KASIH
IBU
Oleh
: Yuyung Riana, S.Psi
Besarnya kasih ibu
tidak dapat dituliskan dengan rangkaian kata-kata yang indah. Tidak dapat pula
digambarkan dalam sebuah kertas karena tidak akan pernah cukup. Bahkan, tidak ada buku yang cukup dan representatif untuk menceritakan kasih seorang ibu dalam
bentuk narasi. Kasih ibu hanya bisa dirasakan dari sejak kita dalam kandungan
sampai akhir hayat beliau.
Saya bingung harus
memulai darimana jika menulis tentang kasih sayang seorang ibu, karena tak akan
pernah cukup kata untuk melukiskannya. Ibu adalah lambang kasih sayang abadi. Dari
rahim beliau kita lahir. ASI yang kita mium dari beliau memberi kita kehidupan
dan kehangatan. Beliau besarkan kita dengan penuh kasih sayang, tulus dan tiada
pamrih. Ibu adalah madarasah pertama bagi anaknya. Semua beliau korbankan untuk
kebahagiaan anaknya. Sungguh tiada tara kasih sayang seorang ibu bagi anaknya.
Saat kita sakit, ibulah yang selalu
merawat kita.
Saat semua orang membenci kita, ibulah
yang tetap menyayangi kita apapun kondisi kita.
Saat kita kesusahan, ibulah yang
mensupport kita dan memberi jalan keluarnya.
Masakan yang paling lezat didunia ini
adalah masakan ibu kita.
Pelukan paling hangat adalah pelukan
seorang ibu.
Saat kita bahagia dan berkecukupan, ibu
ikut bahagia dan tidak akan meminta apapun dari anaknya asal beliau melihat
anaknya bahagia itu sudah cukup. MasyaAllah.
Ibu adalah segalanya.
Ibumu…..Ibumu……Ibumu….
Bahkan itulah pesan nabi untuk umatnya.
Orang yang kita utamakan didunia ini adalah ibumu.
Sebesar dan semenua apapun kita, bagi
seorang ibu kita adalah anak kecil yang selalu diberi kasih sayang. Maka kasih
sayang beliau adalah sepanjang masa. Bagai sang surya yang menyinari dunia, itu
kata lagu. Sang surya yang akan selalu memberi sinarnya tiada henti sampai
akhir dunia. Itulah kasih ibu.
Tetapi ada kalanya
seorang ibu menjadi kurang sempurna dimata anak-anaknya. Bagaimanapun ibu
adalah seorang manusia biasa yang punya emosi dan hawa nafsu. Berapa banyak ibu
dan anak yang terlibat konflik. Tetapi percayalah bahwa semua itu adalah bentuk
komunikasi yang mungkin hanya kesalah pahaman semata. Semua yang ibu lakukan
adalah bentuk kasih sayangnya yang mungkin saja kurang tepat cara
mengungkapkannya.
Ingatlah
hal-hal berikut :
- Marahnya seorang ibu adalah wujud cinta kasihnya kepada anaknya.
- Pengorbanan seorang ibu adalah semata-mata demi masa depan anaknya.
- Jasa ibu tidak akan pernah bisa dirupiahkan sepanjang hidup kita.
- Seorang Ibu tidak bisa berjanji dirinya akan jadi sosok yang selalu sempurna bagi anak-anaknya. Tapi setidaknya Ibu berusaha menjadi sosok yang baik, meski dia harus mengorbankan banyak hal.
- Kesuksesan dan kemudahan yang kita capai hari ini, adalah berkat doa ibu yang dikabulkan Allah. Percayalah.
- Doa ibu tidak akan pernah berhenti untuk anak-anaknya apapun kondisinya.
- Jika kita sedang sedih dan kesulitan walaupun kita tidak memintanya, Ibu seolah tahu dan merasakannya, dan beliau akan selalu ada memberi bantuan dan doa untuk kita.
- Senyuman dan kebahagiaan kita adalah obat dan penyemangat hidup buat ibu kita. Seberapa berat beban hidupnya, beliau ingin melihat anaknya bahagia. Untuk itu jangan perlihatkan kesedihan kita didepan ibu kita ya.
- Ibu adalah tempat belajar kehidupan pertama, lambang kasih sayang dan segalanya.Bahasa ibu adalah bahasa cinta. Ibu adalah malaikat di dunia bagi kita.
- Dibalik semuanya itu, ibu tetaplah ibu, seorang manusia biasa yang tidak sempurna dan banyak kesalahan. Tetapi kasih sayangnya sangat sempurna untuk kita. Sehingga ada istilah “ Surga ada ditelapak kaki Ibu “. Hormati dan sayangi beliau selamanya.
Cinta
dan Kasih sayang seorang Ibu menentukan masa depan anak
Seorang ibu dalam
membesarkan anak-anaknya tentu tidak mudah. Diperlukan kesiapan mental dan
pendidikan yang layak. Karena bagaimanapun ibu adalah sosok role model pertama
yang dikenal anak diawal kehidupannya. Bagaimana cara ibu mendidik anak sangat
mempengaruhi dalam perkembangan mental anak dan membentuk kepribadian anak
dimasa dewasanya nanti. Dan ini sangat vital pengaruhnya bagi perkembangan
psikologis anak tersebut.
Cinta terhadap anak adalah santapan jiwa yang dapat memberi
pengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya. Jasmani membutuhkan
santapan makan, sedangkan rohani memerlukan santapan cinta kasih.
Anak – anak sangat membutuhkan belaian kasih dan kehalusan
jiwa sejak awal mula kehidupannya, sehingga tumbuh dewasa dan berhubungan
dengan masyarakat secara baik.
Diantara
kewajiban seorang ibu yang harus dilaksanakan terhadap anak – anaknya ialah
menanamkan perasaan cinta kasih dalam lubuk hati mereka yang paling dalam.
Mengusir jauh – jauh sifat dan sikap benci dari jiwa mereka.
Anak memiliki kepribadian sempurna ialah yang mencintai keluarga dan
saudaranya. Kasih sayang terhadap orang – orang lemah. Menjauhi orang – orang
yang berakhlak rendah bagaikan binatang.
Perasaan
cinta kasih dapat ditananamkan kepada anak dengan jalan melatih menjauhi
permusuhan dan kegemaran menyakiti atau merugikan orang lain, senang perdamaian
dan menghormati sesama.
Jangan pilih kasih, memprioritaskan salah satu anak.
Misalnya, lebih mengasihi anak yang kecil daripada kakaknya, lebih mencintai
anak laki –laki daripada perempuan. Hal ini akan memberi pengaruh negatif dan
jelek terhadap salah satu anggota keluarga, sehingga keharmonisan hubungan
diantara mereka akan hancur dan punah.
Misalnya, seorang anak yang lebih dewasa mengetahui ibunya
lebih memperhatikan adiknya, baik dalam memenuhi kebutuhan maupun kasaih
sayang, maka jiwanya akan terpengaruh. Sikap pilih kasih ini akan melahirkan
tekanan batin yang mendatangkan dampak negatif bagi kehidupan anak yang merasa
kurang diperhatikan.
Minimal timbul perasaan benci terhadap adiknya yang
dianakemaskan oleh orang tua. Akibatnya, hubungan kasih sayang menjadi putus
diantara mereka. Bahkan lebih cenderung memusuhi kepada ibu yang memanjakan
adiknya. Dan rasa kecemburuan terhadap keluarga yang lain tentu lebih besar.
Kasih sayang seorang ibu harus dibagi rata terhadap anak – anaknya, agar tidak
timbul tekanan batin dan retaknya hubungan kasih sayang diantara mereka.
Laki –laki maupun perempuan diperlakukan sama,dengan penuh
keadilan dan perbandingan yang wajar. Jangan sekali – sekali mengistimewakan
slah satu anak dalam kasih sayang, sedangkan terhadap anak yang lain biasa –
biasa aja.
Jangan memperlihatkan kemesraan hubungan dengan salah satu
anggota keluarga tanpa menyertakan yang lain. Jangan mencurahkan kasih sayang
terhadap anak tanpa adanya kebijaksanaan. Cinta kasih seorang ibu yang
dicurahkan kepada anak – anak dengan penuh kebijaksanaan merupakan pintu menuju
keharmonisan hubungan antara anggota keluarga.
Mencapai
kebahagiaan hidup dan ketentraman lahir batin. Sejuk dan nyaman berada dalam
lingkungan keluarga. Kesejukan itu tidak terkena polusi keirian dan kebencian.
Dari sumber inilah akan lahir anak – anak yang sholih, berguna bagi agama nusa
dan bangsa.
Anak
shalih hanya lahir dari keluarga yang maslahah dan sakinah. Keluarga yang penuh
kedamaian, ketenteraman, teguh dalam keimanan dan pendirian.
Rasulullah Shallahu
‘Alaihi Wassallam adalah teladan yang baik bagi umat manusia. Beliau
telah bersabda : “Berbuat adillah kamu terhadap anak – anakmu. Demikian dalam
mencium pipinya.”
Adil,
tidaklah selamnya harus sama, tetapi bijaksana dalam memberikan kasih sayang
dan memenuhi kebutuhan, sesuai tingkat keperluan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar