Selasa, 16 April 2013

KISAH PERJALANAN UMROH + CITY TOUR KE HONGKONG ( PART 3 )

KISAH PERJALANAN UMROH +

CITY TOUR KE HONGKONG

( 06 MARET 2013 – 15 MARET 2013 )

( PART 3 )

SABTU, 09 MARET 2013
MADINAH – MEKKAH

Pukul 08.00 Waktu Madinah, setelah makan pagi , kami ziarah wada' ( ziarah perpisahan ) ke Makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar ash Siddiq, dan Umar bin Khattab. Ziarah Wada' dimaksudkan umtuk memberikan penghormatan kali terakhir kepada Rasulullah s.a.w. ketika hendak meninggalkan Kota Madinah. Ya Allah...hari ini adalah hari terakhir kami di Kota Madinah Al Munawaroh ini. Rasanya terlalu singkat bagi kami mengunjungi Kota yang indah ini. Pasti kami akan selalu merindukanmu Madinah, sebagai kota Baginda Nabi Muhammad SAW. Perasaan saya berkecamuk tidak karuan. Ada rasa sedih , karena akan meninggalkan Kota yang indah dan suci ini, tetapi juga bergembira karena kita akan memasuki Kota suci Mekah Mukaromah dan melakukan ibadah umroh sekaligus mengunjungi Baitullah.
Tak terasa meneteslah air mata membaca doa sewaktu ziarah wada ke makam rasullulah...
Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad saw dan keluarganya dan janganlah kau jadikan kunjungan ini sebagai kunjungan yang akhir kedatanganku kepada nabimu...hapuskanlah dosaku dengan menziarahinya dan bekalkanlah aku keselamatan dalam perjalananku serta mudahkanlah kepulanganku ini menuju keluargaku,negeriku dengan selamat,wahai tuhan yang maha rahmat".. 

 
Menuju Makam Nabi Muhammad SAW untuk ziarah Wada'


Di Depan Makam Nabi Muhammad SAW



 ROUDHOH, MASJID NABAWI - MADINAH
 
Setelah berdoa di depan pintu masuk makam, kami jamaah laki-laki dan jamaah wanita berpencar untuk memasuki Raudhoh. Roudhoh adalah tempat antara mimbar dan rumah Nabi Muhammad SAW. Roudhoh bagi Masjid Nabawi, ibarat jantung bagi segala aktifitas spiritual jutaan orang yang berkunjung ke Madinah, khususnya ke Masjid Nabawi. Karena berdoa di Roudhoh pasti kabulkan oleh Allah SWT. Karena Roudhoh adalah taman surga. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW :
Di antara rumahku dan mimbarku adalah satu taman daripada taman-taman syurga, dan mimbarku terletak di atas kolamku (di syurga).” (Bukhari & Muslim)

Didalam Roudhoh, Masjid Nabawi Madinah


Pintu keluar Roudhoh

Pukul 14.00 Waktu Madinah, kami check out dari Hotel Durrat Al – Andalus untuk melanjutkan perjalanan menuju Masjid Dzulhulaifah ( Bir Ali ) untuk Miqot Umroh I.
Kami sudah menggunakan baju ihrom dari hotel dan mandi sunnah ihrom dan memakai wangi-wangian.
Sebelumnya perlu diketahui bahwa rukun umroh adalah:
  • Niat,
  • Ihram,
  • Tawaf umrah,
  • Sa’I,
  • Tahalul,
  • Tertib.
 MASJID BIR ALI, MADINAH

Sesampai di Masjid Bir Ali, kami Sholat sunnah Ihrom dan berikutnya niat umroh bersama-sama yang dibimbing oleh pembimbing kami, Bp. KH. Achmad Shofwan.
Niat umroh à “Nawaitul u’mrata wa ahramtu biha lillahi ta’ala “, (Aku berniat mengerjakan Umrah dan aku berihram dengannya kerana Allah ta’ala)
 
Ambil Miqot di Masjid Bir Ali, Madinah


Ambil Miqot di Masjid Bir Ali - Madinah


Ambil Miqot di Masjid Bir Ali Madinah


Masjid Bir Ali Madinah


Berpose bersama rombongan jamaah di Masjid Bir Ali


Pelataran Masjid Bir Ali Madinah




Selama berihram kita dilarang untuk:
    Untuk pria :
  1. Memakai pakaian yang dijahit,
  2. Memakai alas kaki yang menutup mata kaki,
  3. Sengaja menutup kepala sampai menyentuh rambut (kecuali dalam keadaan yang sangat darurat),

      Untuk wanita :
    1. Menutup telapak tangan,
    2. Menutup muka,
      1. Untuk semua
      2. Memakai wangi-wangian (kecuali yang sudah dipakai sebelum niat ihram),
      3. Memotong kuku, mencukur/mencabut bulu /rambut,
      4. Memburu atau membunuh binatang,
      5. Menikah atau menikahkan,
      6. Bercumbu atau bersetubuh,
      7. Bertengkar, memarahi atau mengucapkan kata-kata yang tidak senonoh/ kotor,
      8. Memotong atau mencabut pohonan di tanah haram.
Jika ada larangan di atas yang dilanggar maka ia harus membayar dam (denda), yakni dari mulai memberi makan fakir sampai menyembelih seekor kambing.
Selanjutnya kami menuju bus untuk melanjutkan perjalanan menuju Kota Mekkah al Mukarromah. Sepanjang perjalanan kami memperbanyak bacaan talbiyah.
Labbaik Allaahumma labbaik, Labbaika laa syariika laka labbaik. Innal hamda wanni’mata laka wal mulka, laa syariikalak”. 
Artinya: Aku datang memenuhi panggilan Mu Ya Allah, Aku datang memenuhi panggilan Mu Ya Allah, Aku datang memenuhi panggilan Mu Ya Allah tidak ada sekutu bagi Mu, Aku datang memenuhi panggilan Mu. Sesungguhnya segala puji, ni’mat dan segenap kekuasaan adalah milik Mu, tidak ada sekutu bagi Mu.

Sepanjang perjalanan menuju Mekkah terasa semakin berdebar-debar hati ini. Tak bisa dilukiskan bagaimana rasanya hati ini kala itu. Ya Allah...kami akan mengunjungi baitullah. Dengan membaca talbiyah secara terus menerus , hati ini semakin merinding tidak karuan. Terasa ada kekuatan yang besar yang saya belum pernah rasakan sebelumnya. Allahu Akbar !!
Saat memasuki waktu sholat maghrib, bus kami berhenti disebuah tempat peristirahatan. Disana banyak sekali bus-bus yang juga parkir untuk beristirahat barang sejenak sekalian sholat maghrib. Lalu kami melanjutkan perjalanan kembali menuju Kota Mekkah.

Perjalanan Menuju Kota Mekkah

KOTA MEKKAH

Setelah kurang lebih 6-7 jam perjalanan, kami memasuki Kota Mekkah. Allahu Akbar, hati saya semakin berdebar-debar, tak sabar rasanya untuk sampai ke Masjidil Haram. Apalagi saat saya melihat jam menara yang tinggi diatas sana. dari dalam bus ...... Subhannalah, itu kan jam menara diatas Hotel Grand Zam-zam yang sering saya lihat di gambar-gambar, di televisi, di internet dll. Ya Allah.....alhamdulilah...... posisi kami sudah mendekati Masjidil Haram, karena Masjidil Haram posisinya tepat dibawah jam menara itu. Sontak air mata menetes karena terharu. Ya Allah...rindu kami semakin menjadi-jadi kepada baitullah. Dari dalam bus, pandangan saya tak pernah lepas dari jam menara itu. Semakin lama semakin dekat dengan arah jam menara itu berada.
Bus kami berhenti tepat di depan Hotel Elaf Al Multaqa. Jam menunjukkan pukul 21.00 waktu Mekkah. Rupanya di hotel inilah kami menginap. Kami check in di Hotel Elaf Al Multaqa dan selanjutnya pembagian kunci kamar. Kami mendapat kamar di lantai 14, tepatnya kamar no. 1466. Kami langsung menikmati makan malam di hotel ini, alhamdulilah.

 
Lobby Hotel Elaf Al Multaqa, sesaat setelah tiba di Kota Mekah

Setelah istirahat beberapa saat di kamar hotel, tepat pukul jam 23.00 waktu Mekkah kami berangkat menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan Thowaf, Sa'i dan Tahallul ( rangkaian ibadah umroh ). Kami berjalan kaki bersama-sama menuju Masjidil Haram. Jaraknya dari hotel kami menginap kurang lebih sekitar 150 meterlah. Lebih jauh sedikit dibanding waktu kami di Madinah. Jarak hotel kami ke Masjid Nabawi waktu itu hanya 100 meter.
Wah...pemandangan di Kota Mekkah ini lebih ramai dibanding di Madinah kemarin. Meskipun malam hari, banyak sekali jamaah dari berbagai negara berbondong-bondong menuju Masjidil Haram. Ya Allah....pemandangan ini begitu indah.


MASJIDIL HARAM, MEKAH

 
Pelataran Masjidil Haram, Mekkah


Pelataran Masjidil Haram, Mekkah


Pelataran Masjidil Haram di waktu malam hari




Saat memasuki pelataran Masjidil Haram , Allahu Akbar....Allah Maha Besar !! Masjidil Haram terlihat begitu megah , semua dinding dan lantai terbuat dari marmer dan sinar lampunya itu ya Allah....terlihat sangat teraaaang sekali. Entah berapa watt listrik yang dipakai. Yang jelas menurut saya tak pernah ada penerangan di malam hari seterang ini. Apalagi menara masjidnya....berkilauan bak mutiara di malam hari. Sungguh indah. Rasanya habis kata-kata deh untuk mendeskripsikannya. Spechless....
Kami masuk ke Masjidil Haram dari pintu 1. Wow.....masjid ini begitu indah. Interior nya begitu menakjubkan. Kami dibimbing pembimbing kami membaca doa saat memasuki Masjidil Haram ini. Kami satu rombongan sholat jamaah Sholat Isya' dulu sebelum melakukan ibadah umroh.

 
Didalam Masjidil Haram, Mekkah


Didalam Masjidil Haram , Mekkah


Atap Masjidil Haram Mekkah



Interior Masjidil Haram yang indah


Interior Masjidil Haram yang Indah



Setelah sholat Isya' berjamaah, kami satu rombongan mengikuti pembimbing kami untuk melakukan ibadah umroh. Perasaan saya semakin berdebar tak menentu, menanti saat indah melihat ka'bah untuk pertama kalinya. Begitu kami menuruni beberapa anak tangga sampailah kami di depan ka'bah. Allahu Akbar...Allahu Akbar.....Allahu Akbar...!! Sujud syukur kepada-Mu Ya Alllah. Engkau izinkan hambamu ini untuk mengunjungi Ka'bah ini dengan lancar. Serasa tak percaya bahwa saat ini saya benar-benar berada di depan Ka'bah. Kiblat dari seluruh ummat muslim di dunia. Sewaktu kita sholat di rumah kita hanya menghadap kiblat tanpa tahu keberadaan ka'bah yang sebenarnya , dan saat ini kiblat itu benar-benar ada di depan mata saya. Subhanalallah.....Allah Maha Besar. !!. Air mata sudah tak bisa terbendung lagi. Menangis...dan menangis...tanpa bisa ditahan. Terimakasih Ya Allah...Engkau telah undang hambamu ini untuk mengunjungi rumah-Mu yang indah ini. Terima kasih untuk kesempatan yang luar biasa indah ini. Alhamdulilah.....
( Saat mengetik tulisan ini, saya tiba-tiba meneteskan air mata.....terasa sekali apa yang saya rasakan waktu itu ….. memori indah itu masih tersimpan jelas di memori saya , pun sampai saat ini ).
Dengan dibimbing pembimbing kami, kami membaca doa bersama. Doa melihat Ka'bah : “Allaahumma zid haazal baita tasyriifan wata’ziiman watakriiman wamahaabatan wazid man syarrafahu wa azzamahu wa karramahu mimman hajjahu awi’tamarahu tasyriifan wa ta’ziiman wa takriiman wabirran” .
Artinya: Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan dan wibawa pada Bait (Ka’bah) ini. Dan tambahkanlah pula pada orang-orang yg memuliakan, mengagungkan dan menghormatinya diantara mereka yg berhaji atau berumrah dengan kemuliaan, keagungan, kehormatan dan kebaikan. 










 
Selanjutnya dengan dibimbing pembing kami, kami melaksanakan ibadah umroh. Pertama-tama kami melakukan Thowaf, yaitu mengelilingi ka'bah sebanyak tujuh putaran.
Hal-hal mengenai Thowaf yaitu sbb :
  • Dilakukan dalam keadaan berwudhu à jika batal saat thawaf maka perbaharui wudhu dan melanjutkan thawaf dari tempat batalnya wudhu/ tidak mengulangi dari awal,
  • Menuju garis start di rukun Hajar Aswad,
  • Berdoa memulai thawaf. Isyarat tangan saat segaris dengan rukun Hajar Aswad, mengecup tangan dan mengucap: “Bismillaahi wallaahu akbar”, Artinya: Dengan nama Allah, Allah Maha Besar,
  • Mengelilingi Ka’bah berlawanan dengan arah jarum jam à berdoa apa saja, dengan bahasa apa saja, berdzikir/ diam saja. Jika Thawaf Qudum (thawaf pertama kali masuk Masjidil Haram) disunahkan bagi laki-laki berlari-lari kecil 3 putaran selanjutnya berjalan biasa. Untuk wanita hanya berjalan biasa,
  • Dalam setiap perjalanan dari Hajar Aswad sampai rukun Yamani membaca “Subhaanallaahi walhamdulillaahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbaru walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil aziim” (Maka Suci Allah, segala puji milik Allah tidak ada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar dan tiada daya dan kekuatan melainkan atas pertolongan Allah yang Maha Luhur dan Maha Agung),
  • Disunahkan membaca doa sapu jagad mulai dari rukun Yamani hingga ke rukun Hajar Aswad disetiap putaran. “Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanatan wa fil aakhirati hasanatan waqinaa azaabannaar. Wa adkhilnal jannata ma’al abraar, yaa”aziizu yaa gaffaaru yaa rabbal ‘alamiin”. Artinya: Wahai Tuhan kami, berkahilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akherat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka. Dan masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang2 yg berbuat baik, wahai Tuhan Yang Maha Mulia, Maha Pengampun dan Tuhan yang menguasai seluruh alam.

Alhamdulilah …. thowaf berjalan lancar. Walaupun ramai jamaah dan sesekali berdesakan ( maklum ka'bah selalu dikunjungi umat muslim diseluruh dunia tanpa henti, jadi tak pernah sepi), tapi Subhanallah...terasa lancar, tertib, longgar dan lebih cepat ( setidaknya menurut perkiraan saya ). Selama thowaf, saat memandang ke arah Ka'bah......setiap kali itu pula, hati saya bergetar sangat hebat dan akhirnya menangis dan menangis. Terasa ada kekuatan luar biasa saat memandang ka'bah. Allahu Akbar !! Allah Maha Besar....!! Sungguh benar-benar pengalaman spiritual yang tak pernah saya lupakan sepanjang hidup saya. Sampai sekarangpun saya masih bisa merasakan getaran indahnya saat memandang ka'bah. Ya Allah...saya akan merindukan moment indah selamanya.
Setelah melakukan thowaf, kami berdoa di multazam. Multazam adalah letak antara Hajar Aswad dengan pintu ka'bah. Dan berdoa di Multazam sangat mustajabah dan insya Allah akan dikabulkan oleh Allah SWT. Amien ya robbal alamien. Kami juga melakukan sholat 2 rokaat di depan maqom ibrahim. Shalat sunah 2 rakaat , pada rakaat pertama setelah membaca surat Al Fatihah, membaca surat Al Kaafirun dan pada raka’at kedua setelah membaca Al Fatihah, membaca surat Al Ikhlas, Hal ini mengajarkan bahwa kita berada dibarisan nabi Ibrahim AS.
Setelah itu kami melakukan Sa'i , yaitu berjalan dari bukit Shafa ke bukit Marwa bolak-balik sebanyak 7 kali. Saat melalui lampu berwarna hijau, kami berlari-lari kecil. Semua doa-doa saat melakukan Sa'i dibimbing oleh pembinbing kami. Rombongan kami sangat kompak sehingga bacaan doa-doa kami sesekali diikuti juga oleh jamaah lainnya. Tempat Sa'i juga terlihat ramai dan berjubel, tapi setelah kita jalani, ternyata longgar dan lancar kok. Alhamdulilah. Terima kasih ya Allah...untuk semua kemudahan ini. 

 
Saat melakukan Sa'i


Bukit Safa'



Bukit Safa'

Tak lupa kami meminum air zam-zam yang tersedia di tiap-tiap tempat sa'i. Pokoknya dijamin nggak akan kehausan deh. Air zam-zam ini terasa begitu segar. Hilanglah semua letih seketika. Bener-bener teringat perjuangan ibu Nabi Ismail, Siti Hajar saat berlari-lari di bukit safa – Marwah bolak balik sebanyak 7 kali untuk mencari minum buat putranya Nabi Ismail yang saat itu sedang kehausan, hingga akhirnya muncullah sebuah mukjizat ketika Nabi Ismail yang masih bayi menghentakkan kakinya ke tanah lalu keluarlah air mata itu, yang disebut ZAM-ZAM. Dan alhamdulilah...kami bisa menikmati kesegaran air zam-zam yang terkenal itu langsung dari tempat yang suci ini, di Masjidil Haram. Alhamdulilah....

Air Zam-zam yang disediakan di Masjidil Haram

Terakhir kalinya, kami melakukan tahalul, yaitu mencukur rambut sebagai tanda dihalalkannya semua yang haram saat kita berihrom. Dan rangkaian ibadah umrohpun selesai dengan lancar. Alhamdulilah........

Saat Tahallul ( Mencukur rambut )


( Bersambung ke Part 4........ )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar