Rabu, 15 Februari 2012

Melukis Asa Dalam Kanvas Sang waktu


Melukis Asa Dalam Kanvas Sang waktu


Sang waktu....akan terus berjalan. Detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari, bulan demi bulan, bahkan tahun-tahun sudah kita lewati yang mengantarkan kita sampai seusia seperti sekarang ini. Dan kita akan terhenyak bila merenungkan apa yang sudah kita lakukan sampai hari ini ? Do something or nothing ? Hanya kita yang tahu, yang tentunya setiap dari kita punya batasan sendiri-sendiri dalam memaknai sang waktu.


 Waktu adalah sesuatu yang tak akan pernah kembali. Dia akan berjalan terus, walaupun ada yang menangis bersujud memintanya berhenti. Orang yang hebat adalah orang yang bisa berjalan beriringan dengan waktu, bukan orang yang tertinggal oleh waktu.
Pergantian tahun selalu menjadi ajang pesta perayaan bagi sebagian orang yang dibarengi ucapan: Selamat tinggal masa lampau selamat datang tahun baru. Apa yang terjadi dengan pergantian tahun? Sebagian orang mungkin cemas, bahkan takut karena bertambah umur. Tambah usia berarti tambah tua. Sebagian lagi mungkin penuh semangat membuat resolusi-resolusi baru dalam hidupnya. Dan sebagian lagi menyesali bergulirnya waktu yang terasa begitu cepat tanpa sempat mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat. Tapi....Waktu akan terus berjalan tanpa ada manusia yang bisa menghentikannya....Ya.....itulah Sang Waktu yang terus berjalan dengan sombongnya.
Sang waktu membuat lingkaran kehidupan menjadi amat pendek. Dimulai dari KELAHIRAN, masuk ke dunia kerja lalu memasuki tahap PERKAWINAN, dan diakhiri dengan masa tutup buku kehidupan KEMATIAN. Hanya itu! (Adakah yang lain?)
Secara psikologis kita manusia mempunyai fase perkembangan. Mulai lahir, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa hingga masa usia lanjut. Setiap individu mengisi fase hidupnya masing-masing tentu berbeda-beda sesuai tumbuh kembang pribadinya. Lebih-lebih pada fase masa remaja / usia muda , dimana masa yang sangat produktif dan semangat mengejar mimpi dan prestasi. Semua dunia tertuju pada masa remaja. Sehingga seolah-olah dunia hanya “ Milik “ para remaja / usia muda saja. Saat kita masih kanak-kanak kita ditanamkan untuk mengejar pendidikan yang baik agar kita bisa meraih mimpi kita diusia remaja / dewasa nantinya. Bagi yang berusia lanjut, pasti dengan semangatnya akan menceritakan semua kenangan-kenangan yang indah dan prestasi-prestasi yang membanggakan yang diraihnya pada usia muda dulu. Memang masa remaja/ usia muda masa yang paling indah, tempatnya mengejar mimpi, cita-cita, karir dan sekaligus kehidupan pribadi. Masa muda datang sekali, sudahkah berarti ?

Dari sebuah blog, Saya mengutip rangkaian pepatah bijak tentang makna Sang Waktu…
Untuk memahami makna SATU TAHUN, tanyalah pada siswa yang tidak naik kelas
Untuk memahami makna SATU BULAN, tanyalah pada ibu yang melahirkan bayi prematur
Untuk memahami makna SATU MINGGU, tanyalah pada editor majalah mingguan
Untuk memahami makna SATU HARI, tanyalah pada pekerja dengan gaji harian
Untuk memahami makna SATU JAM, tanyalah pada gadis yang sedang menunggu kekasihnya
Untuk memahami makna SATU MENIT, tanyalah pada seseorang yang ketinggalan kereta
Untuk memahami makna SATU DETIK, tanyalah pada seseorang yang selamat dari kecelakaan
Untuk memahami makna SATU MILI DETIK, tanyalah pada pelari peraih medali perak Olimpiade
Lama dan sebentar, itu adalah masalah waktu , namun sadarkah kita bahwa waktu terus berlalu ?

Kehidupan berjalan terus beriringan dengan Sang Waktu
Sudahkah kita menggunakan waktu yang kita miliki untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat ?
Nikmati waktu yang masih ada
Gunakan waktu yang masih tersisa
Dan jadikan selalu berarti setiap harinya
Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin
Bukankah hidup ini terlalu indah untuk diburamkan begitu saja
Jadi, warnailah hidup kita yang indah ini
Bak Melukis Asa Dalam Kanvas Sang Waktu....





Tidak ada komentar:

Posting Komentar