Selasa, 14 Januari 2020

KASIH IBU




KASIH IBU



Oleh : Yuyung Riana, S.Psi


Besarnya kasih ibu tidak dapat dituliskan dengan rangkaian kata-kata yang indah. Tidak dapat pula digambarkan dalam sebuah kertas karena tidak akan pernah  cukup. Bahkan, tidak ada buku yang cukup dan representatif  untuk menceritakan kasih seorang ibu dalam bentuk narasi. Kasih ibu hanya bisa dirasakan dari sejak kita dalam kandungan sampai akhir hayat beliau.
Saya bingung harus memulai darimana jika menulis tentang kasih sayang seorang ibu, karena tak akan pernah cukup kata untuk melukiskannya. Ibu adalah lambang kasih sayang abadi. Dari rahim beliau kita lahir. ASI yang kita mium dari beliau memberi kita kehidupan dan kehangatan. Beliau besarkan kita dengan penuh kasih sayang, tulus dan tiada pamrih. Ibu adalah madarasah pertama bagi anaknya. Semua beliau korbankan untuk kebahagiaan anaknya. Sungguh tiada tara kasih sayang seorang ibu bagi anaknya.
Saat kita sakit, ibulah yang selalu merawat kita.
Saat semua orang membenci kita, ibulah yang tetap menyayangi kita apapun kondisi kita.
Saat kita kesusahan, ibulah yang mensupport kita dan memberi jalan keluarnya.
Masakan yang paling lezat didunia ini adalah masakan ibu kita.
Pelukan paling hangat adalah pelukan seorang ibu.
Saat kita bahagia dan berkecukupan, ibu ikut bahagia dan tidak akan meminta apapun dari anaknya asal beliau melihat anaknya bahagia itu sudah cukup. MasyaAllah.
Ibu adalah segalanya.
Ibumu…..Ibumu……Ibumu….
Bahkan itulah pesan nabi untuk umatnya. Orang yang kita utamakan didunia ini adalah ibumu.
Sebesar dan semenua apapun kita, bagi seorang ibu kita adalah anak kecil yang selalu diberi kasih sayang. Maka kasih sayang beliau adalah sepanjang masa. Bagai sang surya yang menyinari dunia, itu kata lagu. Sang surya yang akan selalu memberi sinarnya tiada henti sampai akhir dunia. Itulah kasih ibu.
Tetapi ada kalanya seorang ibu menjadi kurang sempurna dimata anak-anaknya. Bagaimanapun ibu adalah seorang manusia biasa yang punya emosi dan hawa nafsu. Berapa banyak ibu dan anak yang terlibat konflik. Tetapi percayalah bahwa semua itu adalah bentuk komunikasi yang mungkin hanya kesalah pahaman semata. Semua yang ibu lakukan adalah bentuk kasih sayangnya yang mungkin saja kurang tepat cara mengungkapkannya.

Ingatlah hal-hal berikut :
  1.  Marahnya seorang ibu adalah wujud cinta kasihnya kepada anaknya.
  2. Pengorbanan seorang ibu adalah semata-mata demi masa depan anaknya.
  3.  Jasa ibu tidak akan pernah bisa dirupiahkan sepanjang hidup kita.
  4.  Seorang Ibu tidak  bisa berjanji dirinya akan jadi sosok yang selalu sempurna bagi anak-anaknya. Tapi setidaknya Ibu berusaha menjadi sosok yang baik, meski dia harus mengorbankan banyak hal.
  5.  Kesuksesan dan kemudahan yang kita capai hari ini, adalah berkat doa ibu yang dikabulkan Allah. Percayalah.
  6. Doa ibu tidak akan pernah berhenti untuk anak-anaknya apapun kondisinya.
  7. Jika kita sedang sedih dan kesulitan walaupun kita tidak memintanya, Ibu seolah tahu dan merasakannya, dan beliau akan selalu ada memberi bantuan dan doa untuk kita.
  8. Senyuman dan kebahagiaan kita adalah obat dan penyemangat hidup buat ibu kita. Seberapa berat beban hidupnya, beliau ingin melihat anaknya bahagia. Untuk itu jangan perlihatkan kesedihan kita didepan ibu kita ya.
  9.  Ibu adalah tempat belajar kehidupan pertama, lambang kasih sayang dan segalanya.Bahasa ibu adalah bahasa cinta. Ibu adalah malaikat di dunia bagi kita.
  10.  Dibalik semuanya itu, ibu tetaplah ibu, seorang manusia biasa yang tidak sempurna dan banyak kesalahan. Tetapi kasih sayangnya sangat sempurna untuk kita. Sehingga ada istilah “ Surga ada ditelapak kaki Ibu “. Hormati dan sayangi beliau selamanya.

Cinta dan Kasih sayang seorang Ibu menentukan masa depan anak
Seorang ibu dalam membesarkan anak-anaknya tentu tidak mudah. Diperlukan kesiapan mental dan pendidikan yang layak. Karena bagaimanapun ibu adalah sosok role model pertama yang dikenal anak diawal kehidupannya. Bagaimana cara ibu mendidik anak sangat mempengaruhi dalam perkembangan mental anak dan membentuk kepribadian anak dimasa dewasanya nanti. Dan ini sangat vital pengaruhnya bagi perkembangan psikologis anak tersebut.
Cinta terhadap anak adalah santapan jiwa yang dapat memberi pengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya. Jasmani membutuhkan santapan makan, sedangkan rohani memerlukan santapan cinta kasih.
Anak – anak sangat membutuhkan belaian kasih dan kehalusan jiwa sejak awal mula kehidupannya, sehingga tumbuh dewasa dan berhubungan dengan masyarakat secara baik.
Diantara kewajiban seorang ibu yang harus dilaksanakan terhadap anak – anaknya ialah menanamkan perasaan cinta kasih dalam lubuk hati mereka yang paling dalam.
Mengusir jauh – jauh sifat dan sikap benci dari jiwa mereka. Anak memiliki kepribadian sempurna ialah yang mencintai keluarga dan saudaranya. Kasih sayang terhadap orang – orang lemah. Menjauhi orang – orang yang berakhlak rendah bagaikan binatang.
Perasaan cinta kasih dapat ditananamkan kepada anak dengan jalan melatih menjauhi permusuhan dan kegemaran menyakiti atau merugikan orang lain, senang perdamaian dan menghormati sesama.
Jangan pilih kasih, memprioritaskan salah satu anak. Misalnya, lebih mengasihi anak yang kecil daripada kakaknya, lebih mencintai anak laki –laki daripada perempuan. Hal ini akan memberi pengaruh negatif dan jelek terhadap salah satu anggota keluarga, sehingga keharmonisan hubungan diantara mereka akan hancur dan punah.
Misalnya, seorang anak yang lebih dewasa mengetahui ibunya lebih memperhatikan adiknya, baik dalam memenuhi kebutuhan maupun kasaih sayang, maka jiwanya akan terpengaruh. Sikap pilih kasih ini akan melahirkan tekanan batin yang mendatangkan dampak negatif bagi kehidupan anak yang merasa kurang diperhatikan.
Minimal timbul perasaan benci terhadap adiknya yang dianakemaskan oleh orang tua. Akibatnya, hubungan kasih sayang menjadi putus diantara mereka. Bahkan lebih cenderung memusuhi kepada ibu yang memanjakan adiknya. Dan rasa kecemburuan terhadap keluarga yang lain tentu lebih besar. Kasih sayang seorang ibu harus dibagi rata terhadap anak – anaknya, agar tidak timbul tekanan batin dan retaknya hubungan kasih sayang diantara mereka.
Laki –laki maupun perempuan diperlakukan sama,dengan penuh keadilan dan perbandingan yang wajar. Jangan sekali – sekali mengistimewakan slah satu anak dalam kasih sayang, sedangkan terhadap anak yang lain biasa – biasa aja.
Jangan memperlihatkan kemesraan hubungan dengan salah satu anggota keluarga tanpa menyertakan yang lain. Jangan mencurahkan kasih sayang terhadap anak tanpa adanya kebijaksanaan. Cinta kasih seorang ibu yang dicurahkan kepada anak – anak dengan penuh kebijaksanaan merupakan pintu menuju keharmonisan hubungan antara anggota keluarga.
Mencapai kebahagiaan hidup dan ketentraman lahir batin. Sejuk dan nyaman berada dalam lingkungan keluarga. Kesejukan itu tidak terkena polusi keirian dan kebencian. Dari sumber inilah akan lahir anak – anak yang sholih, berguna bagi agama nusa dan bangsa.
Anak shalih hanya lahir dari keluarga yang maslahah dan sakinah. Keluarga yang penuh kedamaian, ketenteraman, teguh dalam keimanan dan pendirian.
Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wassallam adalah teladan yang baik bagi umat manusia. Beliau telah bersabda : “Berbuat adillah kamu terhadap anak – anakmu. Demikian dalam mencium pipinya.”
Adil, tidaklah selamnya harus sama, tetapi bijaksana dalam memberikan kasih sayang dan memenuhi kebutuhan, sesuai tingkat keperluan mereka.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar