Sabtu, 09 Mei 2020

PELANGI DI BALIK PANDEMI



PELANGI DI BALIK PANDEMI

Oleh : Yuyung Riana, S.Psi




Saat ini seluruh dunia sedang berperang melawan  pandemi covid – 19 (Corona Virus Diseases-19). Virus ini awalnya mulai berkembang di Wuhan, China di penghujung  tahun 2019. Wabah virus ini memang penularannya sangat cepat menyebar ke berbagai negara di dunia. Sehingga oleh World Health Organization (WHO), menyatakan wabah penyebaran virus covid-19 sebagai pandemi dunia saat ini. Di Indonesia sendiri kasus pertama ditemukan pada tanggal 02 Maret 2020. Pada kasus pertama dan kedua itu dua orang WNI yang terpapar COVID-19 sempat melakukan kontak dengan WN Jepang beberapa waktu sebelumnya.
Penyebaran virus ini pun sulit dikenali, karena virus ini baru dapat dikenali sekitar 14 hari. Namun, orang yang telah terpapar dengan virus ini memiliki gejala seperti demam di atas suhu normal manusia atau diatas suhu 38 C, gangguan pernafasan seperti batuk, sesak nafas serta dengan gejala lainnya seperti gangguan tenggorokan, mual, dan pilek. Apabila gejala tersebut sudah dirasakan, maka perlu adanya karantina mandiri (self quarantine).
Penyebaran virus covid-19 menjadi penyebab angka kematian yang paling tinggi di berbagai negara dunia saat ini. Sudah banyak korban yang meninggal dunia. Bahkan banyak juga tenaga medis yang menjadi korban lalu meninggal.

Status kasus COVID-19 per 09 Mei 2020: 
  • Total kasus positif global: 3.939.119 (92.170 kasus baru dalam 24 jam terakhir)
  • Total kematian: 274.917 (5.333 kematian baru dalam 24 jam terakhir)
  • Total sembuh: 1.322.289 (36.450 kesembuhan baru dalam 24 jam terakhir)
Catatan kasus di Indonesia:
  • Kasus positif: 13.112
  • Kasus positif baru dalam 24 jam terakhir: 336
  • Total kematian (rasio kematian): 943 (7,2%)
  • Kematian baru dalam 24 jam terakhir: 13
  • Total sembuh (rasio sembuh): 2.494 (19,0%)
  • Jumlah pasien baru sembuh dalam 24 jam terakhir: 113
Sumber: Coronavirus Resource Center, Universitas John Hopkins

Pandemi covid 19 masih menjadi ancaman bagi kesehatan secara global, kemunculannya pada akhir tahun 2019 hingga saat ini terus memakan korban. Meskipun beberapa negara telah melewati masa puncak pandemi dan angka kasus baru telah melandai dan mulai menurun. Di negara lainnya, masih atau bahkan baru memulai puncak pandemi COVID-19 dengan data kasus baru yang tinggi. Total kasus positif COVID-19 yang telah menginjak angka 3,9 juta ini telah mewabah di 212 negara di dunia.

Kebijakan-kebijakan strategis telah diambil oleh pemerintah negara-negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia untuk dapat menekan penyebaran virus corona dan mengatasi dampak-dampak yang timbul dari akibat virus.
Beberapa langkah tersebut antara lain menerapkan PSBB, menetapkan Work From Home, belajar di rumah (home learning), menyiapkan Rumah Sakit Darurat, Pembatasan angkutan umum, keharusan menggunakan masker, keharusan mencuci tangan sesering mungkin,  memberikan bantuan sosial kepada warga terdampak, dan yang terakhir adalah pelarangan mudik menjelang lebaran yang merupakan tradisi turun temurun di Indonesia.

Meluasnya pandemic covid 19 yang secara cepat dan masif sungguh sangat membuat dunia kalang kabut dan kewalahan dalam menghadapinya. Karena pola penyebaran virus ini sulit dideteksi  dan semua orang mempunyai potensi untuk menularkan virus ini, karena penyakit ini kadang ditularkan oleh Orang Tanpa Gejala (OTG) yang telah berinteraksi dengan orang yang terpapar virus. Penyakit ini memang tidak memandang strata sosial, pejabat tinggi atau rakyat biasa, ras, negara, bahkan agama, semua memiliki potensi yang sama terpapar.

Dampak dari pandemi Covid 19 :
  1.  Keramaian dan kesibukan yang semula terjadi di seluruh belahan dunia menjadi kesunyian yang merata.
  2.  Aktivitas sekolah dan perkantoran di rubah menjadi bekerja dan belajar di rumah.  ( Work from home / WFH) dan home learning.
  3. Perusahaan dan industri terpaksa berhenti sesaat dan beberapa berdampak lahirnya pemutusan hubungan kerja (PHK).
  4.  Pasar dan Mall ditutup untuk sementara waktu untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19, sehingga dunia perdagangan terasa mati suri.
  5.  Pertumbuhan ekonomi melambat dan berimbas kepada menurunya kemampuan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat kalangan bawah.
  6.  Munculnya gangguan kejiwaan ringan karena ketakutan yang berlebihan akan terpapar virus corona. Seperti paranoid, phobia, obsesi compulsive dll.
  7. Bahkan aktivitas keagamaan yang sakral pun yang semula dilakukan di tempat ibadah dilaksanakan di rumah. Yang sedihnya adalah sholat tarawihpun dan sholat jum'at ditiadakan dulu selama pandemi. seumur hidup baru kali ini menaglami hal menyedihkan ini.
  8.  Yang pasti sebagai garda terdepan untuk melawan covid 19 adalah tenaga medis yang harus selalu siaga dan bekerja lebih keras dari biasanya serta memakai APD ( alat pelindung diri ) yang lengkap. Bukan hanya melakukan pengobatan dan perawatan kepada pasien tetapi juga harus melakukan protokoler yg sesuai SOP dalam menangani pasien covid 19 yang meninggal dunia.
  9. Social distancing ( pembatasan sosial ) dan physical distancing ( pembatasan fisik ).
  10.  Keharusan memakai masker jika keluar rumah dan selalu mencuci tangan sesering mungkin. Dan disarankan dirumah saja selama pandemi berlangsung.
  11. Pelarangan mudik disaat menjelang lebaran dimana merupakan tradisi turun temurun di Indonesia. Hal ini tentu saja membuat ramadhan dan lebaran tahun ini terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Dan masih banyak lagi dampak yang ditimbulkan dari munculnya pandemic covid 19 ini. Dunia seakan berjalan melambat. Perekonomian jatuh kelevel paling bawah. Rakyat kecil yang bergantung pada penghasilan harian serasa hancur.

Tetapi dibalik semua dampak yang cenderung negatif tersebut  sempatkanlah kita  melihat sisi positif dan hikmah dibalik semua kejadian pandemi ini. Bukankah ini semua terjadi atas seizin Allah sebagai teguran untuk manusia yang ada dibumi ini. Dan tidaklah sia-sia yang Allah izinkan dibumi ini semua ada maksud dan tujuannya. Adanya sebuah keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah karena Allah swt akan memberikan hikmah di dalamnya. Allah telah berfirman dalam kitab suci yang artinya : Tidak ada sesuatu yang sia-sia dari penciptaan Allah (QS 3: 191). Allah berkehendak atas segala sesuatu yang terjadi di bumi ataupun di langit, karena Dia adalah maha berkehendak (QS 85:16).
Yakinlah ada pelangi dibalik pandemi ini. Ada hikmah besar dibalik pandemi covid 19 ini. Pasti ada rencana Allah yang indah untuk kehidupan manusia yang akan datang. Inna maal usri yusro, wa inna maal usri yusro. Bersama kesulitan ada kemudahan dan bersama kesulitan ada kemudahan.


Hikmah dibalik pandemi covid 19 :
  1.   Kualitas udara membaik dan berkurangnya polusi udara. Berhentinya sebagian besar kegiatan industri mengurangi tingkat polusi udara. Bahkan, citra satelit mengungkapkan adanya penurunan yang signifikan terhadap tingkat global nitrogen dioksida (NO2), yakni gas yang dihasilkan dari mesin mobil dan pabrik manufaktur komersil yang menjadi penyebab buruknya kualitas udara di banyak kota besar. 
  2. Menurunnya emisi gas rumah kaca dan perbaikan lapisan Ozon. Sebagaimana dilansir dari Tehran Times, sejak awal 2020, banyak orang mengalami hal tak terduga. Untuk pertama kalinya secara berturut-turut, emisi gas rumah kaca, konsumsi bahan bakar fosil, lalu lintas udara, darat dan laut secara drastis telah menurun. Keadaan tersebut membuat emisi gas rumah kaca pada Maret 2020 menjadi sama kondisinya dengan 1990-an, yaitu 30 tahun yang lalu. Menurut Darvish, menurunnya pergerakan manusia di alam dan lingkungan luar ruangan secara signifikan mulai mengurangi jumlah polusi suara dan gempa bumi. Kompas (22 April 2020).
  3. Kedekatan dan keakraban keluarga semakin erat. Dalam kondisi biasa, anak-anak kurang mendapat perhatian orangtua karena kesibukan orangtua di luar rumah untuk mencari penghasilan/ berusaha. Namun dengan work from home, orang tua dapat menemani anak-anak dan bersama di rumah dalam waktu yang cukup lama.
  4. Kesadaran kebersihan masyarakat semakin membaik . Dengan lahirnya kesadaran mencuci tangan dan menerapkan pola hidup bersih, bijak pada saat batuk dan bersin serta adanya kerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan serta penyemprotan disinfektan di lingkungan.
  5. Guru-guru menjadi akrab dengan teknologi untuk pembelajaran . Guru yang semula belum terbiasa menggunakan berbagai aplikasi dan beberapa tools untuk e-learning atau menggunakan gawai untuk pembelajaran maka sekarang hampir semua guru menjadi akrab menggunakan perangkat tersebut, ada yang menggunakan aplikasi dari Google, ada Zoom Cloud Meeting, web sekolah, WhatsApp group, email dan lain-lain. Tuntutan pelayanan dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama Belajar dari Rumah (BDR) maka guru mau tidak mau harus menggunakan TIK dalam pembelajaran. 
  6. Munculnya solidaritas sosial yang tumbuh di kalangan masyarakat. Kesadaran berbagi kepada yang membutuhkan muncul di berbagai komunitas dan masyarakat. Ada pesan yang menarik dari peristiwa ini, walaupun fisik berjauhan namun hati dan perhatian selalu dekat.
  7.  Kesadaran membantu para petugas kesehatan yang dilakukan oleh beberapa kalangan masyarakat karena adanya kesadaran bahwa para petugas kesehatan adalah garda penting dalam mengatasi dan menyembuhkan wabah covid-19. Bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) yang semakin mahal harganya karena terbatasnya persediaan, bantuan masker serta hand sanitizer sampai kepada bantuan baerupa makanan dan minuman serta buah-buahan untuk mendukung stamina para petugas kesehatan. Kondisi ini baru terjadi saat adanya wabah virus corona ini, dan sebelumnya masyarakat sangat jarang membantu petugas kesehatan dalam kondisi normal. (Dr. Uswadin, M.Pd, Ketua IKA UNJ dan Ketua Bid. Pendidikan ISNU)
  8. Hikmah terbesar adalah bahwa manusia itu tidak punya kekuatan apa-apa. jika Allah berkehendak , maka terjadilah sesuai kehendakNya. Manusia dilarang sombong dimuka bumi ini. 

Banyak kejadian yang menyedihkan namun tidak sedikit juga yang memberikan kabar kegembiraan dan kebaikan bagi kehidupan manusia pada masa mendatang. Yang utama bagi kita semua sekarang adalah, tetap berpikir positif, menjaga kesehatan, menggunakan masker jika keluar, jaga jarak dan lebih baik di rumah (stay at home and keep health), serta peduli dengan masyarakat yang membutuhkan. Semoga kita semua dilindungi Allah. Dan semoga pandemi ini segera berakhir. Aamiin ya robbal alamiin.

Kamis, 16 Januari 2020

MANTAN TERINDAH…ADAKAH ??



MANTAN TERINDAH…ADAKAH ??



Oleh : Yuyung Riana, S.Psi


Membahas tentang mantan memang tidak akan pernah ada habisnya. So complicated. Karena semua perasaan dan emosi  bercampur menjadi satu dalam satu waktu yang bersamaan. Ada rasa senang, sedih, rindu, kecewa, benci , dan bahkan dendam. Berbagai cara dilakukan untuk bisa melupakan sang mantan. Bagaimana bisa melupakan hal yang tidak ingin dilupakan ? Bisakah melupakan begitu saja kenangan-kenangan yang terukir dimasa lalu ?. Karena semakin  berusaha dilupakan akan semakin sulit untuk melupakan, karena tanpa disadari semua hal yang ingin dilupakan itu akan mengendap dialam bawah sadar kita. Yang mungkin suatu saat nanti bisa menghadirkan rasa rindu terlepas dari hubungan yang sudah tidak bersama lagi. Jadi mungkin lebih tepatnya merelakan dan mengikhlaskan saja ya.

Sang mantan… bagaimanapun pahitnya kenangan tentangnya, tidak bisa dipungkiri bahwa dia pernah mengisi hari-hari indah kita dimasa lalu. Kita pernah berbahagia bersamanya. Walaupun saat ini sudah tidak bisa bersama dan tidak mungkin bersatu lagi.
Ada beberapa hal yang terjadi sampai akhirnya si ”dia” berubah predikat menjadi “ mantan” dalam hidup kita.
1.      Berpisah karena sebuah pengkhianatan.
2.      Berpisah karena tidak direstui orang tua dan keluarga.
3.      Berpisah karena perbedaan keyakinan.
4.      Berpisah karena tidak ada kecocokan dalam visi dan misi hidup.
5.      Berpisah karena ditinggal jauh, keluar kota bahkan keluar negeri. Sehingga tidak sanggup menjalani LDR.
6.      Berpisah karena tidak ada kecocokan sifat dan karakter.
7.      Berpisah karena dijodohkan orang tua.
8.      Berpisah karena kesalahpahaman.
9.      Berpisah karena rasa ketidaknyaman psikologis dan selalu tertekan.
10.  Berpisah karena alasan tidak jelas. Tidak ada kepastian tentang perasaan masing-masing. Jadi harus mengakhiri apa yang belum dimulai. Ada “rasa” yang belum diselesai. Jadi hilang begitu saja tanpa ada penjelasan. Sangat Absurd.

Masih banyak lagi sebenarnya alasan-alasan lain yang bersifat personal dan sangat subyektif tentang putusnya sebuah hubungan dengan sang mantan. Yang pasti semua berakhir dengan perpisahan.

Lalu adakah mantan terindah ?
Nah, kalau tipe mantan yang seperti ini tentu saja akan sering membuat merindu. Sebab perasaan itu yang sejatinya masih mengakar pada sosoknya. Terlepas dari alasan mengapa hubungan itu harus diakhiri, tetap tak bisa dipungkiri bahwa dia memiliki tempat khusus di dalam hati yang masih tak tergantikan oleh siapapun.
Termasuk apakah jalinan rasa itu berharap untuk dapat kembali dirajut ataukah memang kesepakatan keduanya untuk menuntaskan kisah yang tak mungkin terulang kembali. Intinya, dia akan menjadi sosok yang begitu dirindukan sebab rasa yang masih tertinggal, perjuangan untuk bersama, bahkan hingga keputusan untuk berpisah. Ibarat seperti 'masih ada hati tapi harus usai sampai disini'.
Entah mantan kekasih ataupun mantan gebetan, tipe yang seperti ini tentu wajar menghadirkan resah di hati  saat ini. Akan tetapi, cobalah cerna dari sudut pandang yang lebih majemuk. Jika kalian memang berjodoh maka kalian akan tetap bersama. Namun apabila sebaliknya, berpikir lapanglah bahwa memang mantan itulah yang selama ini ditakdirkan untuk singgah saja dalam hidup kita sesaat bukan untuk selamanya. Hiks. L

Ada  banyak sekali orang yang datang dan pergi dalam hidup kita. Dan itu sangat wajar. Orang-orang yang baik memberi kita “kebahagiaan”.
Orang-orang yang buruk memberikan kita “pengalaman “.
Orang-orang yang jahat memberikan kita “pelajaran”.
Orang-orang yang kita cintai dimasa lalu memberikan kita “kenangan”.

Ada orang-orang yang hadir dalam hidup kita hanya sesaat dan ada yang untuk selamanya. Ada yang hadir untuk menetap di hati saja tapi tidak untuk menetap di hidup kita.
Ada yang bilang “ Buanglah mantan pada tempatnya “.
Duh segitunya yaa…mereka lupa bagaimanapun sang mantan pernah menjadi orang yang special dihati kita dan memberikan hal-hal yang indah sekalipun akhirnya pahit.  
Berdamailah dengan masa lalu, baik pahit ataupun manis. Semuanya untuk ketenangan psikologis kita. Justru kepahitan dan kekecewaan  dimasa lalu itulah yang mengantarkan kita saat ini menjadi pribadi yang matang, dewasa dan tangguh akan berbagai macam kesulitan hidup. So mestinya kita sangat berterimakasih dengan masa lalu yaa.
Be wise ! be mature ! Grow up !.

Lalu bagaimana jika sang mantan tiba-tiba muncul begitu saja setelah bertahun-tahun menghilang dan tidak ada kabar beritanya ?
Wah… hal ini tentu saja membuat kita feel amazed  yaa. Yang membuat kita berada di persimpangan hati. Semua perasaan pasti berkecamuk dihati.  Apalagi jika ternyata kondisi saat ini masing-masing sudah mempunyai pasangan. Ya mungkin saja rasa rindulah yang membawa sang mantan hadir tiba-tiba setelah berpuluh-puluh tahun menghilang. Mungkin saja sang mantan memastikan bahwa kita baik-baik saja dan bahagia. Itu saja dan tidak lebih. Dan saat moment itu muncul, hanya kekuatan “waktu” yang akan berbicara. Apakah dengan munculnya sang mantan , perasaan kita datar, cuek dan apatis. Ataukah justru sebaliknya….ternyata waktu tidak merubah apapun. Setelah bertahun-tahun menghilang rasa itu tetap sama dan tidak ada yang berubah walaupun sudah melewati moment pahit sekalipun. Dan kita baru tersadar ternyata kekuatan cinta bisa mengalahkan waktu yang  sombong..
So…semua kembali kepada hati dan komitmen masing-masing. Jaga hati dan iman. Jangan tergoda dengan rayuan setan yang berkedok masa lalu. Ada hati yang harus kita jaga. Ada komitmen yang harus kita hargai dan hormati. Tidaklah mungkin mempertaruhkan kehidupan kita sekarang hanya untuk romansa dejavu sesaat yang mungkin akan segera menghilang.
Bagaimanapun masa lalu adalah tempat yang indah untuk disinggahi saja tetapi bukan tempat yang tepat untuk menetap dan tinggal. Just move on guys.

Jadi mantan terindah itu sepertinya tidak ada.
Kalau terindah tidak akan jadi mantan tetapi jadi manten. J


Selasa, 14 Januari 2020

KASIH IBU




KASIH IBU



Oleh : Yuyung Riana, S.Psi


Besarnya kasih ibu tidak dapat dituliskan dengan rangkaian kata-kata yang indah. Tidak dapat pula digambarkan dalam sebuah kertas karena tidak akan pernah  cukup. Bahkan, tidak ada buku yang cukup dan representatif  untuk menceritakan kasih seorang ibu dalam bentuk narasi. Kasih ibu hanya bisa dirasakan dari sejak kita dalam kandungan sampai akhir hayat beliau.
Saya bingung harus memulai darimana jika menulis tentang kasih sayang seorang ibu, karena tak akan pernah cukup kata untuk melukiskannya. Ibu adalah lambang kasih sayang abadi. Dari rahim beliau kita lahir. ASI yang kita mium dari beliau memberi kita kehidupan dan kehangatan. Beliau besarkan kita dengan penuh kasih sayang, tulus dan tiada pamrih. Ibu adalah madarasah pertama bagi anaknya. Semua beliau korbankan untuk kebahagiaan anaknya. Sungguh tiada tara kasih sayang seorang ibu bagi anaknya.
Saat kita sakit, ibulah yang selalu merawat kita.
Saat semua orang membenci kita, ibulah yang tetap menyayangi kita apapun kondisi kita.
Saat kita kesusahan, ibulah yang mensupport kita dan memberi jalan keluarnya.
Masakan yang paling lezat didunia ini adalah masakan ibu kita.
Pelukan paling hangat adalah pelukan seorang ibu.
Saat kita bahagia dan berkecukupan, ibu ikut bahagia dan tidak akan meminta apapun dari anaknya asal beliau melihat anaknya bahagia itu sudah cukup. MasyaAllah.
Ibu adalah segalanya.
Ibumu…..Ibumu……Ibumu….
Bahkan itulah pesan nabi untuk umatnya. Orang yang kita utamakan didunia ini adalah ibumu.
Sebesar dan semenua apapun kita, bagi seorang ibu kita adalah anak kecil yang selalu diberi kasih sayang. Maka kasih sayang beliau adalah sepanjang masa. Bagai sang surya yang menyinari dunia, itu kata lagu. Sang surya yang akan selalu memberi sinarnya tiada henti sampai akhir dunia. Itulah kasih ibu.
Tetapi ada kalanya seorang ibu menjadi kurang sempurna dimata anak-anaknya. Bagaimanapun ibu adalah seorang manusia biasa yang punya emosi dan hawa nafsu. Berapa banyak ibu dan anak yang terlibat konflik. Tetapi percayalah bahwa semua itu adalah bentuk komunikasi yang mungkin hanya kesalah pahaman semata. Semua yang ibu lakukan adalah bentuk kasih sayangnya yang mungkin saja kurang tepat cara mengungkapkannya.

Ingatlah hal-hal berikut :
  1.  Marahnya seorang ibu adalah wujud cinta kasihnya kepada anaknya.
  2. Pengorbanan seorang ibu adalah semata-mata demi masa depan anaknya.
  3.  Jasa ibu tidak akan pernah bisa dirupiahkan sepanjang hidup kita.
  4.  Seorang Ibu tidak  bisa berjanji dirinya akan jadi sosok yang selalu sempurna bagi anak-anaknya. Tapi setidaknya Ibu berusaha menjadi sosok yang baik, meski dia harus mengorbankan banyak hal.
  5.  Kesuksesan dan kemudahan yang kita capai hari ini, adalah berkat doa ibu yang dikabulkan Allah. Percayalah.
  6. Doa ibu tidak akan pernah berhenti untuk anak-anaknya apapun kondisinya.
  7. Jika kita sedang sedih dan kesulitan walaupun kita tidak memintanya, Ibu seolah tahu dan merasakannya, dan beliau akan selalu ada memberi bantuan dan doa untuk kita.
  8. Senyuman dan kebahagiaan kita adalah obat dan penyemangat hidup buat ibu kita. Seberapa berat beban hidupnya, beliau ingin melihat anaknya bahagia. Untuk itu jangan perlihatkan kesedihan kita didepan ibu kita ya.
  9.  Ibu adalah tempat belajar kehidupan pertama, lambang kasih sayang dan segalanya.Bahasa ibu adalah bahasa cinta. Ibu adalah malaikat di dunia bagi kita.
  10.  Dibalik semuanya itu, ibu tetaplah ibu, seorang manusia biasa yang tidak sempurna dan banyak kesalahan. Tetapi kasih sayangnya sangat sempurna untuk kita. Sehingga ada istilah “ Surga ada ditelapak kaki Ibu “. Hormati dan sayangi beliau selamanya.

Cinta dan Kasih sayang seorang Ibu menentukan masa depan anak
Seorang ibu dalam membesarkan anak-anaknya tentu tidak mudah. Diperlukan kesiapan mental dan pendidikan yang layak. Karena bagaimanapun ibu adalah sosok role model pertama yang dikenal anak diawal kehidupannya. Bagaimana cara ibu mendidik anak sangat mempengaruhi dalam perkembangan mental anak dan membentuk kepribadian anak dimasa dewasanya nanti. Dan ini sangat vital pengaruhnya bagi perkembangan psikologis anak tersebut.
Cinta terhadap anak adalah santapan jiwa yang dapat memberi pengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya. Jasmani membutuhkan santapan makan, sedangkan rohani memerlukan santapan cinta kasih.
Anak – anak sangat membutuhkan belaian kasih dan kehalusan jiwa sejak awal mula kehidupannya, sehingga tumbuh dewasa dan berhubungan dengan masyarakat secara baik.
Diantara kewajiban seorang ibu yang harus dilaksanakan terhadap anak – anaknya ialah menanamkan perasaan cinta kasih dalam lubuk hati mereka yang paling dalam.
Mengusir jauh – jauh sifat dan sikap benci dari jiwa mereka. Anak memiliki kepribadian sempurna ialah yang mencintai keluarga dan saudaranya. Kasih sayang terhadap orang – orang lemah. Menjauhi orang – orang yang berakhlak rendah bagaikan binatang.
Perasaan cinta kasih dapat ditananamkan kepada anak dengan jalan melatih menjauhi permusuhan dan kegemaran menyakiti atau merugikan orang lain, senang perdamaian dan menghormati sesama.
Jangan pilih kasih, memprioritaskan salah satu anak. Misalnya, lebih mengasihi anak yang kecil daripada kakaknya, lebih mencintai anak laki –laki daripada perempuan. Hal ini akan memberi pengaruh negatif dan jelek terhadap salah satu anggota keluarga, sehingga keharmonisan hubungan diantara mereka akan hancur dan punah.
Misalnya, seorang anak yang lebih dewasa mengetahui ibunya lebih memperhatikan adiknya, baik dalam memenuhi kebutuhan maupun kasaih sayang, maka jiwanya akan terpengaruh. Sikap pilih kasih ini akan melahirkan tekanan batin yang mendatangkan dampak negatif bagi kehidupan anak yang merasa kurang diperhatikan.
Minimal timbul perasaan benci terhadap adiknya yang dianakemaskan oleh orang tua. Akibatnya, hubungan kasih sayang menjadi putus diantara mereka. Bahkan lebih cenderung memusuhi kepada ibu yang memanjakan adiknya. Dan rasa kecemburuan terhadap keluarga yang lain tentu lebih besar. Kasih sayang seorang ibu harus dibagi rata terhadap anak – anaknya, agar tidak timbul tekanan batin dan retaknya hubungan kasih sayang diantara mereka.
Laki –laki maupun perempuan diperlakukan sama,dengan penuh keadilan dan perbandingan yang wajar. Jangan sekali – sekali mengistimewakan slah satu anak dalam kasih sayang, sedangkan terhadap anak yang lain biasa – biasa aja.
Jangan memperlihatkan kemesraan hubungan dengan salah satu anggota keluarga tanpa menyertakan yang lain. Jangan mencurahkan kasih sayang terhadap anak tanpa adanya kebijaksanaan. Cinta kasih seorang ibu yang dicurahkan kepada anak – anak dengan penuh kebijaksanaan merupakan pintu menuju keharmonisan hubungan antara anggota keluarga.
Mencapai kebahagiaan hidup dan ketentraman lahir batin. Sejuk dan nyaman berada dalam lingkungan keluarga. Kesejukan itu tidak terkena polusi keirian dan kebencian. Dari sumber inilah akan lahir anak – anak yang sholih, berguna bagi agama nusa dan bangsa.
Anak shalih hanya lahir dari keluarga yang maslahah dan sakinah. Keluarga yang penuh kedamaian, ketenteraman, teguh dalam keimanan dan pendirian.
Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wassallam adalah teladan yang baik bagi umat manusia. Beliau telah bersabda : “Berbuat adillah kamu terhadap anak – anakmu. Demikian dalam mencium pipinya.”
Adil, tidaklah selamnya harus sama, tetapi bijaksana dalam memberikan kasih sayang dan memenuhi kebutuhan, sesuai tingkat keperluan mereka.