MEMAKNAI
USIA 40 TAHUN
Oleh : Yuyung Riana
Anda pasti pernah mendengar kata pepatah terkenal yang
berbunyi : “ Hidup baru dimulai pada usia 40 tahun “. Usia 40 tahun memang unik
dan sering dimaknai berbeda dengan usia lainnya. Keunikan tentang usia 40 tahun
semakin menarik untuk disimak. Apalagi semakin canggihnya teknologi dan semakin
majunya penelitian tentang otak manusia, para ahli menemukan hal yang unik yang
terkait dengan usia 40 tahun. Istimewanya
usia 40 tahun juga diperkuat dengan penemuan ilmiah baru yang menegaskan bahwa
otak manusia mencapai kematangannya pada usia 40 tahun. Penelitian ini
mengkonfirmasi kebenaran yang disampaikan dalam Alqur’an 14 Abad yang lalu.
Ciri-Ciri Memasuki Usia 40 Tahun :
Ciri-cirinya
yang menyangkut pribadi dan sosial yaitu: masa dewasa madya merupakan masa
transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku
masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri
jasmani dan perilaku yang baru. Perhatian terhadap agama lebih besar
dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya
terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
Peneliatian
Nowark (1977) yang dikutip dari Santrock (1995), menemukan bahwa perempuan yang
berusia dewasa madya menganggap tanda-tanda penuaan sebagai pengaruh negatif
terhadap penampilan fisiknya.
Ciri-ciri fisik
dewasa tegah ( mulai
usia 40 tahun ), yaitu:
1.
Berat badan
bertambah, bahu seringkali membentuk bulat, dan terjadi penggemukan seluruh
tubuh yang membuat perut kelihatan menonjol sehingga seseorang kelihatan lebih
pendek
2.
Otot menjadi
lembek dan mengendur disekitar dagu, pada lengan dibagian atas dan perut.
3.
Mulai
menurunnya kekuatan fisik, fungsi motorik dan sensori
4.
Gangguan pada
ersendian, tungkai, lengan yang membuat mereka sulit berjalan dan memegang
benda yang jarang terjadi pada usia muda
5.
Mulai
terjadinya proses menua secara gradual, maksudnya terlihat tanda-tanda bahwa
dirinya mulai tua, seperti tumbuhnya uban di kepala, rambut pada wajah tumbuh
lebih lambat dan kurang subur, adanya kerutan-kerutan pada bagian wajah,
kemampuan fungsi mata berkurang.
6.
Rambut pada
pria mulai jarang, menipis, dan terjadi kebotakan pada bagian atas kepala,
rambut di hidung, telinga, dan bulu mata menjadi lebih kaku
7.
Rambut pada
wanita semakin tipis dan rambut di atas bibir dan dagu bertambah banyak;
8.
Terjadinya
perubahan-perubahan seksual. Kaum laki-laki dapat mengalami Climacterium
dan wanita dapat mengalami Menopause. Climacterium dan menopause
merupakan tanda berhentinya kemampuan menghasilkan keturunan dan dapat
menimbulkan penyakit Melancholia involutive (cemas dan merasa diri tak
berguna) peristiwa ini bagi laki-laki lebih lambat datangnya daripada wanita
Dari sisi psikologis :
Jika kita tilik sejarah, usia 40 tahun bukan soal penampilan
fisik semata. Psikolog Amerika, Walter B. Pitkin (1932) pernah menulis
buku berjudul “Life Begins at Forty”. Pitkin memang bukan penggagas
pertama kata-kata tersebut karena jauh sebelum tahun 1932 kata-kata itu telah
ada. Namun tidak dipungkiri bahwa tulisannya membuat pemahaman terhadap “kehidupan
dimulai pada usia 40 tahun” menjadi sangat populer hingga kini.
Secara
psikologis, Gunarsa (1988) menyebutkan usia 40 tahun ini sebagai usia
paruh baya. Ada tiga reaksi psikologis yang mungkin akan mengiringi usia ini,
dan reaksi yang diambil sangat tergantung pada pemaknaan seseorang terhadap
kehidupannya.
Pertama, sikap tak berdaya, putus asa, kecewa pada diri sendiri, dan
memandang kehidupan sebagai suatu proses yang sulit dimengerti dan dilakukan.
Ini sikap yang terburuk.
Kedua, merasa
terjebak dalam rutinitas hidup meski tidak tenggelam dalam keputusasaan akan
tetapi yakin tidak akan bisa mengalahkan rutinitas itu. Cirinya antara lain
timbulnya sikap menolak terhadap proses menua, misalnya bersolek secara
berlebihan untuk menutupi ketuaannya.
Ketiga, dan ini yang terbaik,
adalah memilih untuk berkembang. Memandang bahwa setiap bagian kehidupan ini
sebagai suatu masa yang kritis untuk tumbuh dan menjadi dewasa. Maka dia selalu
optimis memanfaatkan apa yang dimiliki, merasa bahwa hidup baru dimulai pada
usia 40 tahun.
Usia
40 tahun memang kerap dihubungkan dengan kematangan sesorang dan kemantapan
konsep dirinya. Sehingga orang akan cenderung sulit berubah baik pemikiran
maupun perilakunya diatas usia ini. Usia 40 tahun menurut pakar psikologi
adalah usia dimana manusia benar-benar meninggalkan masa mudanya dan beralih
menapaki masa dewasa penuh atau usia paruh baya.
Di
banyak negara dan instansi usia 40 tahun menjadi persyaratan untuk menduduki
jabatan tertentu yang strategis. Seperti kepala negara, direktur dan
sebagainya. Masyarakat sendiri baru cenderung mengakui prestasi seseorang
secara mantap tatkala orang itu berusia 40 tahun. Presiden Soekarno menjadi
presiden pada usia 44 tahun, Soeharto menjadi presiden saat 46 tahun, Jhon F
Kennedi 44 tahun, Bill Clinten 46 tahun, Toni Bler menjadi perdana menteri
Inggris juga pada usia 44 tahun.
Sementara itu dalam pandangan psikologi barat usia 40 tahun kerap dikaitkan dengan puber kedua. Yaitu timbulnya sebuah gejolak baru dan pencarian jati diri. Hal yang mencolok pada puber kedua ini adalah penampilannya yang berbeda dari sebelumnya. Bagi para pria menjadi sangat memperhatikan penampilan, menjadi lebih rapi dan nechis.Tingkah laku pun mengalami perubahan, menjadi orang yang cari perhatian dan tebar pesona terhadap lawan jenis. Dan celakanya, pandangan ini seolah-olah menjadi pembenaran untuk berperilaku nakal.Dan tidak ada teori yang kuat yang mendukung hal ini.
Sementara itu dalam pandangan psikologi barat usia 40 tahun kerap dikaitkan dengan puber kedua. Yaitu timbulnya sebuah gejolak baru dan pencarian jati diri. Hal yang mencolok pada puber kedua ini adalah penampilannya yang berbeda dari sebelumnya. Bagi para pria menjadi sangat memperhatikan penampilan, menjadi lebih rapi dan nechis.Tingkah laku pun mengalami perubahan, menjadi orang yang cari perhatian dan tebar pesona terhadap lawan jenis. Dan celakanya, pandangan ini seolah-olah menjadi pembenaran untuk berperilaku nakal.Dan tidak ada teori yang kuat yang mendukung hal ini.
Pandangan
Islam Dalam Memaknai Usia 40 Tahun
Islam memandang usia 40 tahun sebagai
usia yang sangat cukup untuk mencapai kecerdasan eksistensial. Dimana
seseorang sudah sangat memahami keberadaanya sebagai makhluk Allah di muka
bumi. Di usia ini seseorang seharusnya tidak lagi berpikir tentang dunia,
tetapi jauh berpikir tentang nasibnya kelak di akhirat. tentu tidak saja
tentang dirinya sendiri, tetapi juga tentang anak istrinya. Ibarat waktu, orang
yang memasuki umur 40 tahun seperti memasuki waktu Ashar atau senja. tak lama
lagi magrib menjelang.
Pada usia tersebut manusia sudah harus waspada, mawas diri terhadap aktivitas beribadahnya kepada Allah. Ia ditekankan untuk meningkatkan atau setidak-tidaknya mempertahankan amal kebajikan yang telah dibiasakannya pada usia sebelumnya. Tidak justru tua-tua keladi, makin tua dosanya makin menjadi.
Pada usia tersebut manusia sudah harus waspada, mawas diri terhadap aktivitas beribadahnya kepada Allah. Ia ditekankan untuk meningkatkan atau setidak-tidaknya mempertahankan amal kebajikan yang telah dibiasakannya pada usia sebelumnya. Tidak justru tua-tua keladi, makin tua dosanya makin menjadi.
Allah SWT secara khusus dalam firmannya dalam surah Al-Ahqaaf:15 menyebutkan tentang usia 40 tahun dan mengajarkan sebuah doa bagi siapa yang memasuki usia paruh baya itu. Pertanyaan pun muncul kenapa harus usia 40 tahun, kenapa bukan 30 tahun atau bukan 50 tahun atau kenapa bukan usia lainnya. Dan apa yang Allah sebut dalam kitabnya tidak ada yang sia-sia. Apalagi jika disebut secara khusus, maka pasti ada hikmah dan pelajaran yang mendalam dibalik itu semua.
Pertanyaan
ini semakin mengemuka ketika dapatkan fakta bahwa usia Nabi Muhammad SAW saat
diutus adalah 40 tahun. Tentu ini bukanlah sebuah kebetulan yang tanpa makna.
40 tahun merupakan suatu fase usia yang disebut secara khusus dalam Al-Qur’an
di Al-Ahqaaf:15 yang artinya :
“Kami perintahkan kepada manusia
supaya berbuat baik kepada kedua orangtuanya, ibunya yang mengandungnya dengan
susah payah dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengndungnya sampai
menyapihnya adalah tiga puluh bulan. Sehingga apabila Ia dewasa dan umurnya
sampai 40 tahun Ia berdoa “ Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat
Engkau yang telah engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan
supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang engkau ridhai: Berilah kebaikan
kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku
bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang orang yang berserah
diri. “ (QS. Al-Ahqaaf:15)
Sungguh
surah Al-Ahqaaf tersebut adalah petunjuk paling benar dan patut diikuti pada
usia 40 tahun. Usia yang disebut sebagai usia kematangan manusia dalam berbagai
aspek, matang spiritual, matang intelektual, matang emosional, dan matang
sosial. Kematangan pribadi manusia itulah yang kemudia melahirkan kesadaran dan
kecenderungan yang benar sebagaimana yang diisyaratkan di dalam ayat Al-Ahqaaf
tersebut.
Usia
40 tahun disebutkan dengan jelas dalam ayat ini. Pada usia inilah manusia
mencapai puncak kehidupannya baik dari segi fisik, intelektual, emosi, maupun
spiritualnya. Ia benar-benar telah meninggalkan usia mudanya dan melangkah ke
usia dewasa yang sebenar-benarnya. Do’a yang terdapat dalam ayat tersebut
dianjurkan untuk dibaca oleh mereka yang berusia 40 tahun atau lebih. Di
dalamnya terkandung penjelasan yang jelas bahwa mereka telah menerima nikmat
yang sempurna, kecenderungan untuk beramal yang positif, telah mempunyai
keluarga yang harmonis, kecenderungan untuk bertaubat dan kembali kepada Allah
Ta’ala.
Dalam
surat tersebut setidaknya juga terdapat empat indikator kemuliaan manusia yang
seharusnya menjadi identitas orang yang mencapai umur 40 tahun yaitu bersyukur,
beramal shalih, bertaubat, dan berserah diri.
1. Bersyukur kepada Allah atas karunia
umur yang mengantarkannya mencapai angka 40.
2. Bersyukur atas kenikmatan hidup yang
telah dianugerahkan Allah baik berupa kenikmatan material maupun nikmat anak
keturunan (dzuriyat).
3. Bersyukur sesuai hakikat bahwa
semuanya karena kehendak yang mengikuti nilai-nilai kebaikan yang dikehendaki
Allah dan dicontohkan dalam kehidupan Rasul dan para sahabat.
4. Bertobat disertai kesadaran bahwa
manusia mempunyai kalbu yang berbolak-balik antara tarikan kebaikan dan
keburukan.
5. Bertobat disertai perenungan dan
perhitungan apakah di usia 40 tahun lebih berat kebaikannya atau keburukannya.
6. Berserah diri, yang merupakan
pernyataan keikhlasan sebagai seorang muslim yang tunduk dan patuh terhadap
ketentuan Allah SWT dan Rasul-Nya, sehingga upaya-upaya yang dilakukan tersebut
dapat menjadi amal shaleh yang tidak tertolak dan dapat mendatangkan
keridhoan-Nya.
Dengan
demikian umur 40 tahun dapat dipandang sebagai gerbang pencerahan jiwa,
menjadikannya cahaya menuju kehidupan yang lebih mulia.
Keistimewaan Umur 40 Tahun
1.
Seseorang yang sudah mencapai umur 40
tahun berarti akalnya sudah sampai pada tingkat kematangan berfikir serta sudah
mencapai kesempurnaan kedewasaan dan budi pekerti. Sehingga secara umum, tidak
akan berubah kondisi seseorang yang sudah mencapai umur 40 tahun.
2.
Allah Ta'ala telah mengangkat para nabi
dan Rasul-Nya, kebanyakan, pada usia 40 tahun, seperti kenabian dan kerasulan
Muhammad, Nabi Musa, dan lainnya 'alaihim al-Shalatu wa al-Sallam.
Meskipun ada pengecualian sebagian dari mereka.
( ( Dari berbagai sumber )
Usia 40 karir seseorang itu pada puncaknya
BalasHapus