PUNYA
GELAR SARJANA KOK CUMAN BERDAGANG ?
APA
GELARNYA GAK SIA-SIA?
Oleh
: Yuyung Riana, S.Psi
“ Punya gelar sarjana kok cuman berdagang,
apa gelarnya gak sia-sia tuh ?”
Pertanyaan seperti ini pernah ditujukan
kesaya saat memulai berdagang baju muslim. Ya setiap orang bebas mempunyai
pendapat dan mindset seperti tersebut. Mungkin mereka menyayangkan saja , buat
apa sekolah tinggi kalau akhirnya hanya berdagang. Apalagi bagi saya dengan
basic pendidikan psikologi yang lulus dengan predikat Cumlaude hehe….
Tapi satu hal yang mereka lupa bahwa
berdagang itu adalah membangun bisnis kita sendiri, Membangun bisnis yang
serius itu memerlukan pemikiran dan edukasi yang baik, attitude serta komitmen.
Kita bisa mengembangkan kreatifitas dan
pemikiran kita sendiri yang tentu saja hal ini membutuhkan ilmu pengetahuan dan
wawasan yang luas dan up to date walaupun mungkin dalam skala kecil. I
create my own company. And it needs knowledge. It takes integrity obviously.
Walaupun mungkin dalam skala kecil kita adalah bos dari perusahaan kita, kita
bebas mengkreasikan dan mencurahkan seluruh kemampuan kita untuk mengembangkan
bisnis kita apapun bidangnya , dan setinggi apapun jabatan kita di sebuah
perusahaan kita adalah tetap sebagai karyawan dan bawahan. Ini memerlukan
mindset yang berbeda memang. Tapi bukan berarti bekerja disebuah instansi
perusahaan tidak bagus, ini hanyalah tentang mindset.
Dulu selepas SMA saya pernah bekerja di
perusahaan ekspedisi pelayaran selama 9 tahun. Ini juga saya lakukan sambil
kuliah. Jadi saya membiayai kuliah saya dari bekerja. Dan begitu lulus kuliah
saya sempet bekerja di perusahaan yang sesuai dengan bidang keilmuan saya yaitu
psikologi. Saya pernah bekerja di Biro Psikologi. Setidaknya saya
mengaplikasikan ilmu yang saya dapat dibangku kuliah. Saya juga sempet bekerja
dilembaga pendidikan dimana ilmu psikologi saya juga bisa diaplikasikan sesuai
bidangnya.
Setelah menikah, saya memutuskan resign
dari semua pekerjaan untuk fokus ke keluarga. Dan memilih untuk mulai berbisnis
yang tidak menyita waktu dan bisa dilakukan secara part time saja. Dan diluar
dugaan saya ternyata ilmu itu sangat luas dan kompleks kita tidak bisa terpacu
pada ilmu yang kita dapat dibangku kuliah saja. Diluar sana masih banyak sekali
ilmu ilmu yang bisa dikembangkan yang dapat membuka cakrawala berpikir kita
sehingga bisa mengubah mindset kita. Kita harus selalu “merasa hijau” dan
selalu open minded terhadap perubahan zaman yang sangat cepat dan pesat. Dengan
begitu kita akan menyerap banyak ilmu yang berbeda beda yang dikemudian hari ternyata
sangat bermanfaat buat saya tanpa disadari.
Dari semua bidang pekerjaan konvensional
dan bisnis yang saya jalani di masa lalu semuanya bagus dan tidak ada yang
sia-sia. Pengaplikasian ilmu itu luas dan kompleks. Dari berbagai bidang
pekerjaan yang saya jalani semua memberikan pengalaman yang berbeda beda dan
dari akumulasi itulah membentuk mindset yang yang berbeda buat saya kedepannya.
So
kesimpulannya adalah :
1. Gelar
sarjana bukan untuk semata-mata sebagai “alat” untuk mencari pekerjaan agar
kita bisa bekerja disebuah instansi atau perusahaan besar. Tapi justru kita bisa membuka lapangan
pekerjaan buat orang lain yang mungkin tidak mampu untuk kuliah sehingga secara
tidak langsung kita ikut membantu mengurangi pengangguran dengan membuka
lapangan kerja buat mereka.
2. Berdagang
itu bukan sekedar berjualan, semua ada ilmuya. Jika kita ingin bisnis kita
jangka panjang, untuk bisa terus bertahan, tentu saja kita harus serius
menjalankannya dan ini sangat membutuhkan ilmu pengetahuan dan attitude yang
baik serta komitmen. Dan hal ini semua terbentuk dari pengalaman pengalaman dan
basic pendidikan kita. Tentu saja jika pendidikan kita lebih tinggi tingkat
bisnis kita juga lebih berkelas dan bisa survive dan bekembang pesat. Belajar
tiada henti sampai kapanpun akan terus belajar, karena dunia ini akan terus
bertumbuh , dinamis , berkembang secara pesat. Kalau kita tidak mengikuti perkembangan
jaman tentu kita akan tergilas kemajuan zaman dan menjadi kudet. Karena sepintar
apapun anda dimasa lalu, tapi jika anda berhenti belajar dan stag, anda tidak
akan jadi apa-apa dimasa sekarang karena zaman terus berubah. Jadi kita harus
selalu mengupgrade mindset kita mengikuti perkembangan zaman terbaru.
Contoh :
Ø Bisnis
wartel dijaman tahun 1990 an itu adalah bisnis yang menghasilkan dan menjamur
tapi sekarang, apakah masih ada yang bertahan ? Sekarang semua pegang HP bahkan
smartphone yang canggih sudah ada digenggaman. Ini hanya salah satu contoh
kecil saja bahwa kemajuan zaman bisa menggerus bisnis yang trend jaman dahulu
sekalipun.
3. Ilmu
psikologi bisa diaplikasikan juga dalam berdagang. Tentu saja disamping ilmu
marketing dan ekonomi yang umum dipakai dalam berdagang. Ilmu psikologi bisa
kita terapkan untuk pendekatan kepada konsumen juga lho. Psikologi Konsumen
adalah salah satu ilmu psikologi yang bisa diterapkan untuk berdagang. Ini bisa
kita terapkan dalam menjalin hubungan yang baik yang agar kita mendapat konsumen
yang loyal dan menaikkan repeat order karena mereka nyaman dengan kita. Semua
ada ilmunya. DEngan berdagang setiap hari bertemu banyak orang dengan karakter yang berbeda-beda tentu perlakuan kita ke mereka juga berbeda-beda donk sesuai karakter mereka agar mereka nyaman dengan kita dan membeli produk kita . Nah, disinilah ilmu psikologi konsumen yang diaplikasikan kesana. Jadi buat saya, kita tidak bisa seperti katak dalam tempurung
dalam berdagang. Open minded dan selalu merasa hijau sehingga saya terus belajar
dan meingkatkan diri agar bisnis kita tetap bertahan bahkan disaat semua bisnis
gulung tikar seperti dimasa sekarang ini. Tetap optimis dan positif thinking.
4. Bisnis
fashion adalah passion saya. Dari zaman dulu saya suka fashion. Saya juga hobbi
belanja seperti pada umumnya perempuan hehe. So apa salahnya jika perpaduan hobi
dan ketertarikan kita dijadikan lahan bisnis yang halal yang insyaAllah menjadikan
bisnis yang besar dan bertahan. Karena jika kita bekerja sesuai passion kita
akan bekerja tanpa merasa “bekerja”. Tidak ada beban dalam menjalankannya dan
feel enjoy. Ini sangat bagus untuk menjaga ritme kerja yang tentu saja
outputnya juga bagus.
5. Berdagang
merupakan salah satu cara mencari rezeki yang halal yang disarankan.
Dalam
Al-Mughni ‘an Hamlil Asfar, Al-Hafizh Al-‘Iraqi pada hadits no. 1576
membawakan hadits,
عليكم
بالتجارة فإن فيها تسعة أعشار الرزقة
“Hendaklah
kalian berdagang karena berdagang merupakan sembilan dari sepuluh pintu rezeki.”
Diriwayatkan
oleh Ibrahim Al-Harbi dalam Gharib Al-Hadits dari hadits Nu’aim bin
‘Abdirrahman,
تِسْعَةُ
أَعْشَارِ الرِزْقِ فِي التِّجَارَةِ
“Sembilan
dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan.”.
6. Dengan
berdagang saya bisa membuka lapangan kerja buat orang lain walaupun dalam skala
kecil. Sehingga kita bisa memberi manfaat kepada orang lain. So justru gelar
sarjana bagus buat berdagang khan ? Tidak ada yang sia-sia. Mengelola bisnis
menggunakan pikiran dan kemampuan jadi butuh edukasi yang baik dan komitmen..
Dan semua itu didapat dari tingkat pendidikan yang tinggi juga. Kalau dulu kemampuan saya digunakan untuk membesarkan perusahaan orang lain, kalau sekarang kemampuan saya digunakan untuk membesarkan usaha saya sendiri.Justru karena saya kuliah saya bisa punya pemikiran seperti sekarang ini dan punya usaha sendiri walaupun kecil-kecilan. Karena keberanian saja tidak cukup tanpa dibekali ilmu pengetahuan. Itu modal nekat namanya.hehehe... So Hapus
mindset punya gelar sarjana kok cuman berdagang sih. :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar