Minggu, 16 Maret 2014

NIKMAT YANG TERLUPA

NIKMAT YANG TERLUPA

By : Yuyung Riana, S. Psi


Bersyukur , tentu kita semua sudah tahu akan keharusan kita sebagai manusia kepada Sang Pencipta untuk mensyukuri setiap nikmat-Nya . Dan mungkin sering terucap lewat bibir kita ucapan rasa syukur itu. Tapi sungguhkah kita bisa memaknainya dalam kehidupan ? Sungguh itu tidak mudah walaupun terkesan sangat simpel. 

Bersyukur menjadi sesuatu yang tidak mudah karena nikmat-Nya sungguh tak terukur besarnya dan tak mampu kita sebagai manusia untuk menghitungnya. Bahkan mungkin kita tidak pernah menyadarinya. Kenyataannya, kita justru terfokus pada hal-hal yang belum bisa kita capai dan meratapi ketidakmampuan serta kegagalan kita. Kita terfokus pada masalah dan musibah yang menimpa kita. Tapi tahukah kita, bahwa Allah memberikan kita masalah dan musibah sebenarnya ada rahmat didalamnya yang kita belum tahu maknanya untuk apa. Dan kesemuanya itu menjadi kita terlupa untuk bersyukur. Walaupun di bibir terucap rasa syukur, tapi mungkin hati masih belum bisa ikhlas. 

Terkadang kita terlupa akan nikmat berupa kesehatan dan waktu. Rasulullah bersabda, “Ada dua kenikmatan, banyak manusia menjadi merugi gara-gara dua kenikmatan ini, yaitu; nikmat kesehatan dan nikmat waktu luang.” (H.R. Bukhari) . Terkadang kita lupa setiap nafas yang kita hela ada nikmat luar biasa disana. Kita bisa bangun di pagi hari, menjalankan aktivitas selama seharian sampai tidur lagi dengan lancar. Kita diperjalanan keluar dari rumah hingga sampai pulang kerumah dengan selamat. Sungguh jika kita hitung secara matematis, akan habis waktu dan tenaga untuk nikmat yang diberikan Allah kepada kita. MasyaAllah.......

Tentang waktu, kita bahkan tak sempat menyadari, di titik usia saat ini, apa saja yang sudah kita manfaatkan dengan nikmat yang Allah berikan ini untuk kita. Ya Allah....ampuni hamba-Mu ini Ya Allah....Tetesan air mata ini takkan mampu menebus semua waktu yang terbuang sia-sia.

Masyaallah... terlalu banyak nikmat yang tidak mampu kita runut satu persatu, Semuanya harus saya syukuri. Kita manusia biasa yang tidak pernah puas. Semoga rasa tidak pernah puas itu akan selalu mengantarkan kita untuk senantiasa berbuat lebih baik, berusaha lebih kuat, dan tawakal kepada Allah. Meski bagaimana pun, kita harus meyakini bahwa apa-apa yang dianugerahkan kepada kita adalah yang terbaik untuk kita. Apapun itu. Mudah-mudahan kita termemotivasi untuk senantiasa mensyukuri semua nikmat Allah dengan syukur yang sedalam-dalamnya. Amin.

Terkadang jika kita tertimpa kesulitan kita sering mengeluh, padahal diluar itu semua nikmat yang sudah kita dapat sungguh sangat berlebihan jika dibandingkan dengan ujian dan musibah yang “ hanya kadang-kadang “ kita terima saat ini . Tapi kita terlupa untuk mensyukurinya. Dengan adnya ujian hidup biasanya kita semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Itulah cara Allah berkomunikasi dengan makhluknya. Mungkin dengan ujian dan cobaan Allah rindu dengan doa-doa kita, rindu tangisan harapan kita, rindu dengan keihklasan kita. Sungguh sejatinya dengan ujian dan kesulitan pun ada rahmat dan nikmat didalamnya seandainya kita mendarinya. MasyaAllah......

FABIAYYI ALAA 'IRAABIKUMAA TUKADZDZIBAANN (maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan). Tiga puluh ayat dalam surat Ar Rahman memiliki kalimat ini; maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan? Berulang, Allah memberi peringatan kepada kita; maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?

Melalui surat ini Allah seolah memberi sinyal kepada kita akan sifat kita yang pelupa, kufur nikmat, dan tidak mau berfikir. Ya, tiga hal itu yang ada dibenak saya (semoga Allah mengampuni kesalahanku) ketika ayat demi ayat dibaca. Amin.

Semoga kita menjadi manusia yang pandai bersyukur dan ikhlas. Memang tidak mudah tapi kita harus berusaha.Hidup ini indah dan terlalu indah untuk diburamkan dengan hal-hal yang belum kita dapatkan hingga saat ini. Hidupku sungguh sempurna walaupun mungkin dimata orang lain aku tidak sempurna.
Ya Allah tolonglah kami untuk selalu ingat kepada Mu, untuk selalu bersyukur kepada Mu, dan untuk selalu memperbaiki ibadat kepada Mu.” Amin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar