Rabu, 04 Juli 2012

SEMUA ADA MASANYA


SEMUA ADA MASANYA




Oleh : Yuyung Riana, S.Psi

Hidup adalah anugerah dari Allah SWT yang merupakan rangkaian waktu, peristiwa dan semua hal yang membawa kita sampai dititik usia saat ini. Masih soal waktu. Ia terus merambat, kadang terasa pelan terkadang pula seolah cepat. Ia terus berlalu. Mengantarkan kita pada sebuah titik yang kita belum pernah berhenti di sana. Ya, kadang ia melesat begitu cepat hingga kita merasa telah melewatkan banyak hal. Kadang pula ia terasa menjemukan, berjalan begitu pelan tak segera mengantarkan kita pada saat-saat yang kita tunggu. Pada sesuatu yang kita nanti-nantikan.
Saat baru lahir, ada banyak senyuman bahagia menyambut kehadiran kita, lalu tak lantas tiba-tiba mampu berjalan. Kita harus merangkak terlebih dulu. Itu pun tak bisa dilakukan ketika masih di bawah sembilan bulan.Saat pertama berjalan pun tak lantas ia bisa langsung berlari. Kadang keseimbangan sering hilang dan terjatuh. Butuh beberapa waktu lagi untuk bisa benar-benar berjalan seimbang. Itulah waktu yang telah ditentukan dan tak bisa dielakkan dalam tahapan proses.
Kita punya impian di waktu yang lain. Dengan penuh percaya diri kita merasa sanggup meraih apa yang ingin kita raih. Membayangkan menggenggam apa yang menjadi keinginan. Layak kita berbangga, rasa itu ada. Tak ada yang salah, rasa itu memang harus kita punya!.
Hanya saja kita tak pernah menyadari, seringkali kita merasa berkuasa atas waktu yang kita lalui. Merasa lebih kuat melebihi apa yang kita duga, karena telah sampai pada titik di mana sekarang kita berdiri.
Sementara di waktu yang lain pula, ketika apa yang kita harapkan, menghindar dari yang telah kita perhitungkan. Meski sekuat apapun kita berusaha meraih tiap ingin, merengkuh tiap harap, terkadang apa yang kita kehendaki tak seperti yang telah kita bayangkan. Nampak tergambar begitu jelas hingga kita merasa mampu menggenggam meski dengan mata terpejam, namun sedikitpun tak terjamah oleh kita. Hingga pada akhirnya kita merasa rapuh dan harus mengeluh karena merasa kalah.
Sayangnya, kita tak bisa mengulang atas waktu yang berlalu. Kita hanya memiliki kesempatan untuk belajar darinya. Sedikit menengok seolah memutarnya kembali. Dari tempat-tempat yang telah kita singgahi. Dari tiap orang yang kita temui. Dari langkah kita menyisir tiap waktu, yang menyimpan jejak di tiap masa. Menemani kita meresapi resah, hingga kita merasa yakin tak akan jatuh pada lubang yang sama.
Hingga suatu kali, barangkali kita harus merasa yakin, semua ada masanya. Di suatu waktu, kita merasa tak ada yang perlu dipaksakan. Dan kembali merasa, semua ada masanya.

Ada banyak hal yang berubah dalam kehidupan kita. Siang, malam. Kaya, miskin. Tua, muda. Sakit, sehat. Semua ada masanya.
Ada banyak orang yang datang dan pergi dalam kehidupan kita, dengan berbagai alasan. Beberapa mungkin tetap tinggal, tapi tidak sedikit juga yang tiba-tiba pergi.
Bila kita review apa yang sudah kita lalui sampai dititik ini, begitu indah dan tertata sempurnanya skenario Allah untuk kita. Dari mulai lahir, belajar berjalan, belajar berbicara, belajar bersosialisai, mengenyam pendidikan formal sampai menuntaskannnya sehingga tercapai cita-cita yang diimpikan. Lalu memasuki dunia kerja, meningkatkan karir sampai dititik puncaknya, lalu berkeluarga, dan akhirnya menghabiskan sisa waktu hidup kita dengan akumulasi perjalanan hidup kita, sungguh skenario yang sangat indah dari Allah. Dan tak ada yang serba kebetulan. Semua benar-benar telah tertoreh dalam suratanNya. Dan ada skala prioritas dimasing-masing masa itu yang tentunya akan berbeda disetiap masanya. Pengalaman hidup juga akan mengajarkan kita bahwa semua ada masanya.
So....tak ada salahnya kalau kita menikmati masa dimana saat ini kita berdiri dan mensyukurinya. Apapun itu keadaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar