TAK
ADA GADING YANG TAK RETAK
Oleh : Yuyung Riana, S.Psi
“
Tak ada gading yang tak retak “….mungkin kita pernah mendengar kalimat
perumpamaan ini bukan. Tak ada gading
yang tak retak adalah salah satu peribahasa Indonesia yang cukup populer dan
sering kita jumpai. Biasanya dipergunakan untuk menggambarkan suatu kenyataan
bahwa tak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini.
Dalam
hidup ini, kita pasti sering menjumpai hal-hal yang tidak sempurna . Lihatlah sekeliling kita. Jika kita amati lebih
mendalam, ada banyak hal yang tak luput dari kata “ Sayang yaa…. “.
Contohnya
saja, Ada sebuah keluarga kaya raya,
semua penuh keberlimpahan, mempunyai 2 anak laki-laki dan perempuan, kedua
orang tuanya mempunyai karir yang bagus. Terlihat sempurna bukan ? Tetapi “ Sayang yaa….” .akhirnya keluarga itu
berantakan dan berpisah karena hadirnya
orang ketiga yaitu Perselingkuhan .
Ada
lagi sebuah keluarga yang harmonis, mempunyai banyak anak yang patuh dan
penurut, tetapi “ Sayang yaa…. “, mereka tidak beruntung dalam segi ekonomi yang
pas-pasan bahkan cenderung kekurangan. Sehingga anak-anak mereka cenderung
kurang mendapatkan pendidikan yang layak dan hidup serba kekurangan.
Ada
lagi seorang manager yang sukses, karir bagus dan mapan, Tetapi “ Sayang yaa…. “ masih membujang dan belum ada niat untuk berkeluarga di usia yang
sudah menginjak 40 tahun.
Ada
juga sebuah keluarga yang serba
berkecukupan serta berkelimpahan dan
penuh kasih sayang dan harmonis, tetapi “
Sayang yaa…. “ mereka belum dikarunia buah hati di usia pernikahan yang
sudah 10 tahun. Sementara itu sebaliknya, ironisnya banyak sekali kehamilan
diluar nikah yang tidak dikehendaki karena kondisi yang belum siap dan matang
baik secara mental dan materi. Yang tragisnya banyak terjadi aborsi di kalangan
remaja.
Ada
juga seorang yang mempunyai karir bagus dan sempurna dimata kolega dan rekan
bisnisnya, tetapi “ Sayang yaa…. “ dia
tidak bisa memciptakan hal yang sama
dalam keluarganya. Anak-anaknya tidak tumbuh dengan baik karena tak ada
perhatian dan kasih sayang yang maksimal. Mereka terlibat narkoba, tawuran
antar pelajar dan lain sebagainya. Sangat ironis.
Yah
itu faktanya. Masih banyak lagi hal-hal serupa yang terjadi dalam kehidupan
yang intinya sama, yaitu tak ada yang sempurna dalam hidup ini. Hal ini agar
kita sadar diri dan selalu mengingat Allah yang maha sempurna. Kita hanyalah
seorang hamba yang tidak sempurna , tempatnya kesalahan dan khilaf. Tetapi
memang tidaklah pantas kita bersembunyi dibalik kata “ tidak sempurna “ itu
dengan bebas melakukan semaunya karena terkesan seperti “ dimaklumi”. Bukankah “
ketidaksempurnaan” itu yang menjadikan “ manusia itu sempurna sebagai manusia “.
Dan hanya Allah lah yang maha sempurna.
Percayalah…..ketidaksempurnaan
itu justru bentuk Ar-Rahman dan Ar-Rahman Allah kepada hambaNya agar kita
menjadi pribadi yang bersyukur atas nikmat yang lain. Bukankah setiap kita
dikurangkan di satu sisi, kita akan dilebihkan di sisi yang lain. Bisa saja
kekurangan kita menjadi kelebihan buat orang lain. Pun sebaliknya, kelebihan
yang kita miliki, merupakan kekurangan buat orang lain. Dan sisi indahnya
adalah, semua itu tidak akan tertukar. Semua sudah pas sesuai takaran diri
kita. Tidak mungkin kita diberi ujian dan cobaan diluar kemampuan kita. Masya
Allah…..andai kita menyadari betapa indahnya Allah mengatur semua ini. “ Maka
nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan “
Manusia
memang tak ada yang sempurna, tetapi manusialah ciptaan Allah yang paling
sempurna. So syukurilah hal itu. “ Tak ada gading yang tak retak.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar