Kamis, 10 Oktober 2013

PSIKOSOMATIS

PSIKOSOMATIS


Kita mungkin pernah mengalami gangguan kesehatan yang sangat mengganggu, tetapi setelah berobat ke dokter dengan melewati segala rangkaian pemeriksaan medis yang lengkap, ternyata hasilnya kita dinyatakan sehat , alias tidak ada penyakit secara medis. Tentu kita bertanya-tanya kenapa itu bisa terjadi, karena faktanya kita yang merasakan adanya penyakit dalam tubuh kita.
Atau contoh sederhana saja, saat kita cemas dan takut menghadapi ujian akhir, atau saat tes wawancara kerja yang menegangkan, tubuh kita pasti ikut bereaksi, perut tiba-tiba menjadi mules, keringat dingin atau bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil, semua reaksi tersebut adalah manifestasi dari perasaan  tegang dan cemas kita. So.....apa yang sebenarnya terjadi dalam tubuh kita ?

Apakah Psikosomatis itu ?
Gangguan psikosomatis atau somatisasi adalah gangguan psikis yang menyebabkan munculnya gangguan fisik. Pendek kata, psikosomatik adalah penyakit fisik yang disebabkan oleh pikiran negatif dan/atau masalah emosi. Masalah emosi itu antara lain rasa berdosa, merasa punya penyakit, stress, depresi, kecewa, kecemasan atau masalah emosi negatif lainnya. Gangguan ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalaminya.

Perlu diketahui bahwa pikiran dapat menyebabkan gejala fisik. Sebagai contoh, ketika seseorang takut atau cemas dapat memacu detak jantung yang cepat, jantung berdebar, merasa sakit, gemetar (tremor), berkeringat, mulut kering, sakit dada, sakit kepala, dan bernafas cepat. Gejala-gejala fisik tersebut melalui saraf otak mengirim impuls tersebut ke berbagai bagian tubuh, dan pelepasan adrenalin ke dalam aliran darah.

Gejala:
Psikosomatis ditandai dengan adanya keluhan dengan gejala fisik yang beragam. Namun umumnya penderita mengalami atau mengeluhkan beberapa gejala berikut:
* mual
* muntah
* sendawa
* sakit perut
* rasa pedih
* kulit gatal
* pusing
* nyeri saat berhubungan seksual

Bagaimana cara membedakan psikosomatis dengan penyakit biasa?
Ciri-cirinya psikosomatis ditandai dengan adanya keluhan dengan gejala fisik yang beragam, antara lain seperti yang anda rasakan yaitu mulai dari pegal-pegal, nyeri di bagian tubuh tertentu, mual, muntah, kembung atau perut tidak enak, sendawa, serta sekujur tubuh terasa tidak nyaman. Tak jarang, ada yang merasa kulitnya seperti gatal, kesemutan, mati rasa, pedih seperti terbakar, dan sebagainya.
Rasa sakit di kepala, migrain, nyeri di bagian dada, punggung dan tulang belakang, linu pada persendian, bahkan sampai rasa nyeri saat berhubungan seks juga bisa saja disebabkan oleh masalah emosi.
Keluhan semacam itu bisa berlangsung lama dan berulang-ulang serta berganti-ganti atau berpindah-pindah tempat, dan memang bisa dirasa sangat mengganggu sehingga wajar jika Anda bolak-balik memeriksakan diri ke dokter.
Orang yang mengalami psikosomatis mungkin akan sulit membedakan apakah penyakit yang diderita itu psikosomatis atau disebabkan gangguan organis biasa, apalagi jika masalah emosi/pikiran penyebab sakit itu tidak disadari. Cara paling mudah dan akurat untuk mengetahui apakah suatu penyakit adalah psikosomatis atau sakit biasa adalah dengan hipnotis. Pikiran bawah sadar tahu apa yang terjadi pada Anda. Hypnotherapist bisa bertanya langsung ke pikiran bawah sadar Anda.
Namun, disarankan apabila anda sakit, tetaplah periksa ke dokter. Apabila setelah dilakukan pemeriksaan secara medis tidak ditemukan akar penyebab masalahnya, maka diduga kuat anda mengalami psikosomatis. Begitu pula apabila penyakit-penyakit ringan sering kambuh seolah tak ada hentinya. Kemungkinan anda mengalami psikosomatis.
Gejala psikosomatis bisa saja diringankan dengan obat-obatan semisal penahan rasa sakit. Namun itu hanya menahan sementara, dan gejala penyakit akan muncul kembali berulang-ulang, dan kadang dalam bentuk yang berbeda-beda. Obat-obatan hanya menangani gejala. Selama penyebabnya (program pikiran dan emosi negatif) masih ada, gejala penyakit akan terus timbul.

Pengobatan:
Ada dua macam pengobatan untuk gangguan psikosomatik, pengobatan fisik dan mental. Pengobatan fisik disesuaikan dengan penyakit yang diderita. Sedangkan perawatan mental dapat dilakukan dengan hipnoterapi, obat, atau dengan bantuan psikolog.

Tips untuk menghindari gangguan psikosomatis :
Dari situasi tersebut penderita psikosomatis tidaklah bisa disembuhkan melalui pengobatan secara medis dengan obat-obatan. Penyembuhan bagi penderita psikosomatis adalah dari “dalam diri” si penderita supaya tidak terjadi stres yang berkepanjangan, untuk itu ada beberapa solusi untuk menghindari terjadinya stres dan sembuh dari psikosomatis yaitu :
1. Hidup dengan pola pikir positif
Harus dapat merubah mind set agar lebih positif, ketika kita positif maka kita bisa menerima hal-hal yang terjadi di kehidupan kita sehingga kita akan terhindar dari stres.
2. Realistis
Manusia yang realistis lebih dapat menerima kenyataan, dapat pasrah dan menerima apa adanya.
3. Lawan
stres harus dilawan atau dikalahkan dengan kekuatan dari dalam diri manusia itu sendiri yaitu berpikiran positif.
4. Sehat jasmani dan rohani
Menjalankan pola hidup yang benar dengan mengkonsumsi 4 sehat 5 sempurna, cukup tidur dan berolah raga. Lakukan relaksasi, meditasi, yoga atau dapat dengan meluangkan waktu untuk berlibur melepaskan dari kepenatan rutinitas kita sehari-hari.

Psikosomatis perlu ditangani sedini mungkin sebab dapat mempengaruhi yang lain, karena pada tahap yang intens akan mengganggu kualitas hidup manusia tersebut terhadap orang lain. Sebagai contoh penderita psikosomatis parah akan mengalami penebalan kulit yang menimbulkan bau. Keadaan inilah yang akan mengganggu manusia disekelilingnya dan bagi penderita bisa menurunkan rasa percaya diri yang dapat lebih memperburuk keadaan si penderita.


2 komentar:

  1. Ternyata benar, psikosomatis yang mengobati adalah diri sendiri. Terimakasih mbak Yuyung Riana

    BalasHapus