dimasa lalu.
Apalagi sahabat karib. Salah satu bentuk kerinduan yang ingin
diwujudkan yang selama ini mungkin terpisahkan jarak, ruang dan waktu
, terutama bagi yang merantau jauh ke tanah seberang apalagi ke
negeri orang....moment reuni tentunya sangat besar maknanya.
Reuni
bagi sebagian orang bisa membawa pengaruh positif-negatif, mempunyai
makna yang besar-kecil dll. Tergantung dari masing-masing individu.
Karena satu hal yang harus diingat bahwa Tidak semua orang
berkembang “sama” secara psikologis. Dalam
perkembangannya seiring berjalannya waktu, ada yang berkembang secara
konstruktif maupun destruktif. Masa lalu ada yang mengenangnya
sebagai suatu hal indah yang ingin dikenang dan diulang kembali, atau
bahkan ada yang memandang masa lalu sebagai suatu hal yang harus di
kubur dalam-dalam bahkan menyimpan sebuah peristiwa traumatik.
Bayangkan apabila harus dipertemukan kembali dengan hal-hal yang
berhubungan yang peristiwa “traumatik” itu. Ini bisa menyangkut
peristiwa, individu, tempat, benda ataupun perilaku yang mungkin akan
ditemui kembali dalam sebuah acara reuni. Apakah ada yang menjamin
semua akan baik-baik saja ?
Dalam
psikologi, ada yang dinamakan regresi, yang dicetuskan oleh Seorang
Tokoh Psikologi , Sigmund Freud. Regresi adalah salah satu bentuk
defend mechanism ( mekanisme pertahanan diri ) , dimana seolah-olah
kita kembali ke masa anak-anak ketika kita menghadapi suatu situasi,
yang semestinya kita hadapi secara dewasa. Memang tidak semua
perilaku regresi buruk. Menangis, itu salah satu bentuk dari regresi.
Tetapi jika reaksi tersebut ditunjukkan terlalu sering dan
berlebihan, tentunya akan menjadi sebuah respon yang akan menyulitkan
untuk perkembangan kedewasaan berikutnya.
Dewasa
ini, menjamurnya situs-situs jejaring sosial di dunia maya seperti
facebook, twitter dll, yang bisa menghubungkan kembali dengan
teman-teman lama merupakan sarana yang bisa memfasilitasi untuk
mengadakan sebuah reuni. Tentu saja hal ini merupakan sebuah dampak
positif yang bisa menghemat jarak, ruang dan waktu, cukup efektif dan
efisien.
Dilihat
dari sisi psikologis, sebuah reuni mempunyai makna sebagai berikut :
- Bentuk SilaturrahmiBertemunya kembali dengan teman-teman di masa lalu mempererat tali persaudaraan yang membawa efek kedekatan secara emosional yang terjalin secara positif tentunya.
- Bentuk Self Esteem.Melalui sebuah reuni, seseorang juga bisa mendapatkan self esteem / harga diri. Hal yang satu ini merupakan sebuah bentuk penghargaan terhadap diri sendiri atas apa yang telah dicapai selama ini. Saat reuni pasti bertemu dengan teman-teman lama yang tentunya tahu sifat kita yang dulu. Mungkin dulu kita dianggap tidak mampu maka reuni dapat dijadikan sebagai sebuah pembuktian diri bahwa dia telah berhasil. Self esteem melalui teman-teman lama mempunyai dampak yang lebih besar. Jika self esteem itu terpenuhi maka kehidupan psikologis orang tersebut akan lebih stabil dan mapan.
- Bentuk Refleksi.Reuni yang digelar secara besar-besaran atau sederhana dapat memenuhi kebutuhan manusia untuk merefleksi diri atau menilai diri,menjaga keterlibatan dirinya dalam sebuah komunitas sebagai bentuk identitas diri, dan juga untuk memenuhi kebutuhan atas keberakaran (asal-usul) yang jelas.
- Bentuk Monumen Perkembangan diri.Reuni merupakan semacam sarana untuk melihat kembali diri kita beberapa tahun ke belakang. Dengan melihat masa lalu, seseorang akan mengerti bahwa kehidupan yang dia jalani selama ini merupakan suatu hal yang sangat penting. Setiap orang melalui kenangannya pasti akan membuat monumen-monumen dirinya agar dapat selalu mengingat bahwa dia berkembang.
- Bentuk Relaksasi.Acara reuni biasanya digelar dengan penuh keceriaan atau bahkan memungkinkan pesertanya untuk merasakan kembali masa mudanya maka reuni juga dapat berfungsi sebagai pelepasan stres atau memberikan efek katarsis. Yaitu melepaskan energi-energi negatif atau tekanan-tekanan dalam kehidupan. Reuni juga bisa dijadikan alternatif kegiatan rekreasi yang memberi efek relaksasi jika acaranya dikonsep penuh kegembiraan.
Asal
kita bisa mengambil sisi positif dari sebuah reuni tentunya ini akan
menjadi sebuah sarana untuk pengembangan diri kita di kemudian hari.
Dimana kita bisa memperluas cakrawala pandang kita, memperluas
koneksi dan wawasan yang mungkin bisa menunjang perkembangan diri dan
karir kita. Kalau masa lalu itu indah, siapa tahu masa depan bisa
lebih indah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar